Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asma, Pemicu dan Cara Mencegah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asma adalah penyakit pada saluran pernapasan dengan gejala sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Penyakit ini bisa dicegah, ditangani dengan obat hirup untuk mengobati gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala. 

Pada kasus yang parah, pasien penyakit asma mungkin membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama dan menjaga saluran udara terbuka, serta steroid oral. Dilansir dari Healthline, berikut cara sederhana yang dapat  dilakukan untuk mencegah asma.

-Jaga kebersihan rumah dari debu.
-Hindari bulu hewan peliharaan.
-Bersihkan alat tidur agar terhindar dari tungau.
-Minum obat-obatan pereda sesak napas sesuai anjuran dokter.
-Berhenti merokok 
-Hindari alkohol 
-Jaga berat badan ideal.
-Gunakan masker saat pergi ke luar ruangan.

Berikut cara untuk mengatasi penyakit asma yang kambuh tanpa inhaler.

Atur ritme pernapasan
Ketika asma kambuh, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatur ritme pernapasan. Jangan panik, Anda harus segera mengatur pernapasan dengan teknik Buyteko. Teknik ini diyakini bermanfaat mengontrol pernapasan yang dapat membantu mencegah dan mengurangi sesak napas. Teknik Buyteko dilakukan dengan menarik napas secara perlahan melalui hidung. 

Buyteko ampuh untuk mengatasi asma karena dapat mencegah hiperventilasi. Sebagai informasi, hiperventilasi dapat menyebabkan hipokapnia. Kondisi ini dapat menyebabkan kadar karbon dioksida rendah. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan teknik Buyteko efektif meredakan gejala asma. 

Duduk tegak 
Ketika asma menyerang, segera hentikan apapun kegiatan yang sedang dilakukan. Setelah itu, penderita asma disarankan untuk duduk dengan postur tegak. Tindakan ini dapat memberikan sedikit pertolongan untuk melancarkan aliran pernapasan. Hindari posisi membungkuk dan berbaring sebab dapat menyumbat saluran pernapasan. Akibatnya, sesak napas akan semakin menjadi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hindari faktor pemicu 
Anda harus menghindari hal-hal yang dapat menjadi faktor pemicu asma kambuh. Misalnya, jika perokok pasif dan sudah mulai merasakan gejala ringan, segeralah menjauh dari lingkungan saat itu. Selain itu, Anda juga dapat menghindari binatang berbulu sebab bulu binatang bisa menjadi faktor pemicu asma. 

Konsumsi jahe 
Salah satu pengobatan yang paling mudah untuk asma adalah dengan mengonsumsi jahe. Jahe diyakini bisa menjadi obat alami yang sangat efektif karena sifat anti-inflamasinya. Jika menderita asma dan sedang mencari pengobatan rumahan, Anda dapat mencoba mengonsumsi jahe. 

Konsumsi kafein 
Kafein adalah elemen alami yang signifikan dapat membantu mengurangi gejala asma. Kafein mengandung sifat yang mirip dengan teofilin. Sebagai informasi, teofilin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai masalah yang disebabkan oleh asma, seperti sesak napas, sesak dada, dan mengi. Selain itu, jika tidak suka kopi, penderita asma bisa meminum minuman lain seperti teh hitam atau teh hijau.

Baca juga: Awas, GERD Juga Bisa Memicu Asma, Cek Penyebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

13 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024


Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

24 hari lalu

Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.


Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

22 Februari 2024

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.


Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

TPNPB OPM merilis foto dan video kondisi terbaru Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens pada Rabu, 7 Februari 2024. Foto dan video itu dirilis tepat setahun sejak mereka menyadera sang pilot. Dok. TPNPB OPM
Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.


Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

10 Februari 2024

TPNPB OPM membantah soal informasi bahwa pihaknya akan membebaskan Philips pada 7 Februari 2024. Hingga kini, TPNPB-OPM masih menunggu sikap Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru yang belum berbicara dengan pihaknya. Dok. TPNPB OPM
Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.


Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia
Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?


Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

20 Januari 2024

Smelter Nickel PT IMIP Morowali. Foto : Shutterstock
Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

Tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terbakar pada Jumat malam, 19 Januari 2024.


Dokter Ungkap Gejala Pneumonia pada Anak, Kapan Perlu Dibawa ke RS?

7 Desember 2023

Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Dokter Ungkap Gejala Pneumonia pada Anak, Kapan Perlu Dibawa ke RS?

Gejala pneumonia pada anak umumnya diawali demam, batuk atau pilek, lalu sesak napas, biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut.


Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

6 Desember 2023

Sejumlah murid SD berada di depan sekolahnya sebelum ujian saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

Waspada terhadap abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi bisa menjadi penyebab penyakit silikosis. Apakah itu?.