Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Obat yang Bisa Turunkan Demam Selain Paracetamol

image-gnews
Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Demam merupakan suatu kondisi dimana suhu badan lebih tinggi dari biasanya atau bahkan suhu normal tubuh kita.

Suhu badan normal biasanya mencapai 36 hingga 37 derajat celcius. Bila suhu badan Anda sudah lebih dari 37 derajat celcius, maka bisa dikatakan Anda mengalami demam.  

Demam dapat dialami oleh siapa saja baik bayi, anak - anak, remaja, dewasa, hingga orang tua sekalipun. Mengutip dari eprints.umm.ac.id, Obat yang berfungsi untuk mengatasi demam pada umumnya adalah Ibuprofen, Paracetamol dan Aspirin. 

Perbedaan Antara 3 Obat Atasi Demam

1. Ibuprofen 

Ibuprofen merupakan salah satu obat demam yang dijual bebas di pasaran. Mengutip dari webmd.com, ibuprofen sendiri dapat dikonsumsi langsung melalui mulut. Tak hanya untuk demam, obat ini dapat digunakan sebagai obat pereda nyeri. Untuk penggunaan pada anak - anak, dosis ibuprofen disesuaikan dengan barat badan anak. Disisi lain manfaat ibuprofen juga banyak seperti meredakan nyeri haid, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri sendi akibat radang sendi. Meskipun obat ini dijual bebas, penggunaannya tidak sembarangan karena harus sesuai dengan arahan dokter. 

Penggunaan Ibuprofen sendiri ternyata juga memiliki efek samping, dengan kemungkinan seperti perut kembung, mual, muntah, diare, pusing hingga sakit kepala.

2. Paracetamol

Dilansir dari umm.ac.id, Parasetamol adalah obat pereda demam dan nyeri yang paling banyak dipergunakan. Senyawa ini dikenal dengan nama lain Asetaminofen, merupakan senyawa metabolit aktif Fenasetin, namun tidak memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker) seperti halnya Fenasetin. Senyawa ini bila dikombinasikan dengan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) atau obat pereda nyeri opioid, dapat digunakan untuk mengobati nyeri yang lebih parah. 

Baca juga : 1.174 Anak Mengalami Gagal Ginjal Sejak Januari-Agustus 2022

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paracetamol tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari tablet, sirup, tetes, hingga infus. Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah berlebihan mengonsumsi Paracetamol diantaranya adalah sakit kepala, mual, muntah, sulit tidur, urine berwarna gelap, mudah lelah, dan muncul penyakit kuning.

3. Aspirin 

Aspirin yang biasa dikenal dengan asetosal atau asam asetilsalisilat adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan-sedang, aspirin juga dapat digunakan untuk meredakan demam tinggi pada tubuh. 

TEMPO/Fernandez H

Aspirin (acetosal) termasuk obat keras yang membutuhkan resep dokter dan dipasarkan dalam bentuk tablet 80 mg, 100 mg, 160 mg atau 500 mg.

Efek samping dari penggunaan Aspirin  untuk mengatasi demam jangka panjang dan dosis besar adalah muncul gangguan pada saluran pencernaan, misalnya perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus yang bisa berakibat fatal. Gejala yang muncul sering dalam bentuk mual dan muntah.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Baca juga : Ini Efek Samping Mengonsumsi Paracetamol Secara Berlebihan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 jam lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

2 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

3 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

8 hari lalu

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

8 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

10 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

11 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.