Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Asap Rokok bagi Perokok Pasif, Sesak Napas sampai Sakit Jantung

Reporter

image-gnews
Petugas gabungan BPLHD DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan melakukan razia terpadu bagi penumpang, sopir atau kenek kendaraan umum di Terminal Blok M yang merokok di dalam angkutan umum, Jakarta, (29/5). Razia dilakukan untuk menyadarkan bahayanya asap rokok terutama bagi perokok pasif. Tempo/Tony Hartawan
Petugas gabungan BPLHD DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan melakukan razia terpadu bagi penumpang, sopir atau kenek kendaraan umum di Terminal Blok M yang merokok di dalam angkutan umum, Jakarta, (29/5). Razia dilakukan untuk menyadarkan bahayanya asap rokok terutama bagi perokok pasif. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerokok pasif adalah orang yang tidak merokok namun ikut terkena dampak negatif rokok. Hal ini bisa terjadi ketika nonperokok berada di dekat orang yang sedang merokok sehingga tanpa sengaja menghirup asapnya. 

Meskipun tidak merokok secara langsung, asap yang terhirup tetap bisa mengganggu kesehatan. Semua bisa jadi perokok pasif namun risiko bertambah jika asap terhirup oleh janin lewat ibu hamil, anak-anak, orang yang punya masalah pernapasan. 

Semua asap rokok berbahaya, termasuk yang diembuskan oleh perokok atau dari ujung rokok. Berikut bahaya menjadi perokok pasif menurut Myclavelandclinic dan Healthgovau

Asap rokok dapat menyerang tubuh, bahkan ketika baru lima menit terhirup. Pada lima menit pertama, arteri akan menjadi kurang fleksibel. Setelah 20-30 menit akan mulai terjadi penggumpalan darah dan timbunan lemak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, juga stroke. 

Setelah dua jam, yang terjadi aritmia atau detak jantung tidak teratur yang bisa memicu serangan jantung, juga masalah jantung serius lainnya. Orang yang menghirup asap rokok dapat mengalami berbagai kondisi serius sebagai berikut: 

-Penyakit kardiovaskular yang terdiri dari jantung, vena, dan juga arteri, seperti tekanan darah tinggi, aterosklerosis, serangan jantung, juga stroke. 

-Masalah paru-paru berupa gangguan paru obstruktif kronik dan asma. 

-Peningkatan risiko kanker paru, otak, kandung kemih, perut, payudara, dan lainnya. 

-Anak-anak yang menjadi perokok pasif dari orang sekitar dapat mengalami masalah pernapasan seperti batuk, bersin, sesak napas. 

-Sering mengalami infeksi telinga. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Serangan asma yang cukup sering dan lebih parah dibanding bukan perokok pasif. 

-Infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia atau bronkitis. 

-Kerusakan pada mata seperti katarak.
-Kerusakan pada gigi. 
-Berpengaruh juga pada perilaku. 
-Kematian bayi secara mendadak.

Siapa saja yang termasuk perokok pasif? Semua orang yang tidak merokok namun berada di sekitar perokok. Namun, beberapa orang menghirup asap lebih banyak sehingga memiliki risiko mengalami kondisi serius yang juga lebih tinggi, seperti: 

-Pekerja industri jasa, khususnya yang banyak berada di ruangan yang diperbolehkan merokok, seperti restoran kedai kopi, atau diskotek.

-Wanita hamil. Ketika ibu hamil menghirup udara yang mengandung asap rokok, oksigen yang terhirup oleh bayi sedikit. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung bayi, menurunkan berat badan, menyebabkan keguguran, lahir mati, prematur, bahkan kehamilan ektopik. 

-Bayi, anak-anak, juga hewan peliharaan.

Baca juga: Bahaya Asap Rokok dan Partikel Terselubung bagi Orang Dewasa dan Anak-anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Mencegah Paparan Bahaya ketika Menjadi Perokok Pasif

13 jam lalu

Ilustrasi larangan merokok. ChinaFotoPress/Getty Images
Tips Mencegah Paparan Bahaya ketika Menjadi Perokok Pasif

Beberapa orang kerap menjadi perokok pasif karena berada di sekitar asap rokok yang dapat membahayakan kesehatan. Simak tips berikut.


