TEMPO.CO, Jakarta – Penyakit Parkinson adalah kondisi neurodegeneratif yang tidak hanya merusak sistem saraf, tetapi juga memengaruhi bagian-bagian yang berfungsi dengan bantuan saraf, termasuk otak. Penyakit parkinson ditandai gerakan yang tidak diinginkan seperti gemetar, kaku, dan kesulitan dengan keseimbangan dan koordinasi.
Menurut sebuah hasil penelitian yang dipublikasikan di laman Sciene Daily, tanda pertama parkinson yang muncul sebelum tremor dan kekakuan otot adalah 'perubahan bicara'. Peneliti bernama Rytis Maskelinas dan timnya dari Lithuanian University of Health Sciences (LSMU) percaya bahwa perubahan bicara sering terjadi bahkan lebih awal daripada gangguan fungsi motorik.
Lebih lanjut, Virgilijus Ulozas, dari Departemen Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Fakultas Kedokteran LSMU mengatakan bahwa pada tahap awal penyakit, pengidap penyakit parkinson mungkin berbicara dengan ‘sunyi’. Nada mereka bisa terdengar datar, lebih lambat dan terfragmentasi, dan kurang terdengar.
Dalam penelitian yang dilakukan, mikrofon digunakan di bilik kedap suara untuk merekam pembicaraan yang melibatkan pengidap Parkinson. "Sejauh ini, pendekatan kami mampu membedakan Parkinson dari orang sehat menggunakan speech sample." kata seorang peneliti lainnya, Kipras Pribuišis.
Sementara itu, Maskelinas mengatakan, "Kami tidak membuat subtitusi untuk pemeriksaan rutin pasien. Metode kami dirancang untuk memfasilitasi diagnosis dini penyakit dan untuk melacak keefektifan pengobatan," tambahnya. Namun, ia juga mengatakan bahwa hasil penelitian mereka memiliki potensi ilmiah yang tinggi. "
Tim peneliti percaya bahwa memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis sinyal bicara bisa menjadi cara yang bagus dan mudah untuk mendiagnosis penyakit parkinson, bahkan mungkin dalam hitungan detik.
Gejala Parkinson tidak terbatas pada ucapan. Kondisi neurodegeneratif juga dapat memengaruhi keterampilan motorik. Gejalanya meliputi:
- Tremor alias gemetar
- Gerakan melambat
- Otot kaku
- Kesulitan mempertahankan postur, keseimbangan, dan koordinasi
- Kesulitan bergerak
- Kesulitan menulis
Mengutip Mayo Clinic, penyebab penyakit Parkinson tidak diketahui, namun banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi tersebut. Penyakit ini biasanya dimulai pada usia pertengahan atau akhir dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.
Penelitian juga menemukan bahwa Parkinson dapat dihasilkan dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan, termasuk paparan racun.
Pilihan editor : Peneliti Sebut Kaitan Mimpi Buruk dan Risiko Penyakit Parkinson
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.