TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat harus waspada terhadap potensi penularan penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, selama arus mudik dan balik Lebaran 2024. Penyakit ini menular dengan cepat, terutama bagi bayi dan balita.
Berdasarkan kemkes.go.id, sebanyak 6.500 kasus terserang HFMD atau lebih dikenal dengan flu Singapura hingga pekan ke-13 2024. Kasus HFMD banyak terjadi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (2.119 kasus), Banten (1.171 kasus), Yogyakarta (561 kasus), dan Jawa Tengah (464 kasus).
Meskipun mengalami penularan yang cepat, tetapi HFMD tidak menyebabkan penyakit serius. Sebagian besar orang yang terkena HFMD akan membaik selama 7-10 hari kemudian, baik menggunakan maupun tidak melalui perawatan medis serius.
Namun, HFMD juga tidak bisa dianggap ringan. Jika HFMD dibiarkan, seseorang akan mengalami komplikasi penyakit. Berikut adalah komplikasi penyakit dari HFMD, yaitu:
Dehidrasi
Seseorang yang mengalami HFMD bisa mengalami dehidrasi, terutama anak-anak. Jika mengalami luka mulut menyakitkan, penderita HFMD tidak dapat menelan cukup cairan. Orang tua dapat mencegah dehidrasi dengan memastikan anak minum cukup cairan.
Kehilangan kuku tangan dan kuku kaki
Meskipun sangat jarang, tetapi penderita HFMD memiliki kemungkinan besar kehilangan kuku tangan dan kuku kaki. Sebagian besar laporan kehilangan kuku terjadi pada anak-anak. Biasanya, komplikasi ini terjadi beberapa minggu setelah sakit atau terinfeksi HFMD. Nantinya, kuku dapat tumbuh kembali. Namun, tidak ada bukti bahwa HFMD menjadi kondisi yang menyebabkan kuku hilang.
Meningitis virus
Meskipun jarang, tetapi beberapa orang dengan HFMD mengalami meningitis virus. Penyakit ini menyebabkan penderita HFMD demam, sakit kepala, leher kaku, atau sakit punggung. Bahkan, beberapa orang HFMD dengan kondisi ini harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Ensefalitis atau kelumpuhan
Sejumlah kecil orang dengan HFMD mengalami komplikasi berupa ensefalitis (pembengkakan otak) atau kelumpuhan sehingga tidak dapat menggerakkan bagian tubuh.
Kendati begitu, kondisi HFMD dapat dihindari dengan menerapkan beberapa cara pencegahan agar tidak mengalami komplikasi penyakit. Menurut cdc.gov, berikut adalah cara penanganan HFMD, yaitu:
Cuci tangan
HFMD dapat dicegah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol. Seseorang harus mencuci tangan setelah mengganti popok, setelah menggunakan toilet, setelah meniup hidung, batuk, atau bersin, dan sebelum serta sesudah merawat orang sakit.
Hindari kontak dekat dengan orang sakit
Hindari menyentuh langsung seseorang yang memiliki HFMD, seperti memeluk atau mencium. Jika di sekolah anak sedang ada yang sakit, orang tau perlu memperhatikan kondisi anak sehat atau tidak. Jika anak tidak demam, tidak memiliki air liur yang tidak terkendali dengan luka mulut, dan merasa cukup, dapat pergi ke sekolah. Pada beberapa kasus, departemen kesehatan setempat mengharuskan anak-anak dengan HFMD untuk tinggal di rumah agar mengendalikan penyakitnya.
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
Seseorang dapat terinfeksi HFMD, jika memiliki virus di tangan, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut. Akibatnya, seseorang perlu menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci.
Pilihan Editor: Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024