Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Kurang Tidur Meski Cuma Setengah Jam

Reporter

image-gnews
Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang dimuat dalam jurnal Hypertension menyebut menunda waktu tidur hanya 34 menit saja dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Seperti dipublikasikan Health, studi melibatkan 12.287 laki-laki dewasa yang kelebihan berat badan dan berusia paruh baya. Mereka berasal dari 20 negara berbeda dan ada di antaranya yang menderita hipertensi.

Para peneliti menemukan perubahan waktu tidur sekitar 30 menit meningkatkan risiko sekitar sepertiga terkena tekanan darah tinggi. Sementara variasi yang lebih besar seperti 90 menit menunjukkan peningkatan risiko hipertensi sebesar 92 persen. Kemudian yang tidur lebih lambat, sekitar 34 menit, secara tidak teratur dikaitkan dengan peningkatan hipertensi sebesar 32 persen. 

Sementara itu, apabila waktu tidur mundur selama 43 menit atau terkadang bangun lebih lambat sekitar 43 menit dari biasanya maka dikaitkan dengan peningkatan hipertensi sebesar 8,9 persen. Peneliti juga mempelajari durasi waktu tidur dan risiko hipertensi. 

Orang yang tidur terlalu banyak atau sedikit, yakni kurang dari tujuh atau lebih dari sembilan jam secara konsisten berpotensi terkena hipertensi sebesar 20 - 30 persen. Selain itu, orang dengan durasi jam tidur yang berbeda setiap malam, sebanyak dua jam atau lebih berpeluang 85 persen lebih tinggi untuk mengalami hipertensi.

Peserta tidak spesifik
Menurut pakar kardiologi dari RS Universitas Harrington, Institut Jantung dan Vaskular, Al-Kindi, mengingat latar belakang peserta penelitian yang sebagian besar laki-laki, paruh baya, dan kelebihan berat badan, maka ada kemungkinan temuan ini tak bisa diterapkan pada populasi global yang lebih luas. Orang yang berusia lebih muda, wanita, atau yang tidak kelebihan berat badan mungkin tidak berpeluang terkena hipertensi dari kebiasaan tidur yang tidak teratur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi mengingat betapa umum orang mengubah waktu dan durasi tidur, baik untuk bekerja maupun alasan lain, hasil penelitian ini dapat memiliki implikasi besar. Tekanan darah tinggi ditunjukkan dengan angka hasil pengukuran tekanan darah di atas 140/90 mmHg atau lebih tinggi dan para peneliti menemukan tidur yang tidak teratur dapat dianggap sebagai penanda risiko untuk kesehatan jantung yang buruk.

Pilihan Editor: Mengenal Gangguan Tidur Ortosomnia, Beda dengan Insomnia?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Dipahami soal Melatonin dan Dosis yang Dianjurkan

1 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
Yang Perlu Dipahami soal Melatonin dan Dosis yang Dianjurkan

Kebanyakan penderita insomnia dan gangguan tidur memilih suplemen seperti melatonin untuk mengatasinya. Seberapa ampuhkah?


Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

3 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dipeluk ibunya saat menjalani pengobatan kanker, Senin, 18 September 2023. (Instagram/@vidialdiano)
Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

Vidi Aldiano sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Apa gejala dan penyebab kanker ginjal?


Apa Itu Tummy Time dan Manfaatnya bagi Bayi?

3 hari lalu

Ilustrasi bayi bermain teether. shutterstock.com
Apa Itu Tummy Time dan Manfaatnya bagi Bayi?

Tummy time adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan waktu yang bayi habiskan dalam posisi tengkurap.


Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita kurang tidur. Freepik.com/Benzoix
Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

Kurang tidur mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus secara efisien dan mengingat memori.


Peneliti Sebut Manfaat 45 Menit Meditasi untuk Turunkan Tekanan Darah

6 hari lalu

Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru
Peneliti Sebut Manfaat 45 Menit Meditasi untuk Turunkan Tekanan Darah

Meditasi hanya selama 45 menit diklaim bisa menurunkan tekanan darah, terutama hipertensi karena stres.


5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

7 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

Sebuah penelitian menunjukan bahwa proses penuaan alami bisa mempengaruhi pola tidur karena otak menjadi kurang responsif seiring bertambahnya usia.


Jarang Diketahui, Ini Dia 5 Manfaat Daun Manggis Untuk kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Jarang Diketahui, Ini Dia 5 Manfaat Daun Manggis Untuk kesehatan

Manggis kaya akan manfaat, mulai dari buah, kulit, hingga daunnya yang baik untuk kesehatan tubuh. Lalu, apa saja manfaat daun manggis bagi kesehatan?


Risiko Usia Ibu Hamil, Begini Cara Pencegahan Komplikasi Saat Kehamilan

8 hari lalu

Ilustrasi kehamilan/ibu hamil. Shutterstock
Risiko Usia Ibu Hamil, Begini Cara Pencegahan Komplikasi Saat Kehamilan

Kehamilan bisa berisiko tinggi bagi ibu, janin, atau keduanya dalam kondisi tertentu. Pada usia berapakah risiko usia bagi ibu hamil?


Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

Dokter mengingatkan orang berusia 20 tahunan yang dengan penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.


Benarkah RA Kartini Meninggal Karena Pre-eklampsia? Berikut Berbagai Versi Kematiannya

9 hari lalu

Potret Raden Ajeng Kartini. wikipedia.org
Benarkah RA Kartini Meninggal Karena Pre-eklampsia? Berikut Berbagai Versi Kematiannya

RA Kartini meninggal 4 hari usai melahirkan putranya. Diduga alami pre-eklampsia Tapi ada versi lain, Kartini dibunuh.