Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terapi Kognitif Perilaku, Apa Saja Manfaatnya?

image-gnews
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi perilaku kognitif metode psikoterapi. Terapi itu bertujuan membantu memahami pikiran mempengaruhi emosi dan perilaku. Terapi perilaku kognitif digunakan antara lain untuk mengatasi depresi, kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Mengutip Mayo Clinic, terapi perilaku kognitif bertujuan untuk membantu mengidentifikasi dan eksplorasi cara emosi dan pikiran mempengaruhi tindakannya.

Pendekatan terapi perilaku kognitif

Merujuk American Psychological Association, konsep inti terapi perilaku kognitif meliputi:

  • Masalah psikologis sebagian berdasar cara berpikir yang tidak membantu
  • Masalah psikologis sebagian didasarkan pola perilaku yang dipelajari
  • Orang yang hidup dengan masalah ini membaik secara mekanisme dan manajemen masalah membantu meringankan gejala

Terapi perilaku kognitif salah satu pendekatan yang banyak dipelajari. Banyak ahli menganggap sebagai pengobatan terbaik untuk kondisi kesehatan mental.

Baca juga: Hidroterapi, Bermanfaat Meringankan Gejala Nyeri Otot

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip dari Healthline, terapi perilaku kognitif penerapan banyak teknik yang bervariasi, menurut kebutuhan. Namun secara umum, praktik  terapi perilaku kognitif sering kali mengandung beberapa hal, yaitu:

  • Mengenali pemikiran yang tidak akurat bisa memperburuk masalah
  • Mempelajari kemampuan menyelesaikan masalah yang baru
  • Mendapat kepercayaan diri, pemahaman, dan apresiasi tentang harga diri
  • Belajar menghadapi ketakutan dan tantangan
  • Menggunakan permainan peran dan teknik menenangkan saat menghadapi situasi yang menantang

Terapi perilaku kognitif tidak hanya dilakukan untuk mengatasi gangguan mental. Terapi ini pun bisa untuk orang dengan permasalahan batin yang umum seperti kesulitan hubungan asmara, kesedihan atau kehilangan, hingga masalah kepercayaan diri.

Baca: Apa Itu Healing dalam Psikologi?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

1 hari lalu

Ilustrasi Chiropractic. Shutterstock
Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

2 hari lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

3 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

4 hari lalu

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

11 hari lalu

Ilustrasi arus balik. ANTARA
Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

Post-holiday blues adalah perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

11 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

15 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

18 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

21 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku