TEMPO.CO, Jakarta - Menikmati makanan panas bisa mengakibatkan risiko cedera mulut, tenggorokan, dan saluran pencernaan. Karena itu penting melakukan langkah pencegahan agar tetap bisa menikmati hidangan favorit.
Menelan makanan panas dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan. Luka bakar ini dapat sangat menyakitkan dan menyebabkan pembengkakan atau bahkan infeksi pada jaringan sensitif di dalam mulut dan saluran pencernaan.
Dikutip dari Cleveand Clinic, menelan makanan panas dapat merusak selaput lendir di lambung dan usus sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pencernaan seperti perut kembung, mulas, atau bahkan diare.
Menelan makanan panas juga mengakibatkan reaksi refleks yang memicu pengecutan tenggorokan. Jika makanan masuk ke saluran pernapasan bisa menyebabkan batuk, sesak napas, dan bahkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Paparan panas yang berlebihan pada lidah dapat mengakibatkan perubahan pada sensasi rasa dan kepekaan lidah. Hal ini bisa mengganggu nikmatnya makanan dalam jangka waktu tertentu dan mempengaruhi pengalaman makan secara keseluruhan.
Cedera menelan makanan panas tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan sementara. Dalam beberapa kasus yang parah, luka bakar atau kerusakan jaringan yang disebabkan oleh makanan panas bisa merusak organ mulut dan pencernaan.
Tips Menghindari Makanan Panas
Sebelum menikmati makanan panas, beri waktu agar makanan sedikit mendingin. Hal ini akan membantu menghindari risiko luka bakar. Untuk memastikan suhu makanan, sentuh makanan dengan ujung jari untuk memastikan suhu yang aman sebelum mencicipi.
Agar mempercepat waktu mendinginkan makanan, potong makanan menjadi lebih kecil sebelum dimakan. Gunakan garpu atau sendok untuk merasakan makanan terlebih dahulu, sehingga dapat memastikan suhu yang aman sebelum menelan.
Jangan hanya fokus pada makanan panas. Minuman panas juga bisa menyebabkan luka bakar jika diminum terlalu cepat.
Pilihan Editor: Sakit Tenggorokan? Hindari 8 Makanan dan Minuman Ini
