Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengaruh Trauma Masa Kecil pada Respons Orang saat Hadapi Masalah

Reporter

image-gnews
ilustrasi trauma anak (pixabay.com)
ilustrasi trauma anak (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater Santi Yulianti menekankan trauma masa kecil bisa mempengaruhi dan membentuk respons seseorang ketika menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang namanya trauma adalah ingatan seseorang yang betul-betul mengalami sesuatu sehingga itu tersimpan di otak kita,” kata Santi dalam Taklimat Kementerian Kesehatan: "Ada Apa dengan Kesehatan Mental", Kamis, 15 Juni 2023.

Ia menuturkan trauma yang terjadi pada usia anak-anak itu akan menjadi memori yang dianggap paling benar oleh otak. Ingatan itu akan membenarkan respons yang dikeluarkan ketika menghadapi suatu masalah. Proses penyembuhannya pun tidak bisa dilakukan dalam kurun waktu yang cepat karena merupakan salah satu bentuk luka mendalam.

Pengaruhi pola pikir
Misalnya, bila orang mengalami trauma akibat terlalu sering dibentak oleh orang tua yang cenderung memiliki sifat galak dan tegas, kemudian di tempat kerja saat ini bertemu atasan yang memiliki sifat sama, memori masa lalu akan membuatnya merasa tidak boleh membantah dan harus jadi penurut.

Way of thinking (cara berpikir) sangat berpengaruh terhadap pola asuh karena pola asuh ini akan membentuk bagaimana otak mengkomunikasikan referensi yang diperlukan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contoh lain adalah ketika anak tumbuh dalam kecemasan akibat sering dilarang atau ditakut-takuti maka ketika mengambil keputusan ia tidak memiliki referensi apapun untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi karena merasa semua keputusan yang diambil akan disalahkan.

“Jadi, adaptasi terhadap kondisi ini butuh waktu lama karena seperti di awal, itu pentingnya childhood trauma dan pola asuh yang mempengaruhi bagaimana kehidupan kita ke depan,” tegas Santi.

Pilihan Editor: Hubungan Bahasa Cinta dan Pengalaman Masa Kecil

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Seberat Olahraga Lari tapi Manfaat Jogging Tak Kalah Penting bagi Fisik dan Mental

3 jam lalu

Ilustrasi jogging. Getty Images/Mike Powell
Tak Seberat Olahraga Lari tapi Manfaat Jogging Tak Kalah Penting bagi Fisik dan Mental

Jogging bermanfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga berat badan ideal, serta memperkuat otot dan tulang.


Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

5 jam lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

Gentle parenting adalah pendekatan pengasuhan anak yang mengutamakan empati, komunikasi, dan kolaborasi antara orang tua dan anak.


5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

Silent walking dapat membantu memicu ide-ide baru dan menjernihkan pikiran setelah berada di bawah tekanan.


Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi lari (pixabay.com)
Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

Olahraga lari memberi banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental serta bisa dilakukan di berbagai area. Berikut manfaatnya.


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

4 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

6 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

7 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

7 hari lalu

Ilustrasi perjalanan atau wanita memegang koper. Freepik.com/prostooleh
Penyebab Kebanyakan Pelancong Malas Membongkar Koper Sepulang Liburan

Ada dua tipe orang setelah liburan, yakni mereka yang langsung bongkar koper dan mereka yang suka menundanya. Kelompok terakhir ini lebih banyak.


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

10 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.