Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

image-gnews
Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat harus waspada terhadap potensi penularan penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, selama arus mudik dan balik Lebaran 2024. Penyakit ini menular dengan cepat, terutama bagi bayi dan balita. 

Berdasarkan kemkes.go.id, sebanyak 6.500 kasus terserang HFMD atau lebih dikenal dengan flu Singapura hingga pekan ke-13 2024. Kasus HFMD banyak terjadi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (2.119 kasus), Banten (1.171 kasus), Yogyakarta (561 kasus), dan Jawa Tengah (464 kasus).

Meskipun mengalami penularan yang cepat, tetapi HFMD tidak menyebabkan penyakit serius. Sebagian besar orang yang terkena HFMD akan membaik selama 7-10 hari kemudian, baik menggunakan maupun tidak melalui perawatan medis serius.

Namun, HFMD juga tidak bisa dianggap ringan. Jika HFMD dibiarkan, seseorang akan mengalami komplikasi penyakit. Berikut adalah komplikasi penyakit dari HFMD, yaitu:

Dehidrasi

Seseorang yang mengalami HFMD bisa mengalami dehidrasi, terutama anak-anak. Jika mengalami luka mulut menyakitkan, penderita HFMD tidak dapat menelan cukup cairan. Orang tua dapat mencegah dehidrasi dengan memastikan anak minum cukup cairan.

Kehilangan kuku tangan dan kuku kaki

Meskipun sangat jarang, tetapi penderita HFMD memiliki kemungkinan besar kehilangan kuku tangan dan kuku kaki. Sebagian besar laporan kehilangan kuku terjadi pada anak-anak. Biasanya, komplikasi ini terjadi beberapa minggu setelah sakit atau terinfeksi HFMD. Nantinya, kuku dapat tumbuh kembali. Namun, tidak ada bukti bahwa HFMD menjadi kondisi yang menyebabkan kuku hilang. 

Meningitis virus 

Meskipun jarang, tetapi beberapa orang dengan HFMD mengalami meningitis virus. Penyakit ini menyebabkan penderita HFMD demam, sakit kepala, leher kaku, atau sakit punggung. Bahkan, beberapa orang HFMD dengan kondisi ini harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Ensefalitis atau kelumpuhan

Sejumlah kecil orang dengan HFMD mengalami komplikasi berupa ensefalitis (pembengkakan otak) atau kelumpuhan sehingga tidak dapat menggerakkan bagian tubuh.

Kendati begitu, kondisi HFMD dapat dihindari dengan menerapkan beberapa cara pencegahan agar tidak mengalami komplikasi penyakit. Menurut cdc.gov, berikut adalah cara penanganan HFMD, yaitu:

Cuci tangan

HFMD dapat dicegah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol. Seseorang harus mencuci tangan setelah mengganti popok, setelah menggunakan toilet, setelah meniup hidung, batuk, atau bersin, dan sebelum serta sesudah merawat orang sakit. 

Hindari kontak dekat dengan orang sakit

Hindari menyentuh langsung seseorang yang memiliki HFMD, seperti memeluk atau mencium. Jika di sekolah anak sedang ada yang sakit, orang tau perlu memperhatikan kondisi anak sehat atau tidak. Jika anak tidak demam, tidak memiliki air liur yang tidak terkendali dengan luka mulut, dan merasa cukup, dapat pergi ke sekolah. Pada beberapa kasus, departemen kesehatan setempat mengharuskan anak-anak dengan HFMD untuk tinggal di rumah agar mengendalikan penyakitnya.

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut 

Seseorang dapat terinfeksi HFMD, jika memiliki virus di tangan, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut. Akibatnya, seseorang perlu menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci. 

Pilihan Editor: Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

13 jam lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Cegah Penularan Mpox di Indonesia, Apa yang Dilakukan Kemenkes?

