Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tahun Jonghyun Tewas karena Karbon Monoksida, Ini 4 Kelompok yang Berisiko Tinggi Hirup CO

image-gnews
Penyanyi anggota Kpop SHINee, Jonghyun ditemukan tewas bunuh diri keracunan racun karbon monoksida. Jonghyun ditemukan tak sadarkan diri di sebuah apartemen di Cheongdam, Seoul, Korea Selatan. Sputnik.news
Penyanyi anggota Kpop SHINee, Jonghyun ditemukan tewas bunuh diri keracunan racun karbon monoksida. Jonghyun ditemukan tak sadarkan diri di sebuah apartemen di Cheongdam, Seoul, Korea Selatan. Sputnik.news
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi anggota Kpop SHINee, Jonghyun ditemukan tewas bunuh diri keracunan racun karbon monoksida. Jonghyun ditemukan tak sadarkan diri di sebuah apartemen di Cheongdam, Seoul, Korea Selatan.

Jonghyun meninggal karena bunuh diri akibat mengalami depresi. Dia ditemukan tak sadarkan diri di tengah asap dari briket batubara dalam apartemen daerah Cheongdam-dong, Seoul, Korea Selatan pada Senin, 18 Desember 2017. Jenazahnya dimakamkan pada Kamis, 21 Desember 2017 dan dihadiri oleh keluarga, artis dari S.M. Entertainment serta para penggemar.

Bahaya Karbon Monoksida

Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Gas ini terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Karbon monoksida dihasilkan melalui pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon, seperti gas, minyak, petrol, dan bahan bakar padat atau kayu. Proses pembakaran ini kerap terjadi dalam mesin pembakaran dalam.

Memang gas yang memiliki rumus kimia CO ini hampir mirip dengan oksigen, tetapi karbon monoksida memiliki kandungan racun yang sangat berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup. Lantas, keadaan berbahaya seperti apa yang menyebabkan seseorang mempertaruhkan nyawanya sendiri?

Mengutip dari healthline, karbon monoksida tidak menyebabkan iritasi, tetapi gas beracun ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Sebab, kadar karbon monoksida yang secara langsung menyerang kesehatan berada di angka 1.500 part per million (0,15 persen). Ini sangat mengancam sistem pernapasan seseorang. Pasalnya, seseorang yang menghirup kadar kandungan karbon monoksida 1.000 part per million (0,1 persen) selama beberapa menit saja dapat menyebabkan akibat yang fatal bagi sistem pernapasan, khususnya paru-paru.

Seseorang dapat dengan mudah menghirup karbon monoksida ini dalam kehidupan sehari-hari. Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah saja mengandung gas karbon monoksida. Akibatnya, ketika seseorang sedang membakar sampah atau melakukan proses pembakaran lainnya, perlu dilakukan di ruangan yang memiliki pertukaran udara cukup bagus. 

Jika perputaran udara ketika melakukan proses pembakaran dilakukan di ruangan tertutup, karbon monoksida dalam tempat tersebut akan bertumpuk dan seseorang akan menghirup karbon monoksida lebih banyak daripada oksigen. 

Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention, karbon monoksida yang terhirup akan mengganggu kinerja hemoglobin dalam darah. Inilah bahaya lainnya yang dihasilkan dari gas beracun karbon monoksida terhadap kesehatan seseorang. 

Peredaran darah seseorang dapat terganggu karena menghirup karbon monoksida terlalu banyak. Hemoglobin sebagai penyusun darah merah memiliki fungsi sebagai pengangkut oksigen. Dengan begitu, karbon monoksida yang masuk dalam tubuh seseorang sangat berbahaya karena bisa mengganggu sistem pertukaran dan peredaran oksigen.

Seseorang yang terlalu banyak secara terus-menerus menghirup karbon monoksida dapat menyebabkan ketidaksadaran. Dengan hilangnya kesadaran, tubuh seseorang tersebut sudah terlalu banyak terpapar gas beracun ini.

Kelompok Berisiko Karbon Monoksida

Paparan karbon monoksida dapat memiliki risiko yang sangat berbahaya bagi beberapa kelompok-kelompok berikut, yaitu:

1. Bayi yang belum lahir

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sel darah janin (bayi yang belum lahir) mengambil karbon monoksida lebih mudah daripada sel darah dewasa. Akibatnya, bayi yang belum lahir lebih rentan terhadap bahaya keracunan karbon monoksida.

2. Anak-anak

Anak-anak kecil menghirup napas lebih sering daripada orang dewasa yang mungkin membuat mereka lebih rentan terhadap keracunan karbon monoksida.

3. Orang tua

Orang tua yang menghirup karbon monoksida terlalu banyak akan lebih memungkinkan mengalami kerusakan otak.

4. Seseorang yang memiliki penyakit jantung kronis dan anemia

Seseorang dengan riwayat anemia dan masalah pernapasan juga lebih mungkin terserang paparan karbon monoksida dengan jumlah yang lebih banyak.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Waspadai Penyebab Keracunan Gas Karbon Monoksida di Dalam Mobil 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

CATATAN: Bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi: Yayasan Pulih (021) 78842580. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

1 hari lalu

Ilustrasi Kismis Hitam/ANTARA/Shutterstock/Kriacho Oleksii
Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung


Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

2 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?


Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan suami-istri. dailymail.co.uk
Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.


Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

3 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.


Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

5 hari lalu

Ilustrasi mitokondria/gangguan metabolik. Lasertherapy
Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

14 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

15 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Key SHINee Bakal Konser di Jakarta, Begini Perjalanan Kariernya

21 hari lalu

Key SHINee. Foto: Instagram.
Key SHINee Bakal Konser di Jakarta, Begini Perjalanan Kariernya

Key SHINee, mengumumkan akan menggelar konser solo di Indonesia pada 20 Juli 2024 mendatang.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

21 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.