Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab Gigi Bengkok dan Cara Mengatasinya

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi gigi (pixabay.com)
Ilustrasi gigi (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gigi bengkok sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi kondisi ini harus diatasi secara medis ketika gigi bengkok menyebabkan masalah kesehatan. Melansir WebMD, beberapa orang memiliki mulut yang terlalu kecil bagi giginya. Ini membuat gigi penuh dan menyebabkannya bergeser.

Pada kasus lain, ukuran rahang atas dan bawah seseorang tidak sama. Itu mengakibatkan overbite. Ketika terdapat tonjolan berlebihan pada rahang atas atau gigi bawah saat rahang bawah menonjol kedepan, hal tersebut menyebabkan rahang bawah menonjol. 

Kendati gigi bengkok bisa dilihat sendiri, namun dokter gigi dapat menentukan apakah masalahnya membutuhkan perawatan. Dokter gigi akan mencari tanda-tanda seperti penjajaran gigi yang tidak normal, penampilan wajah tidak normal, kesulitan atau ketidaknyamanan ketika mengunyah atau menggigit, serta sulit berbicara, termasuk cadel.

Gigi bengkok dan gigitan yang tidak sejajar bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, radang gusi, ketegangan gigi, rahang, dan otot, serta meningkatkan risiko gigi patah. Gigi bengkok dan gigitan yang tidak sejajar juga dapat membuat orang merasa sadar diri terkait penampilannya dan mempengaruhi harga diri seseorang.

Ada beberapa penyebab mengapa gigi sebagian orang tumbuh bengkok atau tumpang tindih. Gigi bengkok, overbite, dan underbite yang paling sering merupakan sifat bawaan, seperti halnya warna mata atau ukuran tangan. Penyebab lain dari gigitan yang tidak sejajar adalah:

- Tanggalnya gigi bayi atau gigi dewasa

- Pemasangan restorasi gigi yang tidak tepat, misalnya tambalan atau mahkota

- Radang gusi atau penyakit gusi

- Tekanan yang tidak seharusnya pada gigi dan gusi

- Misalignment rahang selepas cedera

- Tumor pada mulut dan rahang

- Masalah kesehatan mulut yang umum terjadi pada anak-anak seperti mengisap jempol, menjulurkan lidah, penggunaan dot di atas usia tiga tahun, atau penggunaan botol dalam waktu yang lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari Healthline, gigi bengkok dan tidak sejajar sangat umum terjadi pada banyak anak-anak dan orang dewasa. Baik gigi bayi atau gigi permanen bisa bengkok atau menjadi bengkok. Gigi bayi kadang kala bergerak ke posisi bengkok karena terlalu kecil untuk mengisi jumlah ruang gusi yang dialokasikan baginya.

Kebiasaan yang berkepanjangan, seperti mengisap dot atau ibu jari juga dapat menyebabkan gigi bayi terdorong keluar atau bengkok. Keturunan dan genetika pun bisa berperan.

Mempunyai gigi susu yang bengkok tidak berarti anak Anda akan memiliki gigi permanen yang bengkok. Namun apabila gigi bayi tumbuh berhimpitan, gigi permanennya bisa jadi juga akan berjejal.

Jika trauma pada mulut atau kerusakan gigi menyebabkan satu atau lebih gigi bayi tanggal lebih cepat dari biasanya, gigi permanen selanjutnya dapat tumbuh dari gusi miring daripada lurus. Apabila gigi Anda bengkok, Anda tidak seharusnya merasa perlu untuk meluruskannya.

Tetapi jika Anda tidak puas dengan penampilan gigi Anda, atau itu menyebabkan masalah kesehatan atau berbicara, Anda bisa mengaturnya kembali. Keputusan untuk meluruskan gigi bengkok merupakan keputusan pribadi. Apabila gigi bengkok membuat Anda merasa tidak percaya diri, hal tersebut juga dapat menjadi alasan untuk meluruskan gigi bengkok.

Namun gigi yang tidak sempurna bisa jadi berkesan dan unik. Di Jepang, gigi taring yang sedikit bengkok (yaeba) adalah atribut yang diinginkan untuk meningkatkan daya tarik, terutamanya pada wanita.

Jika Anda telah memutuskan bahwa merapikan gigi merupakan pilihan yang tepat, terdapat beberapa alternatif yang dapat didiskusikan dengan dokter gigi atau ortodontis.

