Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Efek Negatif Anak Kecanduan Gawai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak sekarang pandai mengoperasikan gawai. Pengenalan gawai di usia tertentu sebenarnya tak menyimpang. Namun bila penggunaanya telah di luar batas wajar dapat menimbulkan kecanduan. 

Bagaimana cara atasinya? Penelitian Common Sense Media mengungkapkan adanya peningkatan luar biasa anak-anak pengguna gawai. Sementara Yayasan Keluarga Kaiser melaporkan rata-rata anak menghabiskan hampir 7,5 jam untuk menatap layar gawai. Terlebih lagi kondisi seperti saat ini, anak-anak tampak lebih rutin menggunakan gawai untuk menunjang pembelajaran. 

Pascapandemi, keterikatan hubungan antara anak-anak dengan gawai tampak kian menguat. Hal ini jelas menjadi tantangan baru bagi orang tua untuk dapat mengontrol penggunaan gawai harian. Pasalnya, penggunaan gawai yang berlebihan dapat berdampak serius pada proses tumbuh kembang anak. Berikut masalah tumbuh kembang anak karena kecanduan gawai.

Perkembangan otak 
Di usia balita, otak anak berkembang tiga kali lipat lebih cepat dan kerap disebut sebagai usia emas. Dalam sebuah penelitian diungkapkan terlalu banyak menggunakan gawai di usia emas dapat berdampak negatif pada fungsi otak dan bahkan dapat menyebabkan kurang perhatian, keterlambatan kognitif, gangguan belajar, peningkatan impulsif, dan penurunan kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Di usia balita, orang tua dapat melakukan parenting cerdas seperti bernyanyi, membaca, dan berbicara dengan anak daripada membiarkan mereka bermain atau menonton TV di rumah. 

Obesitas 
Anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar tidak akan membakar kalori yang dikonsumsi. Satu dari tiga anak di Amerika Serikat mengalami obesitas, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke. Orang tua harus mendorong anak-anak untuk lebih banyak bermain dan melakukan aktivitas fisik. Mereka harus memahami banyak manfaat bermain, termasuk membuat anak-anak berjalan, berlari, melompat, dan mendapatkan latihan yang dibutuhkan. Dengan aktif melakukan aktivitas fisik, anak-anak dapat menjadi bugar di taman bermain dan cenderung terlatih dalam membangun hubungan dengan orang lain.   

Lebih agresif 
Sebagian besar orang tua telah memperhatikan anak-anak menjadi agresif karena berjam-jam bermain game di tablet. Tantrum adalah bentuk agresivitas yang paling umum di kalangan balita. Seiring bertambahnya usia, anak-anak yang kecanduan game komputer lebih mungkin untuk menentang dan tidak mematuhi orang tua. Sejak hari ini, mulailah lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain bersama anak dan batasi penggunaan gawai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paparan radiasi 
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2011, ponsel dan perangkat nirkabel lain dianggap berisiko kategori 2B karena emisi radiasinya. Pada Desember 2013, Dr. Anthony Miller dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Toronto mengungkapkan paparan frekuensi radio jelas merupakan ancaman bagi anak-anak. Healthy Child Healthy World mengakui meningkatnya isu radiasi di kalangan anak-anak dan memberikan tips untuk melindungi anak dari bahaya gawai. 

Mengurangi interaksi dengan orang tua 
Dengan bermain di tablet, anak dapat dengan mudah bermain sendiri. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di The New York Times, Dr. Gary Small, penulis “iBrain: Surviving the Technological Alteration of the Modern Mind” dan direktur Longevity Center di Universitas California mengatakan jika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk teknologi dan lebih sedikit waktu dengan orang lain, itu menghambat interaksi dan mengganggu perkembangan keterampilan komunikasi yang normal. Dalam pengaturan keluarga, balita sering gagal meningkatkan komunikasi dengan orang tua karena dikelilingi benda mati.  

Kurang tidur 
Anak yang kecanduan bermain ponsel atau tablet akan kehilangan waktu istirahat yang dibutuhkan. Di lain kesempatan, bermain tablet juga dapat mengganggu pola tidur.  Jika anak sudah kecanduan gawai maka mereka akan lebih pemarah dan agresif. The Sleep Lady menjelaskan tanda-tanda apakah anak menderita kurang tidur dan tips yang dapat dilakukan untuk membantu anak tidur nyenyak. 

Penglihatan rusak 
Paparan yang terlalu lama di layar komputer membuat mata tegang. Para ahli mengatakan penglihatan yang baik sangat tergantung pada menatap benda-benda dari jarak yang berbeda-beda. Penelitian menunjukkan anak-anak yang kecanduan bermain game komputer lebih mungkin mengalami masalah mata saat besar.   Karenanya, penting bagi orang tua untuk memperhatikan porsi penggunaan gawai harian pada anak. 

Baca juga: Cegah Kecanduan Gawai dengan Permainan Tradisional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

2 jam lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

7 jam lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

8 hari lalu

Ilustrasi Logo Xiaomi. Kredit: ANTARA/REUTERS/Stringer/am.
Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

Informasi fitur Xiaomi 15 bocor sedikit demi sedikit ke publik. Yang terbaru soal layar yang tersedia dalam dua versi.