Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapan Sikat Gigi Harus Diganti?

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika kita menggunakan sikat gigi, penting untuk menyadari bahwa sikat gigi tersebut memiliki batas umur. Meskipun begitu, kadang cukup sulit untuk mengetahui kapan saatnya sikat gigi sudah mendekati akhir masa pakainya. Lantas, kapan sikat gigi harus diganti?

Dilansir dari Healthline, sikat gigi sebaiknya diganti setiap 12-16 minggu. Namun, terdapat juga situasi-situasi tertentu ketika Anda mungkin perlu mengganti sikat gigi lebih cepat. Jika Anda tidak mengganti sikat gigi atau kepala sikat gigi elektronik ketika diperlukan, ini dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi Anda dan bahkan dapat menyebarkan infeksi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menyarankan untuk mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan, atau ketika sikat gigi terlihat sudah aus. Ketika bulu sikat gigi mulai kehilangan kekakuan, ini menandakan bahwa sikat gigi hampir mencapai akhir masa pakainya. Tanpa bulu yang bisa menggosok sisa makanan dan plak, sikat gigi Anda akan kehilangan efisiensinya dengan cepat. Karena itu, penting untuk segera mengganti sikat gigi Anda pada saat tersebut.

Ketika Anda atau anggota keluarga Anda sedang sakit, sangat disarankan untuk mengganti sikat gigi Anda dan juga sikat gigi semua orang di rumah Anda. Infeksi virus dan bakteri seperti radang tenggorokan dapat menyebar melalui sikat gigi, dan mengganti sikat gigi yang lama dengan yang baru akan membantu mengurangi risiko penyebaran infeksi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, jika Anda memiliki anak-anak, mungkin Anda perlu mengganti sikat gigi mereka lebih sering daripada setiap 3 bulan. Hal ini karena anak-anak cenderung menghancurkan kepala sikat gigi atau menggigit pegangannya. Mengamati anak Anda saat menyikat gigi juga penting untuk memastikan bahwa mereka tidak menggunakan kepala sikat gigi untuk menyentuh permukaan lain selain gigi mereka.

Selain itu, jika ada orang lain yang secara tidak sengaja menggunakan sikat gigi Anda, sebaiknya Anda segera membuangnya. Lebih baik mencegah daripada menyesal karena setiap mulut memiliki kandungan bakteri yang berbeda. Menggunakan sikat gigi yang telah digunakan oleh orang lain dapat meningkatkan risiko penularan bakteri dan infeksi.

Pilihan Editor: Waktu Menyikat Gigi yang Dianjurkan Dokter

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sederet Fakta Menarik Siput, Salah Satunya Tidak Bisa Mendengar

2 hari lalu

Seekor siput yang lendirnya  digunakan untuk membuat sabun batangan di kandang siputnya di Wahagnies, dekat Lille, Prancis, 11 Mei 2021. esrocher mengatakan lendir mengandung molekul kolagen dan elastin, yang memiliki sifat anti-penuaan dan penyembuhan kulit. REUTERS/Ardee Napolitano
Sederet Fakta Menarik Siput, Salah Satunya Tidak Bisa Mendengar

Tak hanya sebagai hewan yang bergerak lamban, siput memiliki fakta menarik lain yang jarang diketahui. Apa saja?


Cara Merawat Mulut dan Gigi yang Benar Menurut Dokter

3 hari lalu

Ilustrasi gigi (pixabay.com)
Cara Merawat Mulut dan Gigi yang Benar Menurut Dokter

Dokter memberi merawat mulut dan gigi yang benar, dari cara menyikat gigi hingga merangsang produksi air liur.


6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

3 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

Tidak bisa dianggap ringan, pneumonia menjadi infeksi paru-paru yang dapat mengalami komplikasi penyakit lainnya. Begini penanganannya di rumah.


Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

3 hari lalu

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley. (Instagram/@sum41)
Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley dilarikan ke rumah sakit akibat pneumonia yang menyerangnya. Lantas, apa sebab dan gejalanya?


Cara Cegah Sepsis pada Bayi

3 hari lalu

Ilustrasi bayi demam. shutterstock.com
Cara Cegah Sepsis pada Bayi

Sepsis adalah kegagalan fungsi organ dan jaringannya akibat ketidakseimbangan respons tubuh terhadap infeksi berat dan biasa menyerang bayi.


Perempuan Ini Nyaris Meninggal karena Makan Ikan Nila yang Terkontaminasi Bakteri

4 hari lalu

Ilustrasi Sup Ikan. shutterstock.com
Perempuan Ini Nyaris Meninggal karena Makan Ikan Nila yang Terkontaminasi Bakteri

Laura Barajas nyaris kehilangan nyawa setelah mengkonsumsi ikan nila setengah matang yang terkontaminasi bakteri mematikan


Perut Nyeri dan Kembung, Tanda Usus Kekurangan Probiotik

6 hari lalu

bakteri probiotik
Perut Nyeri dan Kembung, Tanda Usus Kekurangan Probiotik

Dokter menyebut tanda-tanda yang muncul ketika tubuh butuh asupan probiotik, di antaranya nyeri dan kembung.


Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

7 hari lalu

Ilustrasi hidangan spageti. Freepik.com
Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

Kisah mahasiswa yang tewas akibat menyantap sisa spageti ini bisa menjadi pelajaran, keamanan lebih penting dari penghematan.


Ini Alasan Kebersihan Mulut yang Buruk Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Hati

7 hari lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Ini Alasan Kebersihan Mulut yang Buruk Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Hati

Menurut sebuah studi, memiliki kebersihan mulut yang buruk dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati.


Mengapa Makan Nasi Sisa yang Tidak Disimpan dengan Benar Dapat Menyebabkan Muntah dan Diare?

7 hari lalu

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Mengapa Makan Nasi Sisa yang Tidak Disimpan dengan Benar Dapat Menyebabkan Muntah dan Diare?

Salah satu bakteri yang paling umum ditemukan pada nasi sisa adalah Bacillus cereus.