Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Antraks, Perhatikan Hal Ini saat Memilih Daging

Reporter

image-gnews
Petugas Balai Veteriner Subang memeriksa kesehatan hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha di tempat penampungan hewan kurban, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik serta pengambilan sampel darah, feses, dan tanah untuk memastikan tidak adanya penyakit antraks dan kelayakan hewan kurban. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas Balai Veteriner Subang memeriksa kesehatan hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha di tempat penampungan hewan kurban, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik serta pengambilan sampel darah, feses, dan tanah untuk memastikan tidak adanya penyakit antraks dan kelayakan hewan kurban. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati kesehatan dr. Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tak sembarangan mengonsumsi daging hewan untuk mencegah infeksi spora antraks semakin meluas. Belajar dari kasus di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, ia mengimbau masyarakat tidak mengonsumsi daging hewan ternak yang sudah secara jelas dinyatakan mati atau dikubur untuk dimakan kembali.

“Selain menjaga lingkungan, makanan juga harus dipastikan bergizi dalam arti erat kaitannya, selain kandungannya juga kebersihannya yang berkaitan dengan merebaknya antraks,” katanya dalam Siaran Sehat, Senin, 10 Juli 2023. "Pastikan pengelolaan daging terjamin higienis dan terbebas dari infeksi antraks. Kondisi daging juga harus tetap segar yang ditandai dengan berwarna merah, bukan pucat atau kehitaman." 

Terkait tekstur daging ketika dibeli di pasar atau pusat perbelanjaan, Reisa menyarankan memilih daging yang memiliki tekstur kenyal, tidak lembek, tidak lengket, dan menyisakan cairan berbau di tangan.

“Daging juga tidak menyisakan cairan di tangan atau lendir, itu artinya segar. Begitu pun dengan aroma daging, pastikan juga berbau segar, tidak berbau menusuk dan tidak, kalau beli daging kita suka lihat ada cairan di sekitarnya. Kalau cairannya itu bukan darah tapi sarinya, berarti dia sudah cukup lama terkontaminasi udara di luar ruangan, jadi jangan dikonsumsi,” tambahnya.

Sedangkan untuk daging dalam kemasan, masyarakat diminta lebih teliti memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum dikonsumsi anggota keluarga. Ia juga menganjurkan masyarakat menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) supaya terhindar dari penularan antraks yang ketika bakterinya terkena udara maka akan berubah menjadi spora dengan daya tahan mencapai puluhan tahun meski hewan telah dikubur.

“Pastikan mencuci tangan dengan air mengalir dan gunakan sabun. Kemudian hindari juga mengambil atau mengolah bahan makanan di tempat yang tidak higienis,” imbau Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perhatikan proses pemotongan
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, menambahkan pemotongan daging memiliki tata cara yang cukup kompleks. Pemotongan daging disarankan dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) karena ada ruang khusus untuk para ahli melakukan pelayuan daging atau daging yang sudah dipotong digantung terlebih dulu selama 24 jam untuk memastikan darah telah mengering dan meminimalisir penyakit pada daging.

“Kalau lihat umumnya daging yang sudah dilayu, sebenarnya dagingnya sudah lebih empuk. Tapi di Indonesia ini agak terbalik, jadi yang dianggap daging segar itu yang baru dipotong langsung dipotong-potong, jadi tidak sempat masuk ke dalam proses pelayuan tadi,” paparnya.

Antraks adalah penyakit zoonosis yang disebabkan bakteri Bacillus Anthracis yang umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya serta dapat menular ke manusia.

Pilihan Editor: 4 Jenis Antraks yang Harus Diwaspadai dan Bisa Menular ke Manusia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenali Jenis Diare dan Penyebabnya

5 hari lalu

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Mengenali Jenis Diare dan Penyebabnya

Diare merupakan kondisi buang air besar cair terlalu sering atau berlebihan


Selain Bau Badan, Bagian Tubuh Ini Juga Sering Berbau dan Penyebabnya

11 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Selain Bau Badan, Bagian Tubuh Ini Juga Sering Berbau dan Penyebabnya

Bau badan bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan. Berikut tiga anggota badan yang sering menyebarkan bau dan penyebabnya.


5 Cara Mengatasi Selangkangan Gatal yang Ampuh

11 hari lalu

Cara mengatasi selangkangan gatal. Foto: Canva
5 Cara Mengatasi Selangkangan Gatal yang Ampuh

Gatal pada selangkangan bisa menjadi hal serius dan tidak boleh diremehkan. Berikut cara mengatasi selangkangan gatal yang ampuh.


Cegah Mpox dengan Selalu Menjaga Pola Hidup Bersih

14 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Cegah Mpox dengan Selalu Menjaga Pola Hidup Bersih

Dokter kulit menjelaskan pentingnya pola hidup bersih untuk mencegah penularan cacar monyet atau Mpox.


Wabah Listeria Terbaru di Amerika Telah Sebabkan 5 Kematian, 57 Dirawat

16 hari lalu

Ilustrasi wabah listeria. Shutterstock
Wabah Listeria Terbaru di Amerika Telah Sebabkan 5 Kematian, 57 Dirawat

CDC Amerika Serikat telah mengidentifikasi kemunculan wabah Listeria dari daging olahan baru-baru ini.


Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

17 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

Berikut tips menyimpan makanan dan kunci menjaganya tetap aman dikonsumsi keluarga yang dibagikan pihak BPOM.


Mengapa Seseorang Bau Badan? Begini Penjelasan Ilmiahnya

17 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Mengapa Seseorang Bau Badan? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Berikut penjelasan ilmiah bagaimana seseorang mengalami bau badan.


Benarkah Pakai Parfum Saat Berkeringat Bikin Bau Ketiak Semakin Parah?

18 hari lalu

Ilustrasi mengenakan deodorant. Shutterstock.com
Benarkah Pakai Parfum Saat Berkeringat Bikin Bau Ketiak Semakin Parah?

Banyak yang berpikir untuk langsung menggunakan parfum ketika merasa dirinya bau ketiak. Namun cara ini ternyata membuat badan semakin bau.


Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

18 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali penyebab dan cara mengatasinya agar selalu segar sepanjang hari.


Apa Pentingnya Membersihkan Koper Setelah Pulang Liburan?

19 hari lalu

Ilustrasi bepergian dengan koper. Shutterstock
Apa Pentingnya Membersihkan Koper Setelah Pulang Liburan?

Para ahli menyarankan agar koper dibersihkan secara menyeluruh di antara setiap perjalanan yang dilakukan