TEMPO.CO, Jakarta - Keracunan air merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi air dalam waktu singkat. Selain itu, keracunan air bisa terjadi jika ginjal menahan terlalu banyak air karena kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Kasus keracunan air pernah merenggut nyawa seorang wanita asal AS bernama Ashley Summers. Itu bermula ketika Summers merasa sangat dehidrasi ketika menjalani liburan pada 4 Juli 2023 lalu. Ketika itu, ia sedang berada di Danau Freeman bersama suami dan dua putrinya.
Summers mengatakan kepada keluarganya bahwa ia merasa sangat haus. Ia pun minum air dalam jumlah yang terlalu banyak dalam rentang waktu yang sangat singkat.
"Seseorang mengatakan dia minum empat botol air dalam 20 menit. Maksud saya, botol air rata-rata berisi 16 ons, jadi itu adalah 64 ons yang dia minum dalam rentang waktu 20 menit. Itu setara setengah galon,” kata saudara laki-laki Summers, Devon Miller, kepada WRTV, seperti dikutip dari New York Post.
Pada hari terakhir liburan, Summers mulai merasa tidak bisa minum cukup air. Dia mengeluh merasa pusing dan sakit kepala yang kuat. Setelah kembali dari perjalanan, Summers pingsan di garasinya. Dia dibawa ke Rumah Sakit IU Health Arnett, tetapi sayang nyawanya tidak bisa terselamatkan.
Baca juga:
Mengapa Seseorang Bisa Mati karena Keracunan Air?
Mengutip Times of India, seseorang dapat mengalami dehidrasi parah selama musim panas atau jika mereka sering bekerja di luar ruangan atau berolahraga.
Jika seseorang minum terlalu banyak air dalam waktu yang terlalu singkat, mereka cenderung memiliki terlalu banyak air di dalam tubuhnya secara tiba-tiba dan tidak cukup natrium.
Jika terjadi dehidrasi, disarankan untuk minum cairan yang mengandung elektrolit, natrium, dan kalium.
Pilihah Editor: Wanita Ini Meninggal setelah Banyak Minum Air, Dokter Sebut Keracunan