Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunga Tabebuya Bermekaran Seolah di Jepang, Begini Cara Menanam dan Merawatnya

image-gnews
Bunga Tabebuya bermekaran di kawasan Braga, Bandung, Jawa Barat, depan bangunan heritage milik PGN, Ahad, 6 Oktober 2019. Bunga ini sering salah disebut sebagai bunga Sakura. TEMPO/Prima Mulia
Bunga Tabebuya bermekaran di kawasan Braga, Bandung, Jawa Barat, depan bangunan heritage milik PGN, Ahad, 6 Oktober 2019. Bunga ini sering salah disebut sebagai bunga Sakura. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tabebuya atau disebut juga sebagai pohon terompet emas memiliki nama latin handroanthus chrysotrichus. Bunga ini merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Brazil dengan iklim kering dan termasuk dalam kelompok pohon besar. Acap kali, bunga ini disebut sebagai bunga sakura karena jika bunganya bermekaran sangat mirip dengan bunga Sakura. Namun, apakah itu benar? Sebenarnya, bunga Tabebuya dan bunga Sakura ini tidak satu familia

Dalam situs southeastgarden,  menyebutkan bahwa bunga tabebuya ini memiliki warna yang berbeda, yakni ada warna merah tua, merah muda, ungu, dan kuning dengan bentuk yang mirip dengan terompet. Pada musim berbunga, Tabebuya memiliki jumlah bunga sangat banyak dan bisa diatur melalui pola pemupukan yang dimanipulasi. Bunga ini cukup terkenal di daerah tropis dan subtropis, salah satunya Indonesia. 

Dikutip dari gardeningsolutions, jenis bunga tabebuya yang sering ditemui di Indonesia adalah bunga berwarna kuning yang memiliki panjang sekitar 3-11 centimeter dengan bentuk terompet. Biasanya, bunga ini tumbuh di sepanjang jalan raya sebagai peneduh dari teriknya panas. Wilayah yang banyak menanam bunga ini di antaranya ada di Surabaya, Malang, Magelang, Purwokerto, Kediri, Karanganyar, dan beberapa kota lainnya. 

Cara Menanam dan Merawat Bunga Tabebuya

Selain itu, bunga tabebuya ini memiliki ketahanan hidup yang cukup tinggi sehingga memakan biaya yang tidak terlalu banyak untuk memelihara dan menanamnya. Sebab, pemangkasan hanya dilakukan untuk menghilangkan tangkai yang mati atau rusak. Lantas, bagaimana cara agar menanam bunga Tabebuya ini? Berikut terdapat tahapan proses yang dilakukan untuk menanam bunga Tabebuya.

1. Penyemaian benih

Ambillah biji kering dan terjatuh dari pohon yang sudah tua. BIasanya, biji diselimuti oleh kulit biji. Lalu, keringkan biji tersebut selama 1 minggu di tempat yang memiliki udara segar. Hal ini dilakukan agar mempermudah proses perkecambahan biji. 

Setelah itu, campurkan pasir dan kompos dengan perbandingan 1:1 sebagai media penyemaian. Hendaknya, media tersebut harus tetap berada dalam kondisi lembab. Setelah semua sudah siap, semaikan biji tersebut di kedalaman 3 kali diameter biji di tempat dengan penyinaran matahari yang baik. Kemudian, pindahkan biji tersebut ke media penyemaian yang sudah disiapkan. Lalu, setelah tinggi Tabebuya mencapai 50-70 centimeter, barulah pindahkan bunga tersebut ke taman terbuka.

2. Penanaman bibit

Setelah proses penyemaian benih dilakukan maka masuklah dalam proses penanaman bibit. Buatlah, lubang dengan ukuran 50x50x50 sentimeter dan masukkan tanaman bunga tabebuya yang sudah setinggi 50-70 centimeter ke dasar lubang. Sirami tanah tersebut sampai basah secara merata. Lalu, timbun kembali area itu dengan kompos dan siramlah setiap hari. 

3. Pemupukan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses pemupukan dilakukan setelah 1-2 tahun dari bunga Tabebuya itu ditanam. Proses ini terdiri dari dua cara. Pertama, pupuk akan diletakkan secara melingkar di area tanaman. Kedua, pemupukan dapat dilakukan dengan membuat lubang di area tanaman dengan kedalaman 20 centimeter yang akan diisi dengan pupuk organik. 

4. Penyiraman

Meskipun dalam laman smgrowers, menyatakan bahwa penyiraman tabebuya paling baik tidak terlalu banyak disiram oleh air, tetapi bunga ini tetap perlu disiram secara teratur. Lebih baik, melakukan penyiraman di bulan-bulan hangat (sehabis musim kemarau dan sebelum musim hujan).

5. Pemangkasan

Bunga tabebuya setiap akhir musim kemarau dan menjelang musim hujan harus dipangkas agar berbentuk lebih rapi dan teratur. Pemangkasan dapat dilakukan hanya di bagian yang diinginkan saja. 

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Jalan-jalan ke Taman Tabebuya Jika Bunga Berkembang Serasa di Jepang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

23 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

3 hari lalu

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho. (foto: humas polri)
Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

3 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

3 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

Surabaya sering kali menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Dalam mencari tempat menginap yang sempurna, hotel bintang 5 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman dan mewah.


Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

3 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

Anda bisa melihat berbagai pilihan akomodasi di Traveloka, sekaligus menikmati promo hotel mewah.


Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

7 hari lalu

Sheila on 7 akan menggelar konser 'Tunggu Aku di' 5 kota besar Indonesia. Dok. Antara Suara
Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

Kota pertama konser Sheila On 7 di Samarinda pada Sabtu, 27 Juli 2024


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

7 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.


Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

7 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

9 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

10 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya