Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilah-pilih Alat Kontrasepsi: Benarkah Pil KB Bikin Obesitas?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com
Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fungsi utama dari alat kontrasepsi, seperti misalnya pil KB adalah mencegah kehamilan yang bersifat sementara atau menetap.  

Pil Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang beredar di tengah masyarakat. Akan tetapi, tidak jarang sebagian wanita enggan menggunakan Pil KB bisa sebabkan kegemukan. Lantas, benarkah demikian?

Dilansir repository.unism.ac.id, program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mengatur kelahiran anak dan jarak usia ideal melahirkan. Metode kontrasepsi yang tersebar di masyarakat saat ini salah satunya adalah pil. Penggunaan alat kontrasepsi berupa pil ini pun tidak bisa dihindari dari efek samping yang menyertainya.

Kenaikan berat badan adalah salah satu efek samping yang mengikuti ketika mengonsumsi pil KB. Kandungan estrogen dan progesteron dalam pil menjadi faktor utamanya. Hormon estrogen menyebabkan retensi cairan dan oedema.  Sementara progesteron mempermudah penumpukan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktifitas fisik, sehingga pemakaian kontrasepsi pil dapat menyebabkan bertambah berat badan.

Tak mengherankan, seorang wanita yang mengonsumsi pil KB secara rutin akan mengalami kenaikan berat badan walaupun tidak sampai membuat tubuh obesitas. Melansir publikasiilmiah.ums.ac.id, penambahan berat badan berlangsung saat awal pemakaian. Setelah, 2-3 bulan berat badan akan kembali normal.

Meskipun demikian, alat kontrasepsi bukanlah penyebab utama kenaikan berat badan atau obesitas. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, seperti gaya hidup tidak sehat (pola makan buruk, jarang olahraga, stres), keturunan, penyakit tertentu (hipotiroid dan PCOS) dan efek samping penggunaan obat-obatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terlepas dari efek sampingnya, penggunaan pil sebagai alat kontrasepsi memberikan manfaat yang cukup banyak.

Pertama, pil KB adalah alat kontrasepsi yang efektif tinggi apabila digunakan secara tepat. Kedua, pil memenuhi unsur sederhana, mudah digunakan, tidak memerlukan intervensi medis dan pemeriksaan dalam. Ketiga, tidak mengganggu saat berhubungan badan. Pil juga memberikan benefit lain yaitu melindungi wanita terhadap penyakit radang panggul, mengurangi rasa sakit (dismenorea) mencegah anemia dan siklus menstruasi teratur. 

NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga : Hailey Beiber Akui Minum Pil KB dan Idap Migrain Jadi Pemicu Mini Stroke

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

1 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

15 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

26 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

42 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

45 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut bahwa cukai minuman berpemanis dapat menurunkan jumlah penderita diabetes dan obesitas.


11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

45 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas bisa jadi satu cikal bakal berbagai penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke hingga kanker. Ini tips cegah obesitas.