Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbahaya Buat Anak, Toxic Parents Kerap Mengucapkan Sederet Kalimat Ini

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Toxic parents adalah orang tua yang tidak menghormati dan memperlakukan anaknya dengan baik. Orang tua ini egois tanpa memikirkan perasaan serta kurang menghargai hak berpendapat pada anak.

Toxic parents juga tidak mau berkompromi, bertanggung jawab, maupun meminta maaf kepada anaknya. 

Mengutip dari laman Binus University, menurut Susan Forward, kategori orang tua yang toxic memiliki ciri-ciri seperti memperlakukan anak seperti orang yang bodoh, terlalu melindungi anaknya sehingga anaknya terkekang, terlalu membebani anaknya dengan rasa bersalah, mengatakan kata-kata yang membuat anak tidak percaya diri, atau memukul anak ketika membuat kesalahan.

Berdampak Buruk

Toxic parents memberikan dampak negatif pada anak, salah satunya membuat anak menderita secara mental. Jika pola asuh toxic ini terus berlanjut sepanjang hidup anak, kesehatan mental anak bisa terganggu dan dapat mempengaruhi perilaku anak di dalam kesehariannya.

Berikut beberapa hal yang dikatakan toxic parents kepada anak mereka seperti mengutip dari laman India Times:

1. Mempermalukan anak-anak 

Orang tua tidak boleh mengkritik anak-anak mereka karena masih kecil. Anak-anak masih muda dan polos dan apa yang mereka lakukan adalah murni apa adanya. Mempertanyakan mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu, memberikan komentar sarkastik atau menuntut perubahan sikap adalah sesuatu yang tidak benar.

Baca juga : Simak, Inilah Dampak Buruk Hukuman Fisik terhadap Perkembangan Anak

Beberapa ungkapan yang harus dihindari orang tua adalah: "Mengapa kamu berbicara seperti itu?", "Apakah kamu pikir kamu terlihat bagus berjalan seperti itu?", "Perilakumu sangat aneh", dan lain sebagainya.

2. Mengeluh karena harus membesarkan anak

Sebagai orang tua, tidak boleh mengubah pendirian sesuai dengan situasi baik dan buruk. Hanya karena merasa kewalahan tidak memberi hak untuk membuat anak-anak merasa kurang dari diri mereka sendiri. Jika orang tua merasa tidak enak badan, luangkan waktu untuk diri sendiri, jangan membuat anak merasa bahwa mereka sumber dari semua masalah.

Beberapa ungkapan yang harus dihindari yaitu: "Saya telah menghabiskan banyak uang untuk kamu, Saya pantas mendapatkan yang lebih baik dari ini", "Saya mengalami kesulitan saat membesarkan kamu", "Saya berharap Kamu tidak pernah dilahirkan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Membuat perbandingan yang tidak sehat

Salah satu hal yang paling dilarang untuk dilakukan orang tua adalah membandingkan anak-anak mereka. Memberitahu anak bahwa mereka tidak kompeten dan memiliki potensi yang lebih kecil daripada anak lain tidak hanya akan merusak kepercayaan diri mereka, tetapi juga akan membuat mereka merasa tidak berharga. Beberapa ungkapan yang harus dihindari yaitu: "Mengapa kamu tidak sebaik dia?", "Anak-anak lain sangat efisien, tidak seperti kamu."

4. Menemukan kesalahan dalam penampilan anak

Orang tua harus berhati-hati dan tidak boleh mengkritik penampilan anak mereka. Tidak hanya mengurangi harga diri, cara ini juga dapat melukai perasaan mereka seumur hidup. Beberapa ungkapan yang harus dihindari yaitu: "Kamu semakin gemuk/ kurus", "Gaun ini membuatmu terlihat sangat jelek", "Kuharap kamu memiliki rambut yang bagus."

5. Membuat janji kosong

Hanya karena orang tua ingin segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan, bukan berarti harus membuat janji kosong kepada anak. Melakukan hal ini hanya akan menjauhkan mereka dari orang tua. Anak juga tidak akan pernah mempercayai orang tuanya lagi. Beberapa ungkapan yang harus dihindari yaitu: "Jika Kamu mau melakukannya, Saya akan membelikanmu ini," "Janji, lain kali aku akan mengantarmu ke sana."

6. Menggunakan kata-kata yang tidak baik

Orang tua harus menjadi seseorang yang diteladani oleh anak mereka. Tetapi jika orang tua menggunakan kata-kata kasar dan tidak baik kepada mereka, kemungkinan besar mereka akan merasa bingung dan tersiksa. Beberapa ungkapan yang harus dihindari yaitu: "Kamu sangat bodoh," "Mengapa kamu tidak berguna?", "Gunakan pikiranmu sesekali."

WINDA OKTAVIA

Baca juga : Tanpa Disadari Anda Bisa Jadi Toxic Parents, Kenali 7 Ciri-cirinya


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

1 hari lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.


Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

2 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.


Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

3 hari lalu

Anggota Brigade Pencarian dan Penyelamatan Israel berpartisipasi dalam pawai intensif setelah itu mereka akan menerima baret brigade mereka, di Latrun, Israel, 1 Februari 2024. Tentara perempuan ditugaskan sebagai pilot militer, di unit angkatan laut dan di infanteri, berlatih dengan rekan laki-laki dan bertugas di bawah kondisi yang sama.  REUTERS/Ronen Zvulun
Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

16 hari lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

16 hari lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

23 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

23 hari lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

26 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

30 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.