Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali Hoarding Disorder dan Faktor Risikonya?

image-gnews
Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com
Ilustrasi ibu di dalam rumah yang berantakan. ph.theasianparent.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Hoarding disorder kondisi ketika seseorang berperilaku suka menimbun barang yang tidak berharga. Keinginan menimbun barang itu tak terkendali, sehingga jumlahnya sangat banyak.

Menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI) Massachusetts, setidaknya 5 persen dari populasi dunia menunjukkan gejala hoarding disorder. Mengutip Psychiatry, orang dewasa antara usia 55 tahun hingga 94 tahun tiga kali lebih memungkinkan mengalami hoarding disorder. Itu dibandingkan orang dewasa usia 34 tahun hingga 44 tahun.

Apa itu hoarding disorder?

Gejala orang yang mengalami hoarding disorder ini seperti ada tekanan yang membuat tak mampu membuang atau menyingkirkan barang yang sudah tak diperlukan.  Penumpukan barang yang dilakukan secara terus-menerus itu menyebabkan ruang hidup yang tidak sehat. Orang yang hoarding disorder membuat ruangannya tak nyaman, sehingga tidak bisa menemukan benda penting di antara tumpukan barang yang berlebihan, dilansir Healthline

Dalam konteks tertentu menyimpan barang yang tak terpakai cenderung wajar, karena pertimbangan nilai bersejarah dan kaitan emosional. Walaupun, barang itu sudah rusak atau tak lagi dipakai, misalnya surat kabar, majalah, produk kertas, perabotan rumah, dan pakaian.

Tapi, kondisi lainnya yang menandakan gejala hoarding disorder ketika muncul keinginan kuat menimbun barang-barang sampah. Orang yang hoarding disorder merasa tertekan, tapi tidak berdaya tentang jumlah barang yang disimpan Merujuk The Recovery Village kasus hoarding disorder yang ekstrem, bahkan memunculkan keinginan kuat untuk menyimpan kotoran. 

Faktor risiko

Kecenderungan orang mengalami hoarding disorder juga dipengaruhi faktor genetik, menuru NAMI Massachusetts. Setidaknya faktor genetik 50 persen mempengaruhi gangguan keinginan kuat menimbun barang ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak orang yang hoarding disorder  juga mengalami kondisi gangguan pikiran berlebihan atau obsesif-kompulsif  (OCD). Menurut International OCD Foundation, 1 dari 4 orang OCD mengalami dorongan kuat untuk menimbun barang penimbunan. Adapun hampir 1 dari 5 orang dengan hoarding disorder juga bergejala OCD.

Hoarding disorder juga rentan dipengaruhi juga gangguan kesehatan mental lainnya, misalnya depresi, kecemasan, skizofrenia, dan demensia.

Baca: Hoarding Disorder, Penyakit Sulit Membuang Barang Karena Merasa Semua Berguna

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

2 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.


Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

5 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

6 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

6 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

6 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial