TEMPO.CO, Jakarta - Petroleum jelly adalah pelembab dengan campuran setengah padat hidrokarbon yang berguna untuk mencegah atau mengatasi berbagai permasalahan kulit. Ketua Bidang Sosial dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Adhimukti T. Sampurna, menjelaskan manfaat jeli ini adalah mencegah atau mengatasi kulit kering, kasar, gatal dan pecah-pecah seperti psoriasis kulit.
"Petroleum jelly juga sering digunakan untuk meredakan iritasi kulit ringan akibat ruam popok atau prosedur radioterapi hingga kondisi gangguan psoriasis pada kulit," ujar Adhi.
Umumnya, jeli ini berwujud putih-bening dari parafin dan berminyak. Petroleum jelly putih bermanfaat untuk melembabkan kulit dan dapat membantu mengatasi kondisi kulit kering, khususnya penderita eksim atau dermatitis.
Petroleum jelly bekerja dengan cara membuat lapisan minyak di kulit. Cara kerjanya mencegah penguapan air dari permukaan kulit sekaligus memberikan efek perlindungan pada kulit. Selain itu, petroleum jelly juga dapat digunakan sebagai salep untuk meredakan luka ringan.
"Jika tidak ada salep khusus luka, petroleum jelly dapat digunakan sebagai pertolongan pertama untuk meredakannya," jelas Adhi.
Baca Juga:
Luka bakar ringan
Petroleum jelly juga dapat digunakan untuk kulit yang terkena luka bakar derajat satu. Derajat satu luka bakar adalah luka yang terjadi dengan kondisi kulit menjadi kemerahan tanpa menyebabkan jaringan kulit terbuka.
"Basuh area kulit yang terkena luka atau luka bakar dengan air terlebih dulu hingga bersih. Setelah itu, oleskan petroleum jelly secukupnya di area luka agar nyeri dan kemerahan di sekitar kulit dapat mereda," paparnya.
Namun, perlu diingat penggunaan petroleum jelly hanya untuk penggunaan luar saja. "Oleh sebab itu, jangan sampai petroleum jelly tertelan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lain dan petroleum jelly dapat digunakan secara rutin untuk mengatasi permasalahan kulit kering," tandasnya.
Pilihan Editor: Muncul Bintil Kuku, Apa Penyebab dan Kiat Mengatasinya?