Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Kandungan dan 5 Manfaat Rutin Mengonsumsi Jamu Beras Kencur

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi Jamu beras kencur. TEMPO/Subekti
Ilustrasi Jamu beras kencur. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda suka mengonsumsi jamu beras kencur? Jamu beras kencur merupakan salah satu ramuan tradisional yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh.  

Sebelum membahas manfaatnya, penting untuk mengetahui nutrisi yang terkandung di dalam jamu beras kencur terlebih dahulu. Sebab, jamu beras kencur memiliki kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh. 

Dikutip dari siloamhospitals.com, jamu beras kencur merupakan minuman herbal yang terbuat dari rimpang kencur dan rendaman beras. Karena bahan-bahan tersebut, jamu beras kencur mengandung berbagai nutrisi vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, di antaranya adalah:

- Kalsium

- Kalium

- Fosfor

- Flavonoid

- Magnesium

- Seng

- Mangan

- Zat besi

- Vitamin B1

- Vitamin C

- Vitamin E

Manfaat Jamu Beras Kencur

Merangkum berbagai sumber, berikut beberapa manfaat Jamu beras kencur, diantaranya:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Meningkatkan Nafsu Makan

Apakah Anda atau anak Anda sulit mengalami peningkatan berat badan karena rendahnya nafsu makan? Dikutip dari jambidan.bantulkab.go.id, Anda dapat mengonsumsi jamu beras kencur atau memberikannya kepada anak Anda untuk mengatasi masalah nafsu makan. 

Kebanyakan masyarakat telah mengetahui jika manfaat beras kencur bisa meningkatkan nafsu makan. Kandungan di dalam beras kencur dapat membuat anak menjadi lahap sehingga berdampak pada peningkatan berat badannya. 

2. Meredakan Gejala Maag

Manfaat jamu beras kencur lainnya adalah dapat membantu meredakan gangguan sistem pencernaan, seperti maag. Pasalnya, beras kencur mengandung senyawa antispasmodik dan antiradang yang mampu membantu meredakan gejala maag, seperti mual, muntah, dan perut kembung.

Bahkan, kandungan senyawa antiradang dalam beras kencur tersebut dapat digunakan untuk membantu meredakan sakit gigi dengan menghambat faktor inflamasi, dikutip dari siloamhospitals.com.

3. Meredakan Batuk Berdahak dan Hidung Tersumbat

Mengonsumsi Jamu beras kencur secara teratur dapat membantu meredakan berbagai gejala flu, seperti batuk berdahak dan hidung tersumbat. Sebab, jamu beras kencur mengandung senyawa yang bersifat antimukolitik, antiseptik, dan antiradang sehingga dapat membantu mengatasi peradangan serta mengurangi kekentalan lendir dan dahak di dalam tenggorokan, agar dahak dapat lebih mudah dikeluarkan.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengetahui dosis dan cara kerja jamu beras kencur untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.

4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Mengonsumsi beras kencur secara rutin dapat membantu Anda untuk memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. Hal ini dikarenakan beras kencur mengandung antioksidan. Kandungan antioksidan di dalam beras kencur dapat menghalau berbagai radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kandungan antiinfeksi dan antiinflamasi pada beras kencur juga membuat tubuh mampu melawan penyakit infeksi dan radang.

5. Meredakan Peradangan

Selain bersifat antibakteri, beras kencur juga memiliki sifat antiinflamasi. Oleh sebab itu, mengonsumsi beras kencur dapat meredakan peradangan. Ada senyawa di dalam jamu beras kencur yang mampu mencegah lepasnya zat yang dapat merangsang radang.

Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami peradangan, Anda bisa menggunakan beras kencur. Anda dapat mengonsumsi beras kencur dalam bentuk jamu atau minuman lain dan juga bisa menggunakannya untuk pemakaian luar dengan mengolesi beras kencur pada bagian yang nyeri.

Pilihan editor: 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

2 hari lalu

Warga menggunakan alat Spriometri untuk menilai fungsi paru-paru, di puskesmas Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 14 Januari 2024. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Sumbar bersama pemerintah setempat melakukan pemeriksaan paru-paru gratis bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Marapi sebagai antisipasi agar terhindar dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia ternyata hanya memiliki satu paru-paru saja akibat mengalami infeksi paru-paru. Inilah gejalanya.


