TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab pasti kanker tulang belum diketahui dan bisa disebabkan berbagai faktor, di antaranya keturunan, lingkungan, dan pola makan tidak sehat. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Prof Dr dr Ferdiansyah, SpOT(K), mengingatkan pentingnya deteksi dini karena penyakit tersebut belum diketahui penyebab pasti dan cara pencegahannya.
"Yang paling penting adalah deteksi dini karena kita belum tahu cara pencegahannya, penyebabnya apa," kata Ferdiansyah.
Menurutnya, umumnya penderita kanker tulang di Indonesia baru dilarikan ke rumah sakit dan menerima penanganan medis ketika kondisi tumor sudah membesar. Dia menambahkan penanganan kanker tulang yang sudah parah butuh fasilitas diagnosis dan perawatan lengkap sehingga memakan biaya yang mahal. Karena itu, sebaiknya kanker tulang perlu dideteksi lebih awal agar segera mendapat penanganan medis yang tidak membutuhkan biaya besar dan mencegah kanker tumbuh semakin besar dan menyebar.
Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) itu menyebutkan langkah deteksi dini kanker tulang adalah dengan mengetahui gejala dan segera cari pertolongan dokter apabila gejala tersebut muncul. Adapun, gejalanya adalah timbulnya benjolan disertai rasa nyeri yang tidak hilang meskipun telah diobati.
"Pertama, bila ada nyeri yang sulit hilang walaupun sudah diobati pada tulang. Yang kedua adanya benjolan, segeralah mencari pertolongan ke dokter," imbaunya.
Jangan dipijat
Ferdiansyah mengingatkan untuk tidak mengobati benjolan dan rasa nyeri dengan dipijat karena cara tersebut justru dapat memperbesar tumor dan membuatnya menyebar ke bagian tubuh lain.
"Budaya bangsa kita sering sekali kalau ada nyeri-nyeri, ada benjolan, nomor satu itu dipijat. Padahal kalau dipijat itu tumornya akan menyebar dan membesar lebih cepat," tegasnya.
Osteosarkoma dan ewing sarkoma adalah dua jenis kanker tulang ganas yang sering menyerang anak usia 5 tahun hingga menginjak remaja. Osteosarkoma umumnya terjadi di betis bagian atas, paha bagian bawah, area sendi lutut, lengan atas, dan panggul. Sementara ewing sarkoma biasa muncul di sumsum tulang. Ia pun mengimbau untuk mengonsumsi makanan sehat serta menghindari makanan cepat saji dan berpengawet karena mengandung senyawa karsinogen pemicu kanker.
Pilihan Editor: 2 Jenis Kanker Tulang Pengancam Anak, Ganas dan Menyakitkan