Kawat gigi adalah pilihan yang bagus bagi orang-orang dari segala usia, asalkan gigi dan gusi mereka cukup kuat untuk menahannya. Kawat gigi bisa jadi merupakan pilihan yang sangat baik bagi anak-anak yang masih mempunyai gusi dan jaringan tulang yang lentur.

Tergantung pada jenis kawat gigi yang Anda pilih dan apa yang perlu Anda lakukan, perawatan kawat gigi bisa memakan waktu antara dua sampai tiga tahun. Operasi pelurusan gigi adalah pilihan lain untuk dipertimbangkan. Untuk mencapai hasil yang diinginkan biasanya memakan waktu yang lebih sedikit.

Pilihan Editor: Gigi Berantakan Tengah Jadi Tren di Jepang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sindikat Jual Beli Bayi di Depok, Bayi Umur Sehari Langsung Dibawa ke Bali untuk Dijual

5 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi jajarannya konferensi pers pengungkapan sindikat TPPO lintas provinsi di Aula Atmani, Senin, 2 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sindikat Jual Beli Bayi di Depok, Bayi Umur Sehari Langsung Dibawa ke Bali untuk Dijual

Sindikat jual beli bayi ini memasang iklan di Facebook untuk mencari ibu atau pasangan suami istri yang mau menjual bayi mereka.


Sindikat TPPO di Depok Dapat Rp 25 Juta Per Bayi

5 hari lalu

Polisi Telusuri Sindikat Perdagangan Bayi
Sindikat TPPO di Depok Dapat Rp 25 Juta Per Bayi

Sindikat TPPO di Depok, telah memesan bayi yang akan mereka jual sejak dari dalam kandungan.


Bolehkan Ibu Hamil Makan Sushi?

13 hari lalu

Ibu hamil memerlukan asupan makanan bergizi agar janin yang dikandung tumbuh sehat. (Canva)
Bolehkan Ibu Hamil Makan Sushi?

Sushi dengan seafood mentah atau setengah matang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.


Cara Mengatasi Gigi Sensitif dengan Minim Bahan Kimia

13 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. shutterstock.com
Cara Mengatasi Gigi Sensitif dengan Minim Bahan Kimia

Pakar mengatakan meski banyak pasta gigi yang tersedia untuk gigi sensitif, ia lebih menyarankan memilih pasta gigi dengan bahan alami.


Orang yang Disarankan Tidak Makan Nanas

15 hari lalu

Ilustrasi nanas (pixabay.com)
Orang yang Disarankan Tidak Makan Nanas

Nanas mengandung nutrisi yang menghasilkan beragam manfaat kesehatan. Namun, beberapa orang dengan kondisi tertentu sebaiknya tidak memakan buah ini.


Masalah Kesehatan yang Terlihat di Gigi, Termasuk Kehamilan

16 hari lalu

Ilustrasi dokter gigi. Shutterstock
Masalah Kesehatan yang Terlihat di Gigi, Termasuk Kehamilan

Pakar menyebut perlunya melihat kondisi gigi lebih seksama. Dari gejala awal kerusakan gigi sampai kemungkinan Anda hamil, cek masalah berikut.


Kenali 13 Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi

17 hari lalu

Ruam pada bayi. lifenstats.com
Kenali 13 Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi

Penyakit kulit pada bayi juga memiliki jenisnya, penyebab dan bagian tubuh yang terjangkit yang berbeda.


Lebih dari 16.400 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober

18 hari lalu

Seorang bayi Palestina yang kekurangan gizi menerima perawatan di rumah sakit lapangan Korps Medis Internasional, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di selatan Jalur Gaza, 22 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Lebih dari 16.400 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober

Setidaknya 115 bayi Palestina turut menjadi korban tewas, kata kantor media pemerintah Gaza


Pakar Sebut Kaitan Infeksi Gigi yang Lama dan Penyakit Katup Jantung

22 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. shutterstock.com
Pakar Sebut Kaitan Infeksi Gigi yang Lama dan Penyakit Katup Jantung

Pakar mengatakan infeksi gigi yang berlangsung lama yang disebabkan pembusukan maupun berlubang bisa menyebabkan penyakit katup jantung.


Kesulitan Ekonomi, Ibu di Medan Jual Bayi yang Baru Dilahirkannya Rp 20 Juta

22 hari lalu

Nama bayi biasanya menggambarkan harapan orangtua. Foto: Canva
Kesulitan Ekonomi, Ibu di Medan Jual Bayi yang Baru Dilahirkannya Rp 20 Juta

Satreskrim Polrestabes Medan meringkus empat perempuan yang terlibat jual dan beli bayi seharga Rp 20 juta di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara