Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Ciri-Ciri Darah Rendah yang Sering Diabaikan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita sakit kepala/pusing. Shutterstock.com
Ilustrasi wanita sakit kepala/pusing. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHipotensi (darah rendah) adalah lawan dari hipertensi (darah tinggi). Namun, darah rendah parahnya biasa disamakan dengan penyakit kurang darah. Keduanya sangat berbeda. Di mana terjadinya darah rendah bisa diakibatkan oleh berbagai faktor seperti masa kehamilan, dehidrasi, pendarahan, hingga gangguan hormon tiroid. Untuk mengatasinya, hal utama yang perlu Anda lakukan adalah memenuhi asupan cairan dengan air putih segar.

Berbeda dengan anemia atau kurang darah. Kondisi ini terjadi karena Anda kekurangan hormon hemoglobin. Untuk mengatasinya, Anda cukup memenuhi kebutuhan vitamin B12 seperti pada bayam. Anemia ini pun cukup lebih berbahaya dibanding hipotensi. Di mana anemia biasanya disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang memproduksi darah dan penyakit ginjal kronis. Pada intinya, tekanan darah Anda dikatakan normal jika tidak rendah daripada 90/60 mmHG dan tidak lebih tinggi daripada 140/90 mmHg. Berikut ini ciri spesifik, darah rendah (hipotensi) yang perlu Anda ketahui:

1. Wajah Terlihat Pucat

Ciri-ciri darah rendah yang bisa Anda lihat secara langsung adalah wajah yang terlihat pucat. Ciri ini disebabkan karena melemahnya denyut nadi Anda. Jika tidak lemah, denyutan tersebut lun terbilang tidak stabil sehingga pasokan darah untuk otak tidak terpenuhi. Bukan hanya otak yang merugi, tetapi jaringan sel tubuh pun demikian. Hambatan ini akan mendinginkan tubuh dari kaki, tangan, dan area wajah seperti telinga dan bibir. Lalu, area wajah mulai pucat dan tubuh lemas berkeringat.

2. Pusing atau Sakit Kepala

Mengalami darah tinggi maupun darah rendah akan menyebabkan Anda mengalami pusing atau sakit kepala. Pada darah rendah, ciri ini muncul karena otak Anda kekurangan oksigen yang dibawa oleh darah dengan jumlah yang cukup. Jika sistem imun Anda juga lemah, maka kejadian pingsan bisa dialami. Hal ini pun biasanya awali dengan rasa mual.

3. Dehidrasi

Penderita darah rendah kronis atau jangka waktu lama akan menyebabkan banyak cairan tubuh Anda terkuras drastis sehingga mudah dehidrasi dalam tingkat parah. Namun, dehidrasi juga bisa disebabkan setelah Anda selesai olahraga atau mengalami diare. Dengan demikian, cukupilah kebutuhan air minum Anda minimal 1500 ml atau 8 porsi gelas ukuran sedang per hari. Lalu, siapkan botol berisi air putih penuh setiap Anda hendak bepergian ditambah dengan bekal buah yang kaya air seperti semangka.

4. Depresi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gangguan mental depresi salah satunya bisa disebabkan oleh tekanan darah rendah. Pasalnya, aliran darah dengan pasokan yang rendah tidak bisa mendukung baik kinerja otak Anda untuk mengelola emosi dengan baik. Penelitian membuktikan hal ini. Hasil analisisnya menyimpulkan bahwa 30 persen kondisi tubuh pada penderita darah rendah dikontrol oleh emosi buruk penyebab depresi. Gejala ini dianggap lebih parah dari gangguan mental seperti stres.

5. Syok Anafilaksis

Syok anafilaksis adalah ciri darah rendah disertai tanda-tanda seperti ruam dan gatal di tubuh. Biasanya disebabkan adanya pemicu alergi atau reaksi hipersensitivitas. Reaksi tersebut menjadikan sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap zat alergen yang dihirup, dikonsumsi, atau diterpa tanpa sengaja. Kondisi ini akan menguras darah Anda sehingga darah rendah dan sesak nafas terjadi. Gejala lebih lanjut antara lain, cepatnya denyut nadi, linglung, dan nyeri perut.

Pilihan editor: 4 Kondisi yang Mempengaruhi Tekanan Darah Rendah

ALFI MUNA SYARIFAH

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

13 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

17 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

17 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

40 hari lalu

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.


7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

41 hari lalu

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.


BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

48 hari lalu

Daun Kelor. Pexels.com
BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.


Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.


Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

18 Januari 2024

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

Dokter kandungan mengatakan makan kedelai utuh bisa memicu masalah genital pada janin laki-laki. Apa dampaknya?


Pakar: Ibu Hamil Perlu Zat Besi tapi Jangan Kelebihan Vitamin A, Cek Risikonya

16 Januari 2024

Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Pakar: Ibu Hamil Perlu Zat Besi tapi Jangan Kelebihan Vitamin A, Cek Risikonya

Ibu hamil butuh zat besi untuk mencegah anemia dan perkembangan janin tapi tak dianjurkan mengasup vitamin A terlalu banyak. Pakar sebut risikonya.


Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

10 Januari 2024

Ilustrasi panci. id.priceaz.com
Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

Pajanan timbal dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan, khususnya pada anak. Berikut penjelasan peneliti FKUI.