Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Toxic Masculinity dan Cara Mengatasinya

Reporter

image-gnews
ilustrasi pria nangis (pixabay.com)
ilustrasi pria nangis (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia punya prinsip laki-laki harus bersikap lebih tegas dari perempuan. Jika laki-laki menangis maka kejantanannya diragukan, dianggap bukan laki-laki sejati. Hal itu termasuk toxic masculinity

Menurut Urbandictionary, toxic masculinity merupakan istilah yang menggambarkan jenis gagasan represif sempit tentang peran laki-laki, yang mengartikan maskulinitas adalah sifat maskulin yang dilebih-lebihkan, seperti tidak emosional, kekerasan, juga agresif secara seksual. Lalu, hal apa saja yang harus dilakukan jika terjebak dalam toxic masculinity? Berikut caranya, dilansir dari Medicalnewstoday dan Healthline

Menurut penelitian yang dilakukan di Amerikat Serikat pada 2020, toxic masculinity dapat menciptakan keyakinan maskulinitas layak dan harus terlihat dengan cara tertentu, termasuk agresi, permusuhan, serta ketahanan yang berlebihan. Umumnya, toxic masculinity berdasar pada standar sosial atau budaya yang berlaku dalam suatu tempat. 

Konsep dalam toxic masculinity adalah mementingkan kejantanan dari segalanya, seperti laki-laki harus punya kekuatan lebih daripada perempuan, kejantanan seksual, juga dominasi. Contoh toxic masculinity dalam kehidupan sehari-hari adalah keyakinan laki-laki jantan harus lebih baik dari perempuan, mengangkat beban lebih banyak, serta tidak boleh menunjukkan kelemahan emosi. 

Penyebab toxic masculinity selain karena standar sosial dan budaya yang berlaku umumnya juga karena kombinasi perilaku yang dibentuk oleh usia, kelas sosial, jenis kelamin, bahkan agama. Dari sini, maskulinitas berkembang menjadi sebuah aturan yang sempit juga keras. 

Perlu perubahan besar-besaran mengenai budaya dan standar sosial untuk mengatasi toxic masculinity, termasuk stereotip gender, juga kesadaran tentang kesehatan mental. Tapi, mengatasi hal ini juga bisa dimulai dari pemikiran diri sendiri dengan cara berikut: 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyakan definisi maskulinitas yang berkembang di sekitar dan apakah jika seseorang tidak memenuhi itu dianggap bukan laki-laki. Contohnya dalam suatau wilayah berkembang definisi maskulinitas adalah ketika laki-laki dapat menahan emosi dan tidak menangis, maka tanyakan pada diri sendiri apakah jika laki-laki menangis berarti banci? 

-Mencintai diri sendiri meskipun tidak memenuhi tuntutan maskulinitas di sekitar. 

-Tidak ikut memaksa semua laki-laki agar memenuhi tuntutan maskulinitas yang berkembang di sekitar. 

-Menanamkan bahwa semua orang punya karakter masing-masing tanpa harus terperangkap dalam toxic masculinity.

Baca juga: Mengenal Toxic Masculinity, Laki-Laki Tidak Boleh Menangis?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

5 hari lalu

Tom Cruise menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi setelah sukses membintangi film Top Gun: Maverick. Film tersebut berhasil meraih keuntungan lebih dari USD 1 miliar dan menjadi film berpendapatan tertinggi di 2022. Hal ini pun menambah pendapatan Tom Cruise secara signifikan. Jumlah kekayaannya kini sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,1 triliun. Foto: IMDB
Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

6 hari lalu

Tentara Ukraina beristirahat di posisi mereka setelah pertempuran, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat garis depan kota Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Mei 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

9 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Alasan Pria Mempertahankan Hubungan dengan Wanita yang Tak Dicintai

23 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Alasan Pria Mempertahankan Hubungan dengan Wanita yang Tak Dicintai

Kenapa laki-laki mempertahankan hubungan dengan perempuan yang bahkan tak disukainya? Berikut beberapa alasannya.


Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

29 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

Seorang laki-laki berpaspor Israel ditahan Kepolisian Malaysia karena membawa senjata dan 200 butir peluru.


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

44 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

51 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Alasan Laki-laki Sulit Berkawan Akrab dengan Sesama Jenis

56 hari lalu

Matt Damon dan Ben Affleck. REUTERS/Yara Nardi
Alasan Laki-laki Sulit Berkawan Akrab dengan Sesama Jenis

Benarkah laki-laki normal enggan berkawan akrab dengan sesama jenis karena takut dicap homo atau gay? Simak pendapat pakar.


Tips Merebut Hati Laki-laki Incaran, Jangan Sungkan Memulai Lebih Dulu

5 Februari 2024

Ilustrasi pasangan. Unsplash.com/Priscilla du Perez
Tips Merebut Hati Laki-laki Incaran, Jangan Sungkan Memulai Lebih Dulu

Banyak cara untuk merebut hati laki-laki yang dicintai. Tak perlu bersikap berlebihan, cara berikut sudah cukup untuk melelehkan hatinya.