TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, Hari Kesehatan Sedunia diperingati pada 07 April di seluruh dunia, yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan dan kebugaran. Hari Kesehatan Dunia juga menandai hari jadi World Health Organization (WHO) yang berfokus pada masalah kesehatan masyarakat tertentu dimana berbagai organisasi kesehatan – baik nasional maupun internasional berjuang menangani berbagai masalah kesehatan dunia.
Tahun ini menandai peringatan 75 tahun World Health Organization didirikan pada tahun 1948, menurut laman goodfaithmedia. Setelah Perang Dunia II dan pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan tujuan mempromosikan kesehatan masyarakat, menjaga dunia aman dari pandemi mendatang, dan melayani kelompok masyarakat yang berisiko.
Asal Usul Hari Kesehatan Dunia
Kemunculan WHO dimulai pada awal 1800-an dengan pembentukan rute perdagangan di seluruh dunia. Lantaran meningkatnya kecepatan perjalanan, muncul penyebaran penyakit sedemikian rupa sehingga epidemi tahun 1830 dan 1847 merenggut nyawa puluhan ribu orang Eropa.
WHO selalu berada di garis depan dalam pengendalian dan pengobatan sejumlah penyakit menular, mulai dari kolera, malaria, HIV, Ebola, Zika, dan cacar monyet. Namun, pekerjaan WHO jauh melampaui hanya memerangi penyakit menular, namun juga menangani sanitasi, air bersih, kematian ibu dan janin, kekurangan obat, dan penanggulangan penyakit dalam skala global. Pada 1950, Hari Kesehatan Dunia pertama kali dirayakan pada 7 April dan sejak itu diselenggarakan setiap tahun.
Tema Hari Kesehatan Dunia
“Health For All” menjadi tema tahun ini yang sejalan dengan pemikiran bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia dan setiap orang harus memiliki akses ke layanan kesehatan yang mereka butuhkan kapan dan dimana mereka membutuhkan tanpa menghadapi kesulitan finansial. 2023 menandai peringatan Hari Kesehatan Dunia ke-75 tahun WHO, kendati demikian organisasi ini melihat kembali keberhasilan kesehatan masyarakat yang telah meningkatkan kualitas hidup selama tujuh dekade terakhir.
Tedros Adhanom selaku Direktur Jenderal WHO menyatakan, negara-negara haris bersatu untuk tujuan yang sama. Tantangan global ini dapat dihadapi dengan kerja sama secara global untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
“Kami memiliki banyak hal untuk dibanggakan, tetapi banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mewujudkan standar kesehatan tertinggi, yang dapat dicapai oleh semua orang. Kami masih banyak menemukan ada ketimpangan dan kesenjangan dalam mengakses layanan kesehatan, darurat kesehatan dan ancaman dari produk yang merusak kesehatan serta krisis iklim,” ujar Dr Tedros dalam laman standard.
Pilihan Editor: WHO Pertimbangkan Obat Obesitas Masuk Daftar Ssensial, Ada Apa?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.