Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serba-serbi Sindrom Joubert, Kelainan pada Otak yang Menyebabkan Kesulitan Koordinasi Gerakan Tubuh

image-gnews
Ilustrasi otak. Pixabay
Ilustrasi otak. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Joubert merupakan kelainan langka pada cerebellar vermis, bagian otak yang berfungsi mengontrol keseimbangan dan koordinasi, menjadi kurang berkembang atau bahkan tidak ada.

Mengutip MedlinePlus, sebagian besar pengidap sindrom Joubert memiliki tonus otot yang rendah (hipotonia) pada masa bayi yang menyebabkan kesulitan mengkoordinasikan gerakan (ataksia) pada masa kanak-kanak.

Ciri khas lain dari kondisi ini meliputi episode pernapasan cepat (hiperpnea) atau lambat (apnea) yang tidak biasa pada masa bayi serta gerakan mata abnormal. Sejumlah kelainan wajah juga dapat terjadi seperti dahi lebar, alis melengkung, kelopak mata turun (ptosis), mata lebar (hipertelorisme), telinga rendah, dan mulut berbentuk segitiga.

Sindrom Joubert diperkirakan mempengaruhi antara 1 dari 80.000 dan 1 dari 100.000 bayi. Perkiraan ini bisa jadi masih terlalu rendah karena sindrom Joubert memiliki begitu banyak gambaran yang mungkin terjadi dan kemungkinan besar kurang terdiagnosis.

Penyakit ini disebut oleh para ahli dapat disebabkan oleh mutasi pada lebih dari 30 gen. Protein yang dihasilkan dari gen tersebut diketahui atau diduga berperan dalam struktur sel yang disebut silia primer.

Mutasi pada gen terkait menyebabkan masalah pada struktur dan fungsi silia primer. Cacat pada struktur sel ini dapat mengganggu jalur pensinyalan kimia penting selama perkembangan. Meskipun para peneliti percaya bahwa silia primer yang rusak merupakan penyebab utama, belum sepenuhnya dipahami bagaimana hal ini bisa menyebabkan kelainan perkembangan tertentu.

Melansir Cleveland Clinic, belum ada obat khusus untuk sindrom Joubert. Tetapi terdapat sejumlah prosedur perawatan yang dapat direkomendasikan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Perawatan mungkin akan berbeda-beda pada setiap orang tergantung sejauh mana pengaruh sindrom Joubert.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keterlambatan perkembangan dapat diobati dengan:

  • Stimulasi bayi.
  • Pekerjaan yang berhubungan dengan terapi.
  • Terapi fisik.
  • Terapi berbicara.

Tergantung pada bagaimana sindrom Joubert memengaruhi, kunjungan rutin dengan spesialis mungkin diperlukan seperti:

  • Nephrologists, yang mengobati gangguan ginjal.
  • Ahli saraf, yang berspesialisasi dalam otak.
  • Dokter mata, yang menangani masalah mata.

Selain itu, pengidap juga dapat berkonsultasi dengan ahli genetika atau konselor genetika. Mereka dapat memastikan mutasi gen spesifik pada sindrom Joubert. Mereka juga dapat membantu keluarga memutuskan siapa lagi yang harus diuji mutasinya.

HATTA MUARABAGJA

Pilihan Editor: Catat, Ini 5 Penyakit Otak yang Mematikan 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

1 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

3 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

3 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

Koleksi otak di museum dikumpulkan 35 tahun, menunjukkan berbagai penyakit, termasuk cedera kepala, serebrovaskular, infeksi otak, sampai tumor.


Mengenali 5 Jenis Pijat dan Manfaatnya

3 hari lalu

Ilustrasi tempat pijat. ANTARA
Mengenali 5 Jenis Pijat dan Manfaatnya

Pijat atau massage praktik memberikan tekanan, lembut maupun kuat di tubuh untuk meredakan nyeri atau ketegangan


Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

7 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.


Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

10 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

Metode endoskopi minimal invasif adalah pembedahan yang dilakukan dengan sayatan kecil sehingga mengurangi risiko komplikasi pada operasi tumor.


Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

12 hari lalu

Ilustrasi stroke. mediaself
Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.


Fisioterapis Bagi Saran Redakan Sakit Pinggang

13 hari lalu

Ilustrasi sakit pinggang. Shutterstock
Fisioterapis Bagi Saran Redakan Sakit Pinggang

Posisi tubuh yang tidak seimbang bisa menyebabkan sakit pinggang semakin parah. Menurut fisioterapis, postur tubuh yang paling baik adalah yang tegak.


Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

14 hari lalu

Mantan pemain american football, Brett Favre. REUTERS
Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

Brett Favre mengaku menderita Parkinson, penyakit degeneratif dan kondisi berkembang ketika bagian-bagian otak rusak dan mati.


Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

17 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak