TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan delusi (parasitosis delusi) dalam beberapa kasus dialami setelah seseorang mengalami ketakseimbangan kimia di otak atau masalah kesehatan lainnya, dilansir Healthline. Kondisi yang menyebabkan delusi ini juga berhubungan dengan penggunaan atau kecanduan narkoba, misalnya jenis kokain.
Belum ada laporan penelitian yang memastikan bagian otak mana terkait kondisi itu. Merujuk laporan penelitian Increased Stress-Induced Dopamine Release in Psychosis, peneliti mengamati dopamin kimia otak mempengaruhi psikosis (percaya, melihat, atau mendengar sesuatu yang tak ada). Stres berat atau penyakit lain menyebabkan terlalu banyak dopamin di otak.
Rujukan untuk mengatasi parasitosis delusi
Sindrom ekbom termasuk ke dalam kategori gangguan delusi atau parasitosis delusi. Orang yang mengalami sindrom ini merasa tubuhnya kesusupan atau terinfeksi serangga Mengutip publikasi ilmiah berjudul Diagnosis and Management of Delusional Parasitosis orang yang sindrom ekbom berkemungkinan merasa ingin terus berobat, karena merasa ada infeksi parasit di kulit.
Terkadang juga menganggap perabotan, rumah, atau lingkungan mereka juga dipenuhi parasit yang menyusup tubuhnya. Padahal kondisi itu tak nyata. Perlu pemeriksaan medis untuk mengatasi masalah itu. Dokter berkemungkinan juga menyarankan tes darah untuk memastikan penyebab lain, jika memang ada gatal atau mati rasa.
Penanganan untuk mengatasi parasitosis delusi termasuk mengobati kondisi yang diduga mendasari penyebabnya. Jika delusi memang dipengaruhi penyakit, maka upaya medis untuk meringankan gejalanya, supaya tak menambah risiko parasitosis delusi. Kondisi ini rentan dialami seseorang dengan kondisi atau penyakit lain, seperti hipotiroidisme, diabetes, penyakit jantung, kekurangan vitamin B-12, kecanduan kokain, dan menopause.
Psikiater bermungkinan meresepkan obat antipsikotik. Tapi, orang yang mengalami parasitosis delusi bisa saja enggan menerima obat itu. Sebab, ia cenderung berkeyakinan memang ada kesusupan atau infeksi serangga di tubuhnya daripada soal kondisi kesehatan mental.
Jika memang dipastikan tak ada masalah kulit maupun infeksi parasit, psikiater merupakan ahli medis yang dirujuk. Sebab, dokter kulit tidak menangani masalah itu. Walaupun keluhan yang muncul soal gangguan kulit, tapi sebetulnya tak ada alias delusi.
Baca: Sindrom Ekbom, Delusi yang Menyebabkan Orang Merasa Kesusupan Serangga atau Parasit
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.