Alasan Perlunya Iklan dan Promosi Rokok Dihilangkan Total

1 hari lalu

Ilustrasi kemasan rokok. Freepik
Alasan Perlunya Iklan dan Promosi Rokok Dihilangkan Total

Promosi produk rokok harus diperketat atau dihilangkan. Tujuannya untuk mengurangi konsumsi rokok pada anak sekolah maupun di bawah umur.


Dorong Kemasan Rokok Polos, Rukki: Bisa Belajar dari Keberhasilan Australia

1 hari lalu

Kemasan rokok polos di Australia (REUTERS)
Dorong Kemasan Rokok Polos, Rukki: Bisa Belajar dari Keberhasilan Australia

Australia mengeluarkan kebijakan kemasan rokok polos dengan tujuan mengurangi jumlah perokok muda.


Kementerian Keuangan Kaji Kenaikan Harga Jual Eceran Rokok di 2025

12 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Kementerian Keuangan Kaji Kenaikan Harga Jual Eceran Rokok di 2025

Kementerian Keuangan sedang mempelajari bagaimana HJE tembakau akan berdampak pada pengendalian konsumsi rokok dan besar penerimaan negara.


Cukai Rokok Tahun Depan Tak Naik: Pengusaha Gembira, Pemerhati Kesehatan Berharap Naik

12 hari lalu

kampanye bahaya merokok saat memperingati hari tanpa tembakau sedunia.(TEMPO/Adri Irianto)
Cukai Rokok Tahun Depan Tak Naik: Pengusaha Gembira, Pemerhati Kesehatan Berharap Naik

Cukai rokok perlu dinaikkan karena harga rokok di Indonesia hanya setengah dari harga rata-rata di dunia, sehingga jumlah perokok di sini tinggi.


Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

14 hari lalu

Pesawat Kepresidenan RJ-85 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo saat tiba di Bandara Nusantara, IKN, Kalimantan Timur, Selasa (24/9/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

Pesawat kepresidenan yang dinaiki Presiden Jokowi mendarat di Bandara IKN untuk pertama kalinya, Selasa siang, 24 Maret 2024.


Kajian Indef: 2,3 Juta Pekerja Terdampak Aturan Pembatasan Tembakau dan Rokok Elektrik

15 hari lalu

Dua petani mengemasi daun tembakau yang sudah kering habis dijemur di lapangan desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad, 22 September 2024. Tembakau kering ini dijual untuk mengisi stok gudang gudang pabrik rokok. Tempo/Budi Purwanto
Kajian Indef: 2,3 Juta Pekerja Terdampak Aturan Pembatasan Tembakau dan Rokok Elektrik

Kajian Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan bahwa 2,3 juta pekerja terdampak aturan pembatasan tembakau dan rokok.


Indef Sebut Ada Potensi Ekonomi Rp 308 Triliun Hilang Imbas Aturan Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektrik

16 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Indef Sebut Ada Potensi Ekonomi Rp 308 Triliun Hilang Imbas Aturan Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektrik

Indef menelisik dampak kebijakan pengamanan produk tembakau dan rokok elektrik terhadap ekonomi, industri, penerimaan negara, dan tenaga kerja.


Tanggapan Menteri Kesehatan soal Polemik Aturan Kemasan Rokok Polos

18 hari lalu

Ilustrasi kemasan rokok. Freepik
Tanggapan Menteri Kesehatan soal Polemik Aturan Kemasan Rokok Polos

Menkes berjanji akan berdiskusi dengan pelbagai stakeholder termasuk pengusaha soal aturan kemasan rokok polos


Kemenperin: Aturan Kemasan Rokok Polos Harus Seimbang Jaga Kesehatan Masyarakat dan Industri

18 hari lalu

Seorang warga membeli rokok secara ketengan di Kawasan Pulomas, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Lewat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, pemerintah mengatur larangan penjualan rokok eceran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kemenperin: Aturan Kemasan Rokok Polos Harus Seimbang Jaga Kesehatan Masyarakat dan Industri

Kebijakan kemasan rokok polos tanpa merek yang diterapkan di beberapa negara tidak langsung menurunkan prevalensi perokok