Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Berisiko Stunting

Reporter

image-gnews
Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenyakit jantung bawaan merupakan kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang bisa ditemukan sejak anak lahir. Spesialis jantung Sisca Natalia Siagian mengatakan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) sulit makan sehingga berisiko tumbuh kembangnya terganggu.

"Anak PJB dengan keluhan berat seperti sesak napas kadang-kadang enggak gampang minta dia makan, untuk mendapatkan asupan agak susah," kata dia dokter di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita itu.

Kelainan ini bisa sangat bervariasi. Secara anatomi misalnya terganggunya sekat atau dinding jantung (tidak ada sekat tapi ada lubang) atau pembuluh darah keluar dari jantung yang menyempit. Menurut Sisca, PJB diidentifikasi sebagai salah satu penyebab kematian tersering pada satu tahun pertama kehidupan. 

PJB dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, juga meningkatkan risiko stunting. Stunting merupakan gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi kronis yang dalam jangka pendek bisa menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik  anak.

"Pasien PJB dengan malnutrisi kronis bisa mengakibatkan stunting. Terganggunya tumbuh secara kronis mengakibatkan bukan hanya berat badan kurang tetapi juga tinggi badan," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) itu.

Dia mengatakan deteksi dini dan pengelolaan PJB yang tepat dapat mencegah stunting dan memastikan tumbuh kembang yang optimal pada anak.

"Memastikan stunting yang penyebabnya PJB. PJB diobati, didiagnosis secepatnya, kita berharap stuntingnya akan tertangani," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegiatan di Pulau Morotai
Sisca bersama tim dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita bekerja sama dengan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Universitas Indonesia, dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) dijadwalkan akan mengevaluasi angka stunting yang disebabkan PJB di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada 20-21 Juli 2023. Ini bagian dari salah satu bentuk pengabdian dokter jantung dan pembuluh darah di salah satu pulau terluar Indonesia itu, yang dikatakan kekurangan tenaga medis untuk melakukan pelatihan layanan kesehatan jantung, kendala jarak, dan sebagainya.

"Kita nanti mengevaluasi, mencari tahu di sana kira-kira berapa persen stunting yang disebabkan PJB dan membantu dokter melakukan deteksi dini dengan baik sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat," papar Sisca.

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat dan Riset Kardiovaskular Kabupaten Pulau Morotai, dr. Ade Meidian Ambari, SpJP, mengatakan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan juga meliputi pelatihan dan peningkatan kompetensi secara gratis bagi tenaga medis, seperti Advanced Cardiac Life Support (ACLS), Basic Cardiac Life Support (BCLS), Bantuan Hidup Dasar (BHD), pelatihan EKG dasar, dan kegawatan kardiovaskular. 

Dia dan tim berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat di Kabupaten Morotai mengenai faktor risiko penyakit kardiovaskular serta deteksi dini penyakit jantung reumatik dan kongenital sehingga bisa membantu menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskular dan juga stunting di Kabupaten Pulau Morotai.

Pilihan Editor: Dokter: Perlu Tindakan Segera pada Bayi dengan Kelainan Jantung Bawaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

15 jam lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

2 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

2 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

3 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

4 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

7 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

10 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

11 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?