TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi ketiga atau booster sangat penting untuk memberikan perlindungan bagi yang telah divaksin. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), mengingatkan vaksinasi dosis penguat atau booster sangat bermanfaat untuk memberikan perlindungan optimal di tengah pandemi COVID-19.
Agus menambahkan cakupan vaksinasi COVID-19 mulai dari dosis pertama hingga booster perlu terus ditingkatkan. Terlebih lagi, saat ini terdapat subvarian baru Omicron, yakni BA.4 dan BA.5, sehingga upaya antisipasi perlu diintensifkan untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 di Tanah Air.
"Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia dan juga PDPI sebagai langkah antisipasi kenaikan kasus COVID-19, pada saat ini adalah peningkatan cakupan vaksinasi mulai dari dosis pertama hingga dosis penguat," jelasnya.
Dia menambahkan pihaknya juga menyambut baik wacana pemberlakuan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat, yang menurut rencana akan diterapkan paling lama dua minggu lagi.
"Wacana ini sangat tepat karena sejauh ini vaksinasi COVID-19 telah terbukti memberikan proteksi optimal bagi setiap individu, mencegah gejala berat, dan menurunkan tingkat hospitalisasi," paparnya.
Meski demikian, dia juga mengingatkan selain melakukan vaksinasi COVID-19 hingga dosis ketiga, masyarakat juga perlu meningkatkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Di samping melakukan vaksinasi booster, yang juga tidak kalah penting adalah tetap melakukan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker di luar ruangan," katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemberlakuan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat baru akan diterapkan paling lama dua minggu lagi. Keputusan tersebut merujuk pada hasil Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan akan diatur melalui peraturan Satgas Penanganan COVID-19 dan peraturan turunan lainnya.
Baca juga: Liburan bersama Keluarga kala Masih Pandemi Covid-19, Ini Pesan Dokter Reisa