Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaun Laser nan Cantik

image-gnews
TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Selalu ada inspirasi menarik dari pesatnya kemajuan teknologi. Tidak ketinggalan dunia mode yang sering menyerap ide atau berkiblat dari kemajuan tersebut. Adalah perancang Chenny Han yang selalu tertantang untuk menyajikan ide-ide inovatif kemajuan teknologi dalam setiap karyanya.

Di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, medio pekan lalu, perancang busana pengantin yang sebelumnya menggunakan kertas, kristal-kristal Eropa, batik white on white serta gaun tiga dimensi pada rancangannya, kali ini menyuguhkan koleksi anyar di peragaan dengan tajuk "Laser Me Beautiful".

"Sebagai perancang, saya selalu tertantang untuk membuat terobosan-terobosan baru. Apalagi gaun pengantin adalah busana yang akan selalu dikenang seumur hidup oleh pemakainya. Maka saya selalu menyajikan koleksi unik, menarik dan berbeda dari yang ada," ungkap Chenny terus terang.

Desainer berusia 45 tahun ini menggunakan teknik laser cut untuk koleksi gaun pengantin anyarnya. Ide memakai teknologi laser cutting datang saat ia kurang puas pada gaun pengantin berpenampilan unfinished style yang pernah dibuatnya.

Saat itu Chenny merancang detail utama gaun berupa bunga-bunga kain yang detail dan rumit, sehingga dibiarkan tidak diobras atau dijahit supaya memberikan kesan tidak selesai. Namun, ia menyadari gaya busana artistik ini akan menimbulkan gangguan rasa gatal dari surai-surai sisa benang halus di ujung kain yang tidak dikelim dan diobras.

Demi menghindari hal tersebut, ia pun memakai solder untuk menampilkan detail potongan kain tanpa keliman, baik sebagai bunga ataupun ornamen lain. "Sayang, hasilnya kurang memuaskan, waktu terlalu lama, mesti ekstra hati-hati dan fatalnya saat menggarapnya sering membuat kain gosong," tuturnya nyaris frustrasi. Untunglah secara tidak sengaja ia bertemu Clara Widjaya, seorang pemilik perusahaan laser cutting.

"Saya jatuh hati dan langsung berpikir untuk memakai laser pada rancangan ini. Saya ajak Clara melakukan kolaborasi ibu-anak untuk mewujudkan ide-ide kreatif," ujarnya lega. Hasilnya, dalam waktu tiga pekan dia berhasil menyelesaikan 12 gaun pengantin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengerjaan melalui pemotongan kain berteknologi laser memungkinkan Chenny berkreasi optimal karena hasilnya rapi dan tidak ada lagi bulu-bulu halus di sekeliling ujung kain. Dengan senang dia memaparkan, "Selain memiliki akurasi ukuran sangat presisi, kemampuan teknik laser cut hanya memerlukan waktu satu menit dengan tingkat kesalahan 0,01 milimeter. Pokoknya sangat konsisten, efektif, rapi. Pokoknya sangat memuaskan, beautiful laser."

Pada koleksinya ini, perancang yang pernah lima tahun bekerja di salon terkemuka Monterey Park, Los Angeles, California, Amerika Serikat, itu menyajikan model gaun pengantin internasional yang didominasi warna putih bersiluet ramping serta berbahan satin, organdi, silk, tafeta, dan tule.

Chenny memakai banyak bentuk bunga dan kupu-kupu yang diaplikasikan sangat cantik serta menarik. Dia menjelaskan, dominasi warna putih melambangkan unsur kesucian dan bersih. Kata dia merupakan simbol sakral kesucian pernikahan bak bayi yang baru lahir. "Harapannya berdampak positif bagi para pengantin yang memutuskan menikah dan membina rumah tangga yang bersih nan suci."

Dengan mesin berteknologi microfiber-laser-cut, Chenny adalah desainer pertama Indonesia yang menggunakan teknik laser dalam rancangan gaun pengantin. Kendati demikian, di dunia mode bahkan pada bisnis garmen internasional, penggunaan laser bukan hal baru dan sudah tidak asing lagi.

HADRIANI P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

4 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

10 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

18 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

23 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

27 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

38 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

56 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.