Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Penyebab dan Gejala Disleksia, Gangguan Proses Belajar pada Anak

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi disleksia/belajar dengan anak. Shutterstock
Ilustrasi disleksia/belajar dengan anak. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Disleksia merupakan kondisi gangguan proses belajar yang berpengaruh pada kemampuan membaca, menulis, dan berbicara. Gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa membuat penderita disleksia kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata.

Mengutip understood.org, orang dengan disleksia akan kesulitan membaca dengan kecepatan yang baik dan tanpa kesalahan. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan dengan pemahaman membaca, mengeja, dan menulis. 

Disleksia tidak hanya dapat terjadi pada anak-anak, melainkan orang dewasa pun bisa mengidap disleksia. Walaupun berdampak pada proses belajar, disleksia tidak mempengaruhi kecerdasan seseorang. Sebagian besar pengidap disleksia berhasil menangkap pelajaran maupun informasi menggunakan metode khusus.

Penyebab Disleksia

Disleksia tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan umum seseorang. Dikutip dari nhs.uk, adapun penyebab pasti dari disleksia tidak diketahui, tetapi sering muncul dalam keluarga. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami disleksia adalah memiliki keluarga dengan riwayat disleksia.

Kondisi disleksia bermula dari perbedaan bagian otak yang memproses bahasa. Pemindaian pencitraan pada penderita disleksia menunjukkan bahwa area otak yang seharusnya aktif saat seseorang membaca tidak berfungsi dengan baik.

Meski penyebab disleksia belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya disleksia adalah sebagai berikut:

- Kelahiran prematur atau lahir dalam kondisi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).

- Memiliki keluarga dengan riwayat disleksia.

- Pernah terpapar nikotin, alkohol, NAPZA, atau infeksi selama masa kehamilan.

- Cedera atau trauma pada otak.

- Kelainan pada struktur otak yang berfungsi untuk berpikir dan mengolah kata.

Gejala Disleksia

Gejala disleksia bervariasi, tergantung kepada usia dan tingkat keparahan yang dialami penderita. Gejala dapat muncul pada usia 1-2 tahun, atau setelah dewasa.

Pada anak balita, gejala dapat sulit dikenali. Namun setelah anak mencapai usia sekolah, gejala akan makin terlihat, terutama ketika anak belajar membaca. Mengutip laman yankes.kemkes.go.id, adapun gejala yang muncul meliputi:

- Perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan anak-anak seusianya.

- Kesulitan memproses dan memahami apa yang didengar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Kesulitan menemukan kata yang tepat untuk menjawab suatu pertanyaan.

- Kesulitan mengucapkan kata yang tidak umum.

- Kesulitan mempelajari bahasa asing.

- Kesulitan dalam mengingat sesuatu.

- Kesulitan dalam mengeja, membaca, menulis, dan berhitung.

- Lamban dalam menyelesaikan tugas membaca atau menulis.

- Lamban dalam mempelajari nama dan bunyi abjad.

- Menghindari aktivitas membaca dan menulis.

- Kesulitan mengingat huruf, angka, dan warna.

- Kesulitan memahami tata bahasa dan memberi imbuhan pada kata.

- Sering salah dalam mengucapkan nama atau kata.

- Sering menulis terbalik, misalnya menulis ‘pit’ saat diminta menulis ‘tip.’

- Sulit dalam membedakan huruf tertentu saat menulis, misalnya ‘d’ dengan ‘b’ atau ‘m’ dengan ‘w.’

Jika perkembangan kemampuan membaca dan menulis anak terlihat lambat, segera konsultasikan dengan dokter. Apabila disleksia dibiarkan tidak tertangani, kesulitan anak dalam membaca akan berlangsung hingga dewasa.

Pilihan Editor: Susah Membaca, Penderita Disleksia Biasanya Mantap di Seni

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

2 jam lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

Jika mendapati anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usianya bertambah.


Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

2 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian


Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

2 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

3 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

3 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

4 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

4 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

5 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

10 hari lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.


Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

10 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

WHO menyebutkan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet, bahkan lebih parah dibanding orang dewasa. Jaga selalu kesehatannya.