TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Emergensi dan Rawat Intensif Anak (ERIA), Ririe Fachrina Malisie, meminta orang tua lebih menyadari beberapa kondisi darurat yang mungkin dapat terjadi pada anak saat mudik Lebaran menggunakan pesawat terbang.
"Jangan menyangka kalau naik pesawat aman, belum tentu. Jadi, modalitas mudik ini yang mungkin banyak akan dipakai oleh masyarakat awam juga bisa menyebabkan hal emergensi," kata Ririe.
Apabila bayi dan anak dalam kondisi tidak prima, termasuk sedang batuk dan pilek yang agak berat hingga kesulitan bernapas, Ririe mengingatkan orang tua untuk waspada. Pengaruh ketinggian terhadap kondisi oksigen dalam tubuh akan menimbulkan atau berdampak darurat, salah satunya hipoksia atau kekurangan oksigen.
"Apabila anak sejatinya sudah mulai kurang sehat, batuk pileknya sudah rada berat, hidung mampet, sementara dia sudah kesulitan menghirup oksigen, misalnya, kemudian dibawa dengan perjalanan jauh, mungkin 4 sampai 6 jam, apalagi belasan jam, itu kita harus waspada terhadap terjadinya hipoksia," jelasnya.
Masalah oksigen
Ririe menjelaskan kekurangan oksigen dapat menyebabkan napas jadi berkurang atau bahkan meningkat. Kadar oksigen yang sangat kurang juga bisa menimbulkan gejala kejang-kejang. Kondisi ini perlu diwaspadai mengingat fasilitas darurat yang ada di pesawat terbang terbatas.
Dia juga mengingatkan orang tua yang membawa bayi, terutama usia di bawah 3 bulan, harus memiliki persiapan khusus sebelum melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang. Apalagi mengingat adanya penurunan saturasi oksigen saat berada di dalam.
Selain hipoksia, kondisi lain yang perlu diwaspadai yaitu sindrom disbarisme yang terjadi akibat perubahan tekanan di sekitar tubuh saat berada pada ketinggian. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di saluran cerna, seperti kembung hingga mendadak muntah.
Beberapa anak yang sudah memiliki gangguan pada tuba eustachi atau saluran di telinga juga harus waspada saat memutuskan mudik dengan menggunakan transportasi udara. Menurut Ririe, biasanya pada kasus tersebut anak akan mengalami keluhan nyeri telinga pada saat pesawat lepas landas maupun saat mendarat.
Pilihan Editor: Saran Dokter buat yang Mudik Lebaran bersama Anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.