Perlunya Inovasi agar Jamu Bisa Diterima Generasi Muda

12 hari lalu

ilustrasi jamu (pixabay.com)
Perlunya Inovasi agar Jamu Bisa Diterima Generasi Muda

Pakar perlunya inovasi agar jamu atau ramuan herbal lebih digemari generasi muda. Contohnya dikombinasikan dengan minuman atau makanan kekinian.


Yuk Ikut Kompetisi Racik Jamu dari PNM dan Kementerian BUMN

13 Juni 2024

PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) saat studi banding dan pelatihan pembuatan jamu tradisional olahan.
Yuk Ikut Kompetisi Racik Jamu dari PNM dan Kementerian BUMN

PNM mengadakan Herb Euphoria Fest, kompetisi racik jamu kekinian yang bertujuan untuk melestarikan, memanfaatkan, dan mengembangkan jamu sebagai aset budaya dan ekonomi bangsa.


Peneliti BRIN Sebut Dua Stigma Negatif tentang Jamu, Kini Sudah Tak Terdengar Lagi

4 Juni 2024

Dengan penetapan ini, maka Budaya Sehat Jamu menjadi WBTB Indonesia ke-13 yang berhasil diinskripsi ke dalam daftar WBTB UNESCO. Sebelumnya, Indonesia telah menginskripsi 12 elemen budaya lainnya sebagai WBTB UNESCO, yaitu Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Pendidikan dan Pelatihan Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tari Tradisional di Bali (2015), Seni Pembuatan Kapal Pinisi (2017), Tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), dan Gamelan (2021). Shutterstock
Peneliti BRIN Sebut Dua Stigma Negatif tentang Jamu, Kini Sudah Tak Terdengar Lagi

Peneliti Ahli Utama BRIN Yuli Widiyastuti menjelaskan soal potensi jamu, sejarahnya dan pengakuan UNESCO.


Jamu Masuk kafe

2 Juni 2024

Jamu Masuk kafe

Sejumlah kafe jamu tumbuh di Jakarta. Mereka berfokus mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jamu Nusantara.


Profil Singkat 5 Pabrik Jamu Ternama di Indonesia

28 Mei 2024

ilustrasi jamu (pixabay.com)
Profil Singkat 5 Pabrik Jamu Ternama di Indonesia

Jamu adalah minuman herbal tradisional dari Indonesia yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti akar, daun, buah, biji-bijian, atau rempah-rempah.


Anak Muda Dinilai Semakin Apresiasi Jamu Sebagai Warisan Budaya

28 Mei 2024

Dari kiri: segelas jamu beras kencur, air jahe, jamu kunyit, jamu daun sirih dan daun sambiloto. TEMPO/Subekti.
Anak Muda Dinilai Semakin Apresiasi Jamu Sebagai Warisan Budaya

Ada tren positif yang menunjukkan apresiasi anak muda terhadap jamu sebagai warisan budaya yang berharga dan gaya hidup alami.


Sejarah Jamu di Indonesia dan Kilas Balik Hari Jamu Nasional

27 Mei 2024

Dari kiri: segelas jamu beras kencur, air jahe, jamu kunyit, jamu daun sirih dan daun sambiloto. TEMPO/Subekti.
Sejarah Jamu di Indonesia dan Kilas Balik Hari Jamu Nasional

Pada 27 Mei 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menetapkan tanggal tersebut sebagai hari kebangkitan Jamu Indonesia


Konten Viral Tolak WHO Pandemic Treaty Karena Melarang Minum Jamu Ditegaskan Sesat

23 Mei 2024

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
Konten Viral Tolak WHO Pandemic Treaty Karena Melarang Minum Jamu Ditegaskan Sesat

Larangan disebut berasal dari WHO Pandemic Treaty dan diadopsi dalam UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 yang bahkan menetapkan denda sebesar Rp 500 juta


Pensiunan Guru Nasabah Mekaar berhasil Kembangkan Usaha

13 Mei 2024

Pensiunan Guru Nasabah Mekaar berhasil Kembangkan Usaha

Pensiunan Guru sekaligus nasabah Mekaar Cabang Blitar, Jawa Timur, Nanik Yuliati, mengaku usahanya terus berkembang sejak ia bergabung menjadi nasabah Mekaar tahun 2020.