Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak hanya Marah, Berikut 6 Emosi Dasar Manusia

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi wanita tersenyum. Unsplash.com/Lesly Juarez
Ilustrasi wanita tersenyum. Unsplash.com/Lesly Juarez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Emosi merupakan reaksi atau perasaan yang ditunjukkan seseorang untuk menanggapi suatu peristiwa. Emosi bisa berkembang seiring bertambahnya usia. Mengutip publikasi dari Jenis Emosi Dasar Manusia, emosi diatur sistem limbik di dalam otak manusia. Sistem limbik merupakan pusat pengaturan emosi, memori, perilaku seseorang. Sistem limbik memiliki tiga fungsi yaitu hipotalamus, hipokapus, dan amigdala.

Tak hanya marah, ada banyak jenis emosiyang mempengaruhi cara hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Mengutip Verywell Mind, selama tahun 1970-an, psikolog Paul Ekman mengidentifikasi enam emosi dasar yang menurut dia dialami secara universal dalam semua budaya manusia.

Emosi dasar manusia

1. Kebahagiaan

Kebahagiaan sering diartikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan ditandai perasaan puas, gembira, dan sejahtera. Jenis emosi ini terkadang diungkapkan melalui: ekspresi wajah tersenyum, bahasa tubuh bersikap santai, nada suara berbicara yang ceria dan menyenangkan.

Baca: Sulit Mengontrol Marah? Anda Mungkin Mengidap IED, Begini Penjelasannya

2.Kesedihan

Kesedihan  jenis emosi lain yang sering diartikan sebagai keadaan emosional sementara yang ditandai perasaan kecewa, sedih, putus asa, tidak tertarik, dan suasana hati yang buruk. Kesedihan sesuatu yang dialami semua orang tiap waktu. Orang bisa mengalami kesedihan yang berkepanjangan berubah menjadi depresi.

3. Takut

Ketakutan merupakan emosi yang kuat yang juga memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup. Ketika menghadapi bahaya dan ketakutan, pikiran mengalami respons melawan atau lari. Otot menjadi tegang, detak jantung dan pernapasan meningkat. Pikiran pun  makin waspada, mempersiapkan tubuh untuk lari dari bahaya atau berdiri dan melawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Jijik

Rasa jijik ini bisa bersumber dari rasa, penglihatan, atau bau yang tidak enak. Emosi  berkembang sebagai reaksi terhadap makanan yang mungkin berbahaya. Ketika orang mencium atau mencicipi makanan yang sudah tidak enak, misalnya. Kebersihan yang buruk, infeksi, darah, busuk juga memicu respons jijik.

5. Marah

Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat ditandai perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi, dan pertentangan terhadap orang lain. Seperti rasa takut, kemarahan bisa berperan dalam respons tubuh melawan atau lari. Ketika ancaman menimbulkan perasaan marah, tubuh cenderung mengelak dari bahaya dan melindungi diri.

6. Terkejut

Kejutan biasanya cukup singkat ditandai dengan respons kejutan fisiologis setelah sesuatu yang tidak terduga. Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral. Kejutan yang tidak menyenangkan, misalnya, mungkin melibatkan seseorang yang melompat dari balik pohon dan menakut-nakuti saat berjalan ke mobil pada malam hari. Contoh kejutan yang menyenangkan, saat tiba di rumah menemukan teman-teman terdekat telah berkumpul merayakan ulang tahun.

Baca: 10 Manajemen Marah: Tips Melunakkan Emosi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

2 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

6 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

7 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

13 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

17 hari lalu

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

18 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

25 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.