Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Ciri-ciri Orang Kesepian

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang mungkin pernah merasakan kesepian sehingga banyak yang melakukan isolasi sosial dan merasa bahwa dirinya sendirian. Namun, ada juga beberapa orang yang sangat kesepian sehingga merasa sendiri, meskipun berada di tempat keramaian. 

Kesepian terjadi bukan karena kurangnya kenalan atau kontak sosial dengan seseorang, melainkan karena kurangnya perasaan yang terhubung dengan orang lain. Banyak bukti ilmiah yang mengungkapkan bahwa kesepian dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan mental dan fungsi kognitif seseorang.

Menurut penelitian terbaru dalam publikasi ilmiah Psychiatry Research, kesepian memiliki dampak yang cukup besar pada kesejahteraan dan kesehatan mental seseorang, terutama pada kecemasan, depresi, serta pikiran untuk bunuh diri. Selain itu, kesepian juga berdampak buruk pada fungsi otak seseorang. 

Lantas, bagaimana untuk mengenali apakah seseorang merasakan kesepian atau tidak? Untuk mengenalinya bisa dihubungkan dengan beberapa kebiasaan sehari-hari. Beberapa ilmuwan telah mengidentifikasi kebiasaan umum yang merupakan tanda atau ciri dari kesepian. Berikut adalah ciri-ciri orang kesepian:

1. Selalu sibuk

Salah satu tanda dari seseorang yang kesepian adalah selalu terburu-buru sepanjang hari untuk menyelesaikan daftar tugas atau pekerjaan. Mengisi hari dengan kegiatan yang mencegah seseorang terhubung dengan orang lain adalah cara orang kesepian mengisi kekosongan yang mereka rasakan di dalam.

2. Berbelanja secara berlebihan

Mengutip Journal of Consumer Research, beberapa orang menjadi terikat secara emosional dengan pembelian mereka karena kesepian. Hubungan dengan benda mati ini menggantikan kurangnya ikatan dekat dengan orang lain.

3. Sering menghakimi

Menjadi terlalu kritis atau secara konsisten menghakimi orang lain juga bisa menjadi ciri-ciri peningkatan aktivitas di area otak yang disebut anterior cingulate gyrus (ACG). ACG terlibat dalam deteksi kesalahan dan ketika terlalu aktif, seseorang bisa terjebak pada pemikiran kritis atau negatif. Dengan mengkritik orang lain, akan memisahkan seseorang dari yang lainnya dan membuat seseorang merasa sendirian.

4. Sulit terbuka dengan orang lain

Seseorang yang takut untuk membuka diri kepada orang lain karena takut dikritik atau dihakimi seringkali merasakan kesepian. Seseorang ini sering berada pada hubungan di mana mereka tidak harus membiarkan orang lain melihat mereka apa adanya. Jika seseorang tersebut terbuka dengan yang lain, mereka akan merasakan kecemasan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Memiliki sifat yang sering marah atau lepas kendali

Seseorang yang terbiasa lepas kendali cenderung mengasingkan orang lain sehingga menyebabkan kesepian. Masalah kemarahan biasanya terlihat pada seseorang yang mengalami depresi, ADD atau ADHD (gangguan pemusatan perhatian), atau penyalahgunaan zat.

6. Berada di sekeliling orang-orang yang kesepian

Menurut sebuah studi dalam Journal of Personality and Social Psychology, kesepian itu menular. Para peneliti menemukan bahwa orang yang menghabiskan waktu dengan seseorang yang kesepian 52 persen lebih mungkin menjadi kesepian juga.

7. Memiliki pemikiran yang kaku

Saat seseorang tidak cukup fleksibel, maka akan sulit untuk memasukkannya ke dalam kelompok sosial tertentu.

8. Lebih suka terhubung secara online (dalam jaringan)

Hasil studi menunjukkan bahwa menggunakan media sosial sebagai pengganti koneksi nyata meningkatkan perasaan kesepian sebanyak dua kali lebih banyak. 

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: Atasi Kesepian dengan Kiat Berikut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

59 menit lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

1 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

3 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

Narasi seputar bunuh diri perlu diubah untuk memahami dan mencarikan solusi bagi yang berniat bunuh diri, kata psikiater.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

3 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

3 hari lalu

Ilustrasi perjalanan atau wanita memegang koper. Freepik.com/prostooleh
Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

Ada dua tipe orang setelah liburan, yakni mereka yang langsung bongkar koper dan mereka yang suka menundanya. Kelompok terakhir ini lebih banyak.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

4 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.


Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

4 hari lalu

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 8 September 2024. MTQ Nasional ke-30 yang bertema Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara itu diikuti 1.998 peserta terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan dari 35 provinsi yang akan mengikuti delapan cabang perlombaan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

Presiden Jokowi mengatakan, perkembangan pesat dunia digital membawa kemudahan di mana setiap orang kini bisa menjadi wartawan pelapor informasi


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

7 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

Upaya penyebaran informasi dengan memanfaatkan media sosial dapat menjadi strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hepatitis.