TEMPO.CO, Jakarta - Tidur mempunyai peran penting dalam perkembangan otak anak maka sebaiknya jangan sampai mereka kurang tidur.
Selain memiliki efek langsung pada kebahagiaan, dikutip dari Sleep Foundation menunjukkan bahwa tidur berdampak pada kewaspadaan dan perhatian, kinerja kognitif, suasana hati, ketahanan, akuisisi kosakata, serta pembelajaran dan memori.
Pada balita, tidur siang tampaknya diperlukan untuk konsolidasi memori, perhatian eksekutif, dan pengembangan keterampilan motorik. Tidur juga memiliki efek penting pada pertumbuhan, terutama pada masa awal pertumbuhan.
American Medical Association, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, dan American Academy of Pediatrics menganggap kurang tidur kronis pada remaja sebagai masalah kesehatan masyarakat. Hal ini merupakan faktor risiko dari penyalahgunaan zat dan masalah kesehatan mental. Oleh karena itu jika anak tidak memiliki tidur yang cukup makan akan ada beberapa efek yang timbul. Berikut beberapa dampaknya.
Seperti yang diketahui oleh semua orang tua, anak yang kurang tidur dapat berubah menjadi pemarah dan hiperaktif. Rasa kantuk juga dapat memengaruhi kemampuan anak untuk memperhatikan, yang dapat berdampak pada performa mereka di sekolah. Bahkan kekurangan tidur yang minimal pun dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari anak.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), seperempat anak di bawah usia 5 tahun tidak mendapatkan tidur yang cukup. Hal ini mengkhawatirkan karena kurang tidur pada anak usia dini telah dikaitkan dengan rinitis alergi dan masalah dengan sistem kekebalan tubuh, serta kecemasan dan depresi
Ada juga bukti yang muncul bahwa kurang tidur di masa kanak-kanak dapat membawa risiko gangguan kardiovaskular di masa depan dalam bentuk obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Pada remaja, kurang tidur dapat berdampak jangka panjang pada kinerja akademik dan kesehatan mental.
Beberapa hal berikut ini juga merupakan dampak dari anak jika mengalami kurang tidur, dikutip dari Healthline.
- perasaan murung
- kesulitan untuk tetap aktif di sekolah
- lebih banyak mengantuk
- ketidaktertarikan pada kegiatan yang dulu menarik minat mereka
- gejala seperti depresi
YOLANDA AGNE
Pilihan editor :
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.