TEMPO.CO, Jakarta - Sahur dalam agama Islam disebut sebagai waktu yang penuh berkah. Waktu sahur sepertinya masih menjadi masalah seseorang untuk bangun di sepertiga malam. Meninggalkan sahur pun mengakibatkan kesehatan tubuh yang fatal.
Melansir dari um.surabaya.ac.id, Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menyatakan bahwa glukosa yang Anda dapat dari jumlah karbohidrat pada nasi, roti, tepung, dan kentang akan menjadi energi baik saat puasa. Namun, sebenarnya tubuh bisa memproduksi glukosa dari hati Anda yang sehat. Tanpa sahur, Anda rentan mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah sehingga Anda juga rentan mengalami lemas dan penyakit kronis yang kemungkinan timbul akibat kekurangan energi dari glukosa.
1. Menghasilkan Energi
Sahur kesempatan terakhir Anda untuk konsumsi kelezatan sajian puasa. Selama Ramadan, tubuh akan stop mengurangi kinerja sistem pencernaan karena berkurangnya juga asupan yang masuk. Dengan demikian, apa yang Anda konsumsi saat sahur menjadi cadangan terakhir dalam tubuh sebagai amunisi energi hingga buka puasa tiba.
2. Mencegah Hipoglikemia
Waktu sahur adalah waktu emas untuk suplai energi terutama pada makanan kaya akan glukosa. Jika Anda tidak sahur, maka gula darah yang tersisa akan dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi pengganti. Dengan demikian, akan terjadi hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Gejalanya bisa Anda kenali antara lain, badan lemas, pusing, pingsan, gemetar, hilang konsentrasi, dan keringat dingin.
3. Menjaga Pencernaan
Puasa akan melindungi tubuh dari gejala gangguan pencernaan. Kemudian, mencegah stres oksidatif pada pencernaan akibat pola makan yang buruk dan tidak teratur hingga melindungi usus bocor. Dalam mengurangi stres oksidatif melalui gen, puasa akan menyembuhkan kerusakan pada sel-sel dari paparan toksisitas. Untuk itu, saat berpuasa Anda perlu konsumsi gizi seimbang yang kaya protein, serat, hingga mineral.
4. Mencegah Dehidrasi
Pada puasa bulan Ramadan, waktu berbuka puasa dan sahur adalah waktu yang harus Anda memanfaatkan untuk memenuhi stok cairan tubuh minimal 1500 ml air putih segar tanpa es. Juga dari makanan yang kaya gizi.
Jika Anda tidak sahur, maka Anda mudah dehidrasi. Padahal, minimal Anda harus minum 2 gelas per sahur. Tanda dehidrasi ini adalah rasa haus yang berlebihan, badan mulai lemas, kurang konsentrasi, hingga jumlah urine yang sangat sedikit dan berwarna pekat.
5. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Puasa memiliki manfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh saat asupan yang diberikan mengandung gizi seimbang. Puasa rutin juga menjadikan metabolisme mudah melepaskan hormon adiponektin. Jika hormon tersebut terlepas baik, otot dan sel mudah menyerap gizi yang masuk dalam tubuh.
6. Melancarkan Peredaran Darah
Melakukan sahur akan melancarkan peredaran darah di dalam tubuh jika Anda juga rutin konsumsi air hangat. Jagalah pola makan seperti menghindari konsumsi air es hingga minuman instan saat sahur. Air hangat yang Anda konsumsi, bukanlah hal yang biasa. Ia mampu menekan tubuh dari risiko kronis penyakit jantung, hipertensi, dan kolesterol.
7. Mencegah Sakit Kepala
Pernahkah Anda mengalami sakit kepala saat berpuasa? Sebenarnya hal ini normal terjadi. Terutama jika Anda belum terbiasa berpuasa dan kekurangan cairan atau memiliki pola makan yang buruk. Durasi puasa yang harus diadaptasi oleh tubuh membuat sakit kepala muncul dengan kapasitas ringan hingga berat. Untuk menjaga tubuh dari sakit kepala, kurangilah konsumsi kafein, ubah pola tidur yang baik, dan hal ini bisa disebabkan oleh hipoglikemia (penurunan kadar gula darah).
Pilihan editor: Manfaat Makan Sahur Bisa Cegah Hipoglikemia, Apa Itu?
NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH