Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Mitos tentang Buah yang Disebut Bisa Menggagalkan Penurunan Berat Badan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi salad buah (pixabay.com)
Ilustrasi salad buah (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak informasi tentang makanan yang simpang siur di luar sana, terutama yang membantu menurunkan atau menaikkan berat badan. Buah, yang dianggap makanan sehat, juga tak lepas dari kesalahan informasi tersebut. Banyak klaim tentang bagaimana cara memakan buah, waktu yang tepat, hingga jenis buah yang bagus atau justru harus dihindari. Tapi apakah semua itu benar? 

Berikut adalah mitos teratas tentang buah-buahan dan penurunan berat badan, menurut ahli gizi. 

1. Buah tinggi gula, tidak baik untuk menurunkan berat badan

Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang buah adalah karena manis, mengandung banyak gula sehingga dianggap buruk. Namun, ahli gizi Carolina Margolis mengatakan, ada perbedaan antara gula alami dalam buah (fruktosa) dan makanan dengan gula tambahan. 

"Fruktosa hanya berbahaya dalam jumlah besar, yang sulit didapat secara berlebihan dalam bentuk alami dari buah," kata Margolis. "Bagi kebanyakan orang, jumlah gula dalam buah aman dikonsumsi."

Selain itu, Reema Patel, ahli diet dan ahli gizi terdaftar, mengatakan bahwa buah-buahan juga termasuk makanan yang paling bergizi dan memberikan nutrisi lain, seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan serat makanan. 

"Meskipun buah memang mengandung gula di dalamnya, semua nutrisi lain yang dikandungnya, dan khususnya serat, membantu meningkatkan rasa kenyang karena memperlambat pencernaan, yang kemudian dapat mengurangi asupan makanan secara keseluruhan, faktor penting dalam penurunan berat badan," kata Patel.

2. Buah menaikkan berat badan karena tinggi karbohidrat

Roxana Ehsani, ahli diet olahraga mengatakan, buah mengandung karbohidrat, tetapi karbohidrat sehat yang sebagian besar berasal dari serat makanan. Serat makanan membantu mendukung mikrobioma usus yang sehat, membuat kenyang lebih lama, mendorong buang air besar secara teratur, dan membantu menjaga kadar gula darah stabil, kata dia.

"Semakin banyak serat makanan dalam diet, semakin baik untuk upaya menurunkan berat badan, dan buah adalah sumber serat alami," kata Ehsani.

Anda juga tidak perlu menghindari karbohidrat karena karbohidrat memberi otak dan tubuh energi dan mendukung fungsi tubuh serta aktivitas fisik apa pun.

Jika mencoba menurunkan berat badan, perhatikan ukuran porsi, terutama karena beberapa buah dapat dihitung sebagai dua porsi buah jika ukurannya besar. Menurut rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, orang dewasa harus makan antara 1,5 hingga 2 cangkir buah sehari.

3. Alpukat bikin gemuk

Buah yang sering disingkirkan saat seseorang sedang berusaha menurunkan berat badan adalah alpukat. Patel mengatakan itu karena alpukat relatif tinggi lemak. Orang berpikir, ketika ingin menurunkan berat badan maka harus mengurangi konsumsi lemak. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa asupan lemak sehat secara teratur (seperti yang ditemukan dalam alpukat) dapat membantu mengatur nafsu makan dan membuat kenyang lebih lama dan lebih puas, menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini berarti kita cenderung lebih sedikit ngemil dan makan lebih sedikit secara keseluruhan," kata Patel, yang artinya ini dapat membantu menurunkan berat badan.

4. Buah menghancurkan serat dan mengurangi nutrisi

Jika lebih suka menikmati smoothie daripada mengunyah apel, perlu diketahui bahwa perpaduan dua buah atau lebih tidak merusak serat atau mengubah sifat nutrisinya, kata Margolis.

Memadukan buah memang membuat mereka terkena oksidasi, katanya, dan nutrisi bisa hilang saat makanan terpapar oksigen seperti itu. Tetapi butuh waktu (sekitar satu jam) untuk mempengaruhi nutrisi. Jadi jika memblender lalu langsung menikmatinya, tak perlu khawatir. 

Mencampur buah-buahan untuk membuat smoothie adalah cara yang bagus untuk memasukkan lebih banyak porsi buah dan serat ke dalam diet harian.

5. Dilarang makan buah saat perut kosong

Mitos lain tentang buah adalah bahwa memakannya dengan perut kosong membuatnya membusuk di perut. Ini bisa memperlambat pencernaan makanan lain dan menimbulkan masalah gas, kembung, dan pencernaan, kata Margolis. Faktanya, nilai gizi dan manfaat makan buah akan tetap sama kapan pun memakannya.

"'Membusuk di perut' sama sekali tidak benar. Perut kita secara alami mencegah pertumbuhan berlebih karena keasamannya, dan sebagian besar mikroorganisme tidak memiliki kesempatan," katanya.

Buah-buahan yang mengandung serat larut seperti apel dan jeruk menarik air di usus, membentuk gel, yang dapat memperlambat pencernaan. Tapi ini bukan hal yang buruk, kata Margolis. "Serat dalam buah membantu seseorang merasa kenyang dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan, yang dapat membantu mengontrol nafsu makan dan berat badan," katanya.

LIVESTRONG

Pilihan Editor: Inilah 3 Alasan Makan Buah Lebih Baik Dibanding Minum Jus Buah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

1 hari lalu

Ilustrasi apel kecoklatan. Pixabay/Angela Yuriko SMith
Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

Untuk mencegah apel cepat busuk perlu teknik penyimpanan yang tepat, sederhana, tapi efektif. Berikut cara menyimpan apel gaya lama tapi efektif.


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

6 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


10 Buah Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp700 Jutaan

7 hari lalu

Berikut ini deretan buah paling mahal di dunia, didominasi oleh buah hasil budidaya petani di Jepang. Harganya mencapai Rp700 juta. Foto: Canva
10 Buah Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp700 Jutaan

Berikut ini deretan buah paling mahal di dunia, didominasi oleh buah hasil budidaya petani di Jepang. Harganya mencapai Rp700 juta.


Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

10 hari lalu

Ilustrasi jus alpukat. shutterstock.com
Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.


6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock
6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.


Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Kritik Protes BP2MI yang Tidak Setuju dengan Permendag 36

14 hari lalu

Pedagang tengah menata gulungan kain dalam toko di kawasan Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis, 11 Januari 2024. Sementara Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, industri industri TPT mengalami perlambatan sejak kuartal ketiga 2022 hingga mencatat penurunan di tahun 2023 sertakondisi ekonomi global menjadi hambatan ekspor dan tingginya stok Cina menyebabkan barang impor legal dan ilegal membanjiri pasar domestik. Tempo/Tony Hartawan
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Kritik Protes BP2MI yang Tidak Setuju dengan Permendag 36

Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia mengkritik protes BP2MI yang tidak setuju dengan Permendag Nomor 36 tahun 2023.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

15 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

15 hari lalu

Sembelit
Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.