1 hari lalu

Alur penularan dan penyebaran Mpox di Indonesia saat jumpa pers di gedung Pelayanan Ibu dan Anak RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, 5 September 2024. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan 88 orang penderita cacar monyet alias monkeypox (Mpox) di Indonesia yang tercatat sejak 2022 hingga saat ini sudah dinyatakan sembuh. Para pasien tersebut terkena Mpox varian clade IIB. TEMPO/Prima Mulia
Cegah Penularan Mpox di Indonesia, Apa yang Dilakukan Kemenkes?

Kemenkes melakukan beberapa kebijakan sebagai langkah pencegahan cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) di Indonesia,


Jokowi Resmikan RS Kemenkes di Surabaya, Berharap Pasien Tak Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya, Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Jokowi Resmikan RS Kemenkes di Surabaya, Berharap Pasien Tak Berobat ke Luar Negeri

Jokowi menyebut RS Kemenkes memiliki peralatan yang memadai untuk menangani penyakit kanker, jantung, dan stroke.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

6 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.


Sederet Pernyataan DPR Soal Dugaan Perundungan di PPDS Undip

7 hari lalu

Mahasiswa menyalakan lilin sebagai aksi belasungkawa  wafatnya mahasiswa PPDS FK Undip dr Aulia Risma Lestari sekaligus mengawal pengungkapan kasus dugaan bunuh diri dan perundungan di Widya Puraya, kampus Undip Semarang, Senin 2 September 2024. Mahasiswa berharap pengusutan kasus ini segera tuntas, hasil investigasi segera bisa keluar agar kasus ini tidak berlarut larut. Tempo/Budi Purwanto
Sederet Pernyataan DPR Soal Dugaan Perundungan di PPDS Undip

DPR minta Kemenkes segera mengambil langkah konkret mengatasi perundungan di dunia pendidikan kedokteran.


Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

8 hari lalu

Ilustrasi luka
Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis, di bawah penyakit jantung (700.000) dan kanker (600.000).


Kemenkes: Ada Ratusan Laporan Dugaan Perundungan di PPDS, Tidak Hanya di Undip

8 hari lalu

Ilustrasi perundungan di tempat kerja atau workplace bullying. Foto: Freepik.com
Kemenkes: Ada Ratusan Laporan Dugaan Perundungan di PPDS, Tidak Hanya di Undip

"Perundungan di PPDS sudah puluhan tahun tidak pernah bisa diselesaikan secara tuntas, karena memang kurang komitmen dari para stakeholder".


Kemenkes: Pelaku Perundungan Pendidikan Dokter Terancam Sanksi Teguran hingga Cabut STR

8 hari lalu

Seorang petugas keamanan berjalan di samping spanduk kampanye Gerakan Zero Bullying yang terpasang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024. Kepolisian masih menginvestigasi adanya dugaan perundungan di lingkungan PPDS yang menjadi penyebabnya mahasiswi ARL mengakhiri hidupnya. ANTARA/Aji Styawan
Kemenkes: Pelaku Perundungan Pendidikan Dokter Terancam Sanksi Teguran hingga Cabut STR

Kemenkes menerima 540 laporan perundungan terhadap dokter di lingkungan rumah sakit.


Ini Bukti Perundungan Mahasiswa PPDS Undip Dokter Aulia Risma yang Diserahkan Kemenkes ke Polda Jateng

8 hari lalu

Mahasiswa menyalakan lilin sebagai aksi belasungkawa  wafatnya mahasiswa PPDS FK Undip dr Aulia Risma Lestari sekaligus mengawal pengungkapan kasus dugaan bunuh diri dan perundungan di Widya Puraya, kampus Undip Semarang, Senin 2 September 2024. Mahasiswa berharap pengusutan kasus ini segera tuntas, hasil investigasi segera bisa keluar agar kasus ini tidak berlarut larut. Tempo/Budi Purwanto
Ini Bukti Perundungan Mahasiswa PPDS Undip Dokter Aulia Risma yang Diserahkan Kemenkes ke Polda Jateng

Berikut bukti perundungan mahasiswa PPDS Anestesi Undip, dokter Aulia Risma, hasil investigasi Kemenkes.