Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Penyakit Asbestosis: Gejala, Penyebab, dan Dampaknya

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Bahaya asbes. Dailymail
Bahaya asbes. Dailymail
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika mendengar kata asbes, mungkin yang teringat ialah salah satu bahan yang banyak digunakan sebagai atap suatu bangunan. Asbes memiliki manfaat sebagai bahan insulasi dan sebagai penghambat api dalam ranah konstruksi dan pertambangan. Sementara ketika menghirup debu atau terlalu lama terpapar serat asbes akan menyebabkan penyakit bernama asbestosis.

Merujuk jurnal dari National Center for Biotechnology Information yang terbit pada 2021, asbestosis adalah penyakit paru interstisial yang disebabkan oleh inhalasi serat asbes. Dalam serat ini terdapat silikat mineral yang terklasifikasi dalam dua kategori utama, yaitu serpentin dan amfibol.

Serat serpentin termasuk chrysolites yang berbentuk keriting, fleksibel, dan kurang menimbulkan penyakit daripada serat amfibol. Serat ini mudah larut dan mengendap pada bagian atas saluran pernapasan. Sedangkan serat amfibol lebih beracun karena kurang larut dalam tubuh. Biasanya serat ini terletak sejajar dengan aliran udara dan mencapai lebih dalam ke paru-paru dan interstitium dengan menembus epitel.

Penyebab Asbestosis

Melansir lung.org, ketika serat asbes tingkat tinggi terpapar dan masuk ke dalam tubuh, maka hal tersebut mampu menyebabkan serat dan debu tertampung di kantong kecil paru-paru ujung saluran udara atau dinamakan alveoli.

Tahap selanjutnya debu dan serat tersebut akan mengiritasi jaringan paru-paru dan menyebabkan penebalan pada jaringan parut pada paru-paru dan pleura. Yang merupakan jaringan sangat tipis melapisi paru-paru setiap penderitanya.

Paparan asbes yang diterima suatu individu terdapat tiga jenis. Pertama ialah paparan lingkungan yang disebabkan oleh pekerjaan lapangan, seperti di galangan kapal, pertambangan, dan aerospace. Kedua, paparan pengamat yang biasa terlihat pada profesional tertentu seperti tukang listrik, tukang batu, dan pelukis.

Yang terakhir ialah paparan umum yang dapat berasal dari lingkungan sekitar. Paparan ini sering kita jumpai pada penggunaan asbes dalam sehari-hari. Misalnya penggunaan asbes untuk atap gedung dan permukaan jalan.

Untuk mengenali penyebabnya, Anda perlu mengetahui beberapa bahan yang mengandung asbes perlu dihindari di rumah Anda. Mengutip clevelandclinic.org, bahan yang mengandung asbes di antaranya kampas kopling dan kampas rem mobil, konstruksi semen, dempul dan plester, pembungkus pipa, atap rumah, ubin lantai vinil.

Gejala Asbestosis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gejala asbestosis bemacam-macam, tergantung bagaimana tingkat keparahan penderita mengalami penyakit ini. Gejala mungkin tidak terasa diawal terpaparnya penyakit ini. Namun dapat juga muncul selama 20-30 tahun atau lebih setelah paparan asbes.

Pengidap asbestosis paling umum akan merasakan sulitnya bernapas atau sesak napas. Terlebih ketika melakukan agenda yang membutuhkan energi besar seperti saat bekerja atau berolahraga. Adapun gejala lainnya yang dapat dirasakan, di antaranya:

  • Nyeri dada dan sesak.
  • Kuku jari tangan dan kaki yang membesar dan membulat
  • Mengeluarkan bunyi kertakan saat menghirup udara.
  • Kelelahan dan kesulitan ketika berolahraga.
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja.

Perlu diketahui bahwa asbestosis merupakan penyakit perogresif. Dengan kata lain, gejala penderita penyakit ini akan memburuk seiring waktunya. Bahkan lebih lama tidak ditangani akan meningkatkan perkembangan penyakit ke dalam pernapasan anda.

Dampak Asbestosis

Selain kesulitan dalam bernapas, dalam kasus yang lebih parah penyakit ini mampu mangalami komplikasi yang adapat mengancam jiwa. Misalnya akan memperburuk kondisi kanker paru-paru. Terutama pada seseorang yang memiliki kebiasaan merokok aktif dan terkena asbestosis tinggi potensinya terkena kanker paru-paru.

Selain itu, ada juga komplikasi terhadap penyakit pesothelioma ganas. Penyakit ini merupakan kanker yang terbentuk di dalam lapisan perut atau paru-paru seseorang. Terakhir, gagal jantung sisi kanan atau cor pulmonale, yang berpotensi mengakibatkan berhentinya fungsi jantung sisi kanan.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Waspadai Ledakan Penyakit Asbestosis 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

ilustrasi air dingin (pixabay.com)
Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.