TEMPO.CO, Jakarta - Emosi merupakan reaksi atau perasaan yang ditunjukkan seseorang untuk menanggapi suatu peristiwa. Emosi bisa berkembang seiring bertambahnya usia. Mengutip publikasi dari Jenis Emosi Dasar Manusia, emosi diatur sistem limbik di dalam otak manusia. Sistem limbik merupakan pusat pengaturan emosi, memori, perilaku seseorang. Sistem limbik memiliki tiga fungsi yaitu hipotalamus, hipokapus, dan amigdala.
Tak hanya marah, ada banyak jenis emosiyang mempengaruhi cara hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Mengutip Verywell Mind, selama tahun 1970-an, psikolog Paul Ekman mengidentifikasi enam emosi dasar yang menurut dia dialami secara universal dalam semua budaya manusia.
Emosi dasar manusia
1. Kebahagiaan
Kebahagiaan sering diartikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan ditandai perasaan puas, gembira, dan sejahtera. Jenis emosi ini terkadang diungkapkan melalui: ekspresi wajah tersenyum, bahasa tubuh bersikap santai, nada suara berbicara yang ceria dan menyenangkan.
Baca: Sulit Mengontrol Marah? Anda Mungkin Mengidap IED, Begini Penjelasannya
2.Kesedihan
Kesedihan jenis emosi lain yang sering diartikan sebagai keadaan emosional sementara yang ditandai perasaan kecewa, sedih, putus asa, tidak tertarik, dan suasana hati yang buruk. Kesedihan sesuatu yang dialami semua orang tiap waktu. Orang bisa mengalami kesedihan yang berkepanjangan berubah menjadi depresi.
3. Takut
Ketakutan merupakan emosi yang kuat yang juga memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup. Ketika menghadapi bahaya dan ketakutan, pikiran mengalami respons melawan atau lari. Otot menjadi tegang, detak jantung dan pernapasan meningkat. Pikiran pun makin waspada, mempersiapkan tubuh untuk lari dari bahaya atau berdiri dan melawan.
4. Jijik
Rasa jijik ini bisa bersumber dari rasa, penglihatan, atau bau yang tidak enak. Emosi berkembang sebagai reaksi terhadap makanan yang mungkin berbahaya. Ketika orang mencium atau mencicipi makanan yang sudah tidak enak, misalnya. Kebersihan yang buruk, infeksi, darah, busuk juga memicu respons jijik.
5. Marah
Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat ditandai perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi, dan pertentangan terhadap orang lain. Seperti rasa takut, kemarahan bisa berperan dalam respons tubuh melawan atau lari. Ketika ancaman menimbulkan perasaan marah, tubuh cenderung mengelak dari bahaya dan melindungi diri.
6. Terkejut
Kejutan biasanya cukup singkat ditandai dengan respons kejutan fisiologis setelah sesuatu yang tidak terduga. Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral. Kejutan yang tidak menyenangkan, misalnya, mungkin melibatkan seseorang yang melompat dari balik pohon dan menakut-nakuti saat berjalan ke mobil pada malam hari. Contoh kejutan yang menyenangkan, saat tiba di rumah menemukan teman-teman terdekat telah berkumpul merayakan ulang tahun.
Baca: 10 Manajemen Marah: Tips Melunakkan Emosi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.