Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Hari Hepatitis Sedunia, Kemenkes Berharap Penularan Bisa Cepat Terputus

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Sayangnya, sebanyak 35.757 bayi di Indonesia lahir dengan hepatitis B pada 2022. Penularan kasus didominasi oleh penularan langsung dari Ibu ke anak.

Secara umum, penularan hepatitis B, C, dan D terjadi secara vertikal langsung dari ibu ke anak, dari cairan tubuh (air ludah, cairan sperma), dan aktivitas seksual tidak aman, menggunakan tindik atau tato, maupun penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba. 

Bayi yang terinfeksi hepatitis B kemungkinan menjadi kronis dan sirosis hingga 80 persen. Sayangnya, belum ada pengobatan yang efektif sehingga penting untuk memutus alur penularan. Apalagi penyakit ini membutuhkan biaya besar untuk perawatan.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, pemerintah telah melakukan upaya untuk memutus penularan. Misalnya dengan meningkatkan akses pelayanan seperti skrining, tes, dan perawatan. Kemudian desentralisasi dan simplifikasi pelayanan serta menggunakan diagnostik yang tepat.

Tangkapan layar keterangan pers Kemenkes mengenai hepatitis, Rabu, 26 Juli 2023. TEMPO/Yayuk

Selain itu ada pula kampanye kesadaran agar setiap individu bisa berkontribusi dalam penanggulangan hepatitis dan bertujuan untuk melibatkan seluruh masyarakat dalam upaya penanggulangan, serta tes dan pengobatan tepat yang dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, komisi ahli hepatitis Profesor David H. Muljono menjelaskan hepatitis B bisa sembuh asal imun baik, tapi karena masuk ke inti sel hati makan akan tersimpan di DNA. Pada bayi bisa berkembang menjadi hepatitis akut dan kronis, kemudian bisa berkembang menjadi sirosis, lalu kanker hati.

"Hepatitis B dan C akan menyumbang penyakit katastropik, menyedot banyak biaya. Kalau terkena harap segera berobat," jelas David dalam keterangan pers menjelang Hari Hepatitis Sedunia pada Rabu, 26 Juli 2023.

Untungnya, sebanyak 3,2 juta dari 4 juta ibu hamil sudah bisa dites dan ada 50 ribu yang positif. Bila ditularkan ke bayi, maka ia akan menjadi pengidap sekaligus penular. "Harus ditangani dari ibu hamil agar tak jadi penular," ujar David.

Pilihan Editor: Hari Hepatitis Sedunia: Penyebab, Gejala dan Pencegahan Hepatitis C

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

17 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

30 hari lalu

Pangeran William dan Kate Middleton terlihat bersama pada Senin, 11 Maret 2024 usai operasi perut yang dilakukan Putri Wales , Januari lalu. Foto: Bruce Bennet via Daily Mail.
Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

Kanker jadi penyebab kematian paling tinggi di dunia setelah jantung dan stroke, dua orang dekat Pangeran William terkena penyakit itu.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

59 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


4 Gaya Hidup untuk Hindari Risiko Kanker Hati

23 Januari 2024

ilustrasi kanker hati (pixabay.com)
4 Gaya Hidup untuk Hindari Risiko Kanker Hati

Penyakit kanker hati masuk sebagai peringkat kedua di dunia yang paling banyak merenggut nyawa. Bagaimana bisa mencegahnya?


Ayah Ammar Zoni Meninggal karena Penyakit Kanker Hati, Apa Penyebabnya?

23 Januari 2024

Ammar Zoni (kanan bawah) bersama ayah (kiri bawah), adik-adiknya, dan anaknya. Foto: Instagram/@real_aditya1
Ayah Ammar Zoni Meninggal karena Penyakit Kanker Hati, Apa Penyebabnya?

Ayah Ammar Zoni meninggal disebut karena kanker hati, yang menempati peringkat ke-2 dunia sebagai kanker ganas yang merenggut nyawa penderitanya


9 Fakta Tentang Ragam Penyakit Kanker: Ada 100 Jenis Kanker

10 Januari 2024

ilustrasi kanker (pixabay.com)
9 Fakta Tentang Ragam Penyakit Kanker: Ada 100 Jenis Kanker

Ada lebih dari 100 jenis kanker dan bagian tubuh mana pun dapat terkena dampaknya.


Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Ilustrasi sabu. Reuters
Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.


Inilah 5 Penyakit dengan Tanda Kaki Bengkak

29 November 2023

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Inilah 5 Penyakit dengan Tanda Kaki Bengkak

Kaki bengkak bisa menjadi tanda seseorang mengidap sebuah penyakit.


Penyakit Hati, Pembunuh Senyap yang Bisa Picu Kanker Hati

31 Oktober 2023

ilustrasi kanker hati (pixabay.com)
Penyakit Hati, Pembunuh Senyap yang Bisa Picu Kanker Hati

Penyakit hati sering tanpa gejala di awal sehingga disebut pembunuh senyap. Padahal, bila dibiarkan bisa menyebabkan kanker hati.


Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

4 Oktober 2023

Ilustrasi Liver. Shutterstock
Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.