Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Tawuran Remaja dengan Lebih Banyak Edukasi dari Orang Tua

Reporter

image-gnews
Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Depok, Dian Wisnuwardhani, menyebut pentingnya peran keluarga untuk mencegah tawuran remaja yang marak terjadi, termasuk saat Ramadan 2023/1444 H.

"Ketika seorang remaja melakukan kesalahan, pilihan ada dua, mengajak berdiskusi atau memberi hukuman," kata psikolog Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi UI itu.

Keluarga perlu mempertimbangkan pentingnya berdiskusi dengan anak agar terhindar dari kekerasan antarkelompok. Dian menjelaskan ketika anak langsung dihukum,maka ia tidak diberi kesempatan untuk memikirkan kesalahan dan berpikir secara rasional. Ketika diajak berdiskusi, anak diberi keleluasaan untuk berpikir dan diberitahu risiko perbuatannya karena orang tua masih bertanggung jawab 100 persen kepada anak usia remaja.

Anak juga perlu edukasi dari orang tua karena keluarga menjadi tempat bernaung anak selama hidupnya, apakah itu dengan orang tua atau keluarga besar seperti kakek, nenek, bibi, atau paman. Keluarga harus kompak dalam mendidik anak mengenai pergaulan di luar rumah.

Dian menjelaskan remaja cenderung mencari lingkungan pertemanan di luar keluarga sebagai tempat bernaung yang paling nyaman. Ketika merasa memiliki banyak kemiripan, baik dari fisik, minat, maupun hobi, dengan kelompok temannya, maka apapun yang dilakukan oleh kelompok dia akan mengikutinya. Kesamaan itulah yang menurut mereka arti teman sesungguhnya sehingga cenderung ingin melakukan segala sesuatu bersama-sama.

Pengaruh kelompok teman
Lingkungan, guru, dan orang tua memang bisa dipilih sebagai tempat belajar. Tetapi remaja cenderung merasa tidak bisa mengembangkan diri karena lebih banyak dilarang. Sedangkan di kelompok pertemanan, mereka dapat memenuhi rasa ingin tahu karena bisa langsung mencoba dan melakukan minat bersama-sama.

Dian mengatakan momentum Ramadan bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk mengajarkan bagaimana bersikap dan berperilaku di tengah masyarakat karena itu jauh lebih penting daripada hanya menghapal teori-teori di buku pelajaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mencatat delapan aksi tawuran remaja dan warga di DKI Jakarta pada awal Ramadan 2023. Salah satunya di Pasar Gili Palmerah, Jakarta Barat, 23 Maret, yang mengakibatkan MJ (29) tewas.

Dian mengatakan dari kejadian di Palmerah seharusnya menjadi pembelajaran bersama pihak sekolah dan orang tua, juga murid, tentang apa yang harus dilakukan karena tawuran juga bisa mempengaruhi nama baik sekolah. Pihak sekolah juga bisa mempertimbangkan pendampingan dari psikolog untuk memperbaiki perilaku yang sudah terbentuk karena memperbaiki lebih susah daripada membentuk perilaku.

"Butuh proses konseling yang panjang dan konsisten," tegasnya.

Pilihan Editor: Orang Tua Harus Mewaspadai Fenomena Self Harm pada Remaja

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

10 jam lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

WHO menyebutkan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet, bahkan lebih parah dibanding orang dewasa. Jaga selalu kesehatannya.


Cara Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual Menurut Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Cara Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual Menurut Psikolog

Psikolog membagi tips bagi orang tua dalam mengedukasi anak untuk mencegah menjadi pelaku atau korban pelecehan seksual.


Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

Citizen Televisi mewartakan api membakar sampai hangus para korban hingga sulit dikenali. Penyebab kebakaran masih diinvestigasi


Jokowi Ungkap Paus Fransiskus Kaget Mendengar Warga RI Masih Memilih Punya Anak

1 hari lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Dok. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Jokowi Ungkap Paus Fransiskus Kaget Mendengar Warga RI Masih Memilih Punya Anak

Jokowi mengatakan bahwa dirinya berbicara banyak hal dengan Paus Fransiskus, utamanya perbincangan soal perdamaian dunia.


Keluarga Eks Presiden Korsel Moon Jae In dalam Pengawasan Ketat Gara-gara Bantu Menantu

5 hari lalu

Mantan Presiden Moon Jae-in (kiri), yang saat itu menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat, berpose dengan putrinya Moon Da-hye selama kampanye terakhir pemilihan presiden ke-19 di Gwanghwamun Square di Seoul, dalam foto arsip ini dari 8 Mei 2017. /News1
Keluarga Eks Presiden Korsel Moon Jae In dalam Pengawasan Ketat Gara-gara Bantu Menantu

Jaksa Korsel yang menyelidiki tuduhan perekrutan yang melibatkan mantan menantu laki-laki eks Presiden Moon Jae In, telah memperluas penyelidikan


Pelaku Penyiraman Air Keras terhadap Polisi saat Tawuran di Jatinegara Ditangkap di Rumah Pacar

5 hari lalu

Ilustrasi tawuran/aksi anarkis/pengeroyokan. Shutterstock
Pelaku Penyiraman Air Keras terhadap Polisi saat Tawuran di Jatinegara Ditangkap di Rumah Pacar

Kasus penyiraman air keras ini terjadi saat polisi hendak membubarkan tawuran di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur.


LBH Medan Desak Polisi Ungkap Kasus Penembakan Anak di Serdang Bedagai

5 hari lalu

LBH Medan dan KKJ Sumut meminta Polda Sumut tidak melimpahkan kasus pembunuhan wartawan Tribrata TV ke Polres Karo. TEMPO/Mei Leandha
LBH Medan Desak Polisi Ungkap Kasus Penembakan Anak di Serdang Bedagai

LBH Medan mendesak Polres Sergai segera mengungkap kematian MAF karena bertentangan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.


Polisi Disiram Air Keras saat Bubarkan Tawuran di Jatinegara, Polda Metro Jaya: Pelaku sedang Diburu

7 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Polisi Disiram Air Keras saat Bubarkan Tawuran di Jatinegara, Polda Metro Jaya: Pelaku sedang Diburu

Polda Metro Jaya mengimbau penyiram air keras kepada anggotanya yang membuarkan aksi tawuran di Jatinegara agar segera menyerahkan diri


Membuat Proyek Bantu Anak Belajar Berhitung Hingga Percaya Diri

7 hari lalu

Sekolah Dian Harapan/SDH
Membuat Proyek Bantu Anak Belajar Berhitung Hingga Percaya Diri

Ada berbagai cara melatih anak belajar multidisiplin. Membuat proyek pribadi menjadi salah satu cara ampuh anak belajar beragam ilmu.


WHO Umumkan Jeda Kemanusiaan Khusus untuk Vaksinasi Polio di Gaza

8 hari lalu

Seorang anak Palestina terlihat sedang diperiksa oleh seorang dokter di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, di tengah kekhawatiran penyebaran polio setelah kasus pertama dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, saat konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 18 Agustus 2024. REUTERS/Ramadan Abed
WHO Umumkan Jeda Kemanusiaan Khusus untuk Vaksinasi Polio di Gaza

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan kasus polio pertama yang terkonfirmasi di Jalur Gaza dalam 25 tahun di Kota Deir al-Balah.