TEMPO.CO, Jakarta - Kucing hewan mamalia karnivora turut menyumbang rangkaian penyakit menular bagi manusia. Hewan peliharaan ini cukup liar hingga familiar menjadi hewan kesayangan yang hidup sangat dekat di pemukiman manusia. Namun, hati-hati jika Anda sedang mengalami gangguan imunitas dan penyakit-penyakit tertentu. Salah satunya, jika sedang mengalami kehamilan. Orang-orang berpenyakit dan usia lanjut pun lebih mudah terancam penyakit menular dari kucing. Antara lain, orang yang sedang menjalani kemoterapi kanker dan AIDS. Berikut nama-nama penyakit menular dari kucing yang cukup masih asing, tetapi berbahaya.
1. Infeksi Bakteri Salmonella
Penyakit kucing yang bisa ditularkan ke manusia berasal dari sekelompok bakteri salmonella. Medis menyebutkan penyakit ini cukup umum dialami oleh para pemelihara kucing. Gejalanya pun cukup ringan seperti demam, diare, dan sakit perut. Namun, imunitas yang rendah berpotensi menimbulkan gejala lain.
Baca juga:
Bakteri salmonella juga ditemukan dalam daging ayam dan telurnya. Lalu, pada burung dan hewan-hewan lain. Menjaga kebersihan kucing dan lingkungan Anda adalah kunci pencegahan yang lebih baik.
2. Rabies Kucing
Rabies biasanya didapatkan karena gigitan hewan termasuk kucing peliharaan yang terinfeksi. Namun, rabies yang disebabkan oleh spesies inang adalah peringatan yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Gejala rabies mudah menyerang sistem saraf pusat. Karena bahayanya ini, undang-undang di negara-negara luar memusatkan perhatian tentang vaksinasi pada kucing.
3. Kudis Kucing
Kudis adalah infeksi kucing yang dihasilkan oleh parasit eksternal tungau kudis Sarcoptes scabiei. Kucing pengidap parasit ini akan mengalami lesi yang membuatnya terganggu karena benjolan gatal.
Jika Anda terinfeksi, maka segeralah raih pertolongan pertama menggunakan salep topikal dan jaga kucing mendekati ruang-ruang vital Anda seperti kamar tidur dan dapur.
4. Toxoplasmosis
Toxoplasmosis disebabkan oleh sebuah parasit bernama protozoa toxoplasma gondii. Parasit ini rentan hidup di ibu hamil yang berpotensi menularkan pada anaknya. Ditambah jika sistem imunitas ibu sedang lemah. Untuk mencegahnya, Anda perlu mencegah kucing peliharaan di rumah agar mengonsumsi makanan kucing kemasan saja, bukan hewan-hewan pengerat seperti burung. Jaga juga kebersihan kucing Anda dari bermain di area yang terkena kotoran hewan lain. Hal yang perlu diwaspadai adalah gejala penyakit yang hingga saat ini belum jelas.
Pada kucing biasanya akan menunjukan gejala 2 mingguan. Parasit protozoa toxoplasma gondii juga mampu hidup di lingkungan-lingkungan kotor berbulan-bulan termasuk di kotak pasir kucing. Mulailah sekarang untuk membiarkan kucing Anda berada di kandang luar rumah agar tidak menyebarkan infeksi parasit ini.
Kemudian, hindari konsumsi daging dan sayuran mentah atau setengah matang serta mencuci sayuran hingga tanah yang menempel benar-benar hilang. Gejala ini bisa Anda deteksi layaknya orang sedang flu, demam, nyeri otot, diare, kejang, hingga muntah.
5. Infeksi Cacing Tambang
Infeksi jenis cacing tambang hookworm mampu bertahan hidup di sepanjang usus kucing dan anjing serta menyebar melalui telurnya.
Karena di dalam usus, telur cacing tambang akan keluar bersama feses kucing dan anjing. Pada manusia yang terkontaminasi hookworm, bisa mengalami pendarahan hingga gatal yang luar biasa. Gunakanlah obat antiparasit untuk melawan infeksi cacing ini.
6. Bartonellosis Henselae
Kemudian, penyakit menular kucing sangat parah juga mengancam kelenjar getah bening manusia. Bartonellosis atau cat scratch disease ini akibat bakteri Bartonella henselae menular dari gigitan atau cakaran kucing peliharaan maupun liar yang terinfeksi. Kelenjar getah bening akan bengkak di bagian-bagian tubuh tertentu seperti kepala hingga kehilangan nafsu makan.
7. Gejala Demam Q
Demam Q dari bakteri coxiella burnetii pernah terjadi di Amerika Serikat tercatat sejarah pada tahun 2017. Demam Q akibat penyakit kucing disebut juga pelik terjadi dan tidak menunjukkan gejala spesifik. Namun, lambat laun berbahaya bagi jantung dan paru-paru. Di mana katup jantung akan terinfeksi dan paru-paru mengalami pneumonia. Bakteri ini mudah menular melalui udara.
Pilihan editor: Perbedaan Dry Food VS Wet Food, Mana yang Lebih Baik untuk Kucing?
NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH