Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Usul Cheng Beng, Bentuk Kasih Sayang kepada Leluhur Sejak Era Tiongkok Kuno

image-gnews
Masyarakat Tionghoa sembahyang pada Festival Cheng Beng di Krematorium Cilincing, Jakarta pada 1 April 2018. Tempo/ANASTASIA DAVIES
Masyarakat Tionghoa sembahyang pada Festival Cheng Beng di Krematorium Cilincing, Jakarta pada 1 April 2018. Tempo/ANASTASIA DAVIES
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Qing Ming yang juga dikenal sebagai Cheng Beng di Indonesia adalah hari perayaan tradisional bagi masyarakat Tionghoa yang dirayakan pada tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya. Festival Qing Ming diadakan untuk menghormati leluhur yang telah meninggal dan dilakukan dengan cara membersihkan dan memperbaiki makam mereka. Meski banyak dilakukan di negara-negara Asia, festival Qing Ming memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari Cina. Bagaimana asal usul Cheng Beng

Dilansir dari eportfolios.macaulay.cuny.edu, Festival Qing Ming berasal dari era Dinasti Zhou (1046-256 SM) di Tiongkok kuno. Pada waktu itu, seorang pria bernama Jie Zitui sangat setia dan berbakti kepada pangeran yang saat itu menjadi raja.

Akan tetapi, ketika pangeran tersebut berhasil menjadi raja, ia lupa akan kesetiaan Jie Zitui dan mengabaikannya. Jie Zitui akhirnya meninggalkan kerajaan dan menyembunyikan diri di pegunungan bersama ibunya.

Setelah beberapa tahun, sang raja akhirnya menyadari kesalahannya dan mencari Jie Zitui untuk meminta maaf. Namun, Jie Zitui telah meninggal karena kelaparan di pegunungan.

Untuk mengenang kesetiaan Jie Zitui, raja menginstruksikan rakyatnya untuk mempersembahkan makanan ke makamnya setiap tahun pada tanggal yang sama dengan hari kematian Jie Zitui. Tradisi ini kemudian berkembang dan menjadi festival Qing Ming seperti yang kita kenal sekarang.

Apa yang dilakukan saat festival Qing Ming?

Dikutip dari nationaltoday.com, pada hari Qing Ming, umat Tionghoa melakukan beberapa ritual untuk menghormati nenek moyang mereka. Salah satu ritual yang paling populer adalah membersihkan makam dan menempatkan makanan dan minuman di atasnya.

Makanan yang ditempatkan di makam biasanya berupa makanan favorit nenek moyang, seperti nasi ketan, mie, dan buah-buahan. Selain itu, juga dilakukan pembakaran kertas persembahan seperti uang, mobil, rumah dan benda-benda lain yang dianggap berguna bagi arwah yang telah meninggal.

Rangkaian ritual ini bertujuan untuk menghormati dan memberikan persembahan kepada nenek moyang, sehingga mereka akan hidup bahagia di dunia lain. Meskipun terlihat sepele, ritual ini memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa dan menjadi bagian penting dari tradisi dan budaya mereka.

Festival Qing Ming juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan warisan budaya mereka yang kaya.

PUTRI SAFIRA PITALOKA

Pilihan Editor: 7 Hidangan Cheng Beng untuk Rekatkan Keluarga dan Kerabat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

2 jam lalu

Ilustrasi bertemu mertua. Shutterstock
Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?


Riset untuk Film Pernikahan Arwah, Morgan Oey Tanya ke Orang Tua

7 jam lalu

Patricia Gunadi selaku Direktur Utama EMI, produser Perlita Desiani, sutradara Paul Agusta, penulis skenario Aldo Swastia, beserta para pemeran utama, Morgan Oey, Jourdy Pranata, dan Brigitta Cynthia menghadiri konferensi pers dan first look dari film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) pada Selasa, 8 Oktober 2024 di Work Coffee Jakarta. TEMPO/Wilna Liana
Riset untuk Film Pernikahan Arwah, Morgan Oey Tanya ke Orang Tua

Para pemain dan kru melakukan riset mendalam tentang tradisi budaya Tionghoa yang diangkat dalam film Pernikahan Arwah (The Butterfly House).


Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo menandatangani baja produk terbaru saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa 21 September 2021. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Agus Suparto/Handout
Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) mewanti-wanti akibat dumping baja dari Cina terhadap industri baja nasional. Apa bahayanya?


Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

1 hari lalu

Game Black Myth: Wukong. YouTube
Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

Kesuksesan Black Myth: Wukong mendapat sambutan positif yang ditandai dengan peningkatan pariwisata di beberapa wilayah Tiongkok


4 Destinasi Liburan Keluarga di Thailand

1 hari lalu

Wat Arun, Bangkok, Thailand. Unsplash.com/Nino Steffen
4 Destinasi Liburan Keluarga di Thailand

Thailand menawarkan beragam aktivitas menyenangkan bersama keluarga


Pembantaian Israel Setahun Terakhir Lenyapkan 902 Keluarga Palestina di Gaza

6 hari lalu

Warga Palestina membawa jenazah seorang wanita yang menjadi korban di lokasi serangan Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 2 Oktober 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Pembantaian Israel Setahun Terakhir Lenyapkan 902 Keluarga Palestina di Gaza

Pembantaian militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah melenyapkan 902 keluarga Palestina


Marcos dan Duterte Duel dalam Pemilu Sela Filipina

8 hari lalu

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 6 September 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa
Marcos dan Duterte Duel dalam Pemilu Sela Filipina

Pemilu sela Filipina berujung pada duel antara keluarga Marcos dan Duterte.


Tren Liburan 2025 Pasangan Memilih Tidur di Kamar dan Tempat Tidur Terpisah

8 hari lalu

Ilustrasi pasangan liburan/traveling/bulan madu. Shutterstock.com
Tren Liburan 2025 Pasangan Memilih Tidur di Kamar dan Tempat Tidur Terpisah

Menurut penelitian Hilton, menemukan beberapa tren liburan 2025, dari pasangan, orang tua hingga solo traveler


Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

Kemenko PMK menyebut pengasuhan adalah kunci untuk menangani kekerasan dalam keluarga dan perlunya kesiapan dalam membangun keluarga.


Program Cetak 3 Juta Hektare Sawah, Mentan Amran Undang Pengusaha Tionghoa

10 hari lalu

Foto udara petani mengoperasikan mesin potong padi modern saat panen padi di areal persawahan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 10 September 2024. Kementerian Pertanian melalui Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kalimantan Timur (BSIP Kaltim) melakukan perluasan lahan pertanian tanaman pangan sekitar 21 ribu hektare dari total 40 ribu hektare dan kegiatan pendukung lain untuk peningkatan produksi, sebagai langkah antisipasi ancaman darurat pangan dari sebelumnya 3,8 ton per hektare naik menjadi 4,5 ton per hektare. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Program Cetak 3 Juta Hektare Sawah, Mentan Amran Undang Pengusaha Tionghoa

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak para pengusaha Tionghoa terlibat dalam program pemerintah mencetak 3 juta hektare sawah. Mengapa?