Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

image-gnews
Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), usulan perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia dimulai pada 1987. Pada tahun tersebut, negara-negara anggota WHO mengusulkan hari tersebut bertujuan untuk menyoroti epidemi tembakau dan dampak negatifnya.

Majelis Kesehatan Dunia (WHA) mengesahkan Resolusi WHA40.38 yang menyerukan agar 7 April 1988 menjadi hari tidak merokok sedunia. Pada 1988, Resolusi WHA42.19 disahkan untuk menyerukan perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia setiap tahun pada 31 Mei.

Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023

Setiap tahun, perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia mengusung tema yang relevan dengan isu-isu terkini seputar tembakau. Tema landasan untuk arah kampanye dan meningkatkan kesadaran publik.

Pada 2023, tema perayaan ini Kita Butuh Makanan, Bukan Tembakau atau We Need Food, Not Tobacco. Tema itu bertujuan untuk mengedepankan pentingnya produksi dan konsumsi makanan yang sehat dan berkelanjutan juga mengurangi ketergantungan menggunakan tembakau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perayaan 2023 juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang peluang produksi dan pemasaran tanaman alternatif bagi petani tembakau. Pertanian beralih menuju tanaman pangan yang berkelanjutan untuk kebutuhan gizi untuk mencegah kerawanan pangan.

Hari Tanpa Tembakau Sedunia juga menyoroti kontrak yang tidak adil antara petani dan perusahaan industri tembakau. Begitu pula dengan ikut serta anak-anak sebagai pekerja harus dihentikan. Hari Tanpa Tembakau Sedunia berupaya menyebarkan informasi tentang pengendalian tembakau.

Melalui kampanye itu, WHO dan para pendukung kesehatan masyarakat di seluruh dunia berupaya meningkatkan kesadaran bahaya tembakau. Adapun mendukung upaya perubahan kebijakan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif produk tembakau atau rokok.

Hari Tanpa Tembakau Sedunia juga menjadi platform untuk menyoroti peran industri tembakau dalam mempengaruhi perilaku konsumen dan masyarakat umum. Upaya yang bertujuan mengungkap praktik bisnis merugikan dan melindungi individu dari manipulasi perusahaan tembakau.

Hari Tanpa Tembakau Sedunia biasanya dimeriahkan berbagai acara dan kegiatan dilakukan di seluruh dunia. Adapun acara seminar, konferensi, kampanye sosial, hingga kegiatan pendidikan di sekolah-sekolah. Semua bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya tembakau dan mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat.

Pilihan Editor: Aksi Pungut Puntung Rokok Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Industri Tembakau di Indonesia Disebut Semakin Pintar Gaet Anak Jadi Pecandu Rokok

2 jam lalu

Sejumlah pelajar mengenakan topeng domba saat menggelar aksi #TolakJadiTarget iklan rokok di kawasan Silang Monas, Jakarta, Sabtu, 25 Februari 2017. Aksi 300 pelajar ini menolak pemasaran perusahan rokok yang menempatkan iklan di sekitar sekolah. ANTARA/Puspa Perwitasari
Industri Tembakau di Indonesia Disebut Semakin Pintar Gaet Anak Jadi Pecandu Rokok

Sementara itu, di Indonesia, iklan rokok konvensional maupun rokok elektronik masih bebas muncul di berbagai tempat.


Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.


Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

4 hari lalu

Ilustrasi Telur Rebus
Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

Apapun olahan telur, ada baiknya untuk memahami kandungan nutrisinya. Sebelum membeli, berikut fakta manfaat telur dan nutrisinya.


Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

5 hari lalu

Siswa SD Negeri 3 Sanur menunjukkan botol berisi kumpulan sampah putung rokok saat rangkaian acara Gerakan Bersama Anak Anti Asap Rokok (GEBRAAAK) di kawasan Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Jumat 19 Mei 2023. Kegiatan yang digelar oleh Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar tersebut mengusung tema
Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.


PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

6 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

6 hari lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

6 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

9 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi


Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

12 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?


Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

14 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.