TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa masalah yang kerap menjadi penyebab utama perceraian. Menjaga rumah tangga senantiasa harmonis memang bukan hal mudah. Terkadang, hal-hal sepele bisa berkembang dan menjadi penyebab utama perceraian.
Meski begitu, perceraian tak selalu bisa dijadikan solusi. Hidup sendiri tanpa pasangan setelah bercerai terkadang justru membuat hidup semakin sulit. Untuk menghindari perceraian, sangat penting untuk mempertahankan pernikahan agar senantiasa harmonis dan bahagia. Dilansir dari Purewow, berikut beberapa tips dari pengacara perceraian asal Amerika Serikat, Carl Rincker, untuk mempertahankan bahtera rumah tangga.
Terbuka urusan keuangan
Ketika sedang dalam proses perceraian, hampir semua pertengkaran dengan pasangan berkutat di seputar masalah keuangan. Masalah finansial, seperti komunikasi kurang terkait pembelian atau utang piutang, menjadi sumber utama masalah dalam pernikahan sebab bagi kebanyakan pasangan membicarakan hal keuangan adalah sesuatu yang tabu.
Rasa tidak nyaman, risih, dan takut memicu perdebatan kerap menjadi alasan sehingga akhirnya masalah tersebut membesar dan menyebabkan perceraian. Dalam membangun rumah tangga, komitmen dan keterbukaan adalah kunci. Rajin-rajinlah berkomunikasi mengenai hal-hal berbau finansial, seperti pengeluaran, tujuan keuangan, serta pengelolaan uang. Dalam menjaga keawetan rumah tangga, pasangan harus saling kompak dalam menentukan visi dan prioritas.
Beri dukungan pada pasangan
Walau mayoritas alasan perceraian adalah ketidaksetiaan pasangan, ternyata tidak adanya dukungan juga kerap menjadi salah satu penyebab. Dalam hidup, tidak semua selalu berjalan lancar. Selalu ada tantangan atau hal-hal tak terduga yang terjadi, mulai dari masalah karir hingga kematian salah satu anggota keluarga. Ketika salah satu pasangan mendapat musibah, jangan lupa untuk mendukungnya. Berada di sisi pasangan yang senantiasa memberi dukungan akan membangkitkan rasa percaya sehingga rumah tangga semakin awet.
Konsultasi ke terapis
Ketika rumah tangga dirasa semakin sulit dan tidak dapat menanganinya lagi, jangan langsung menyerah. Jangan takut untuk melakukan konsultasi kepada terapis atau pakar pernikahan. Lakukan konsultasi pasangan atau perorangan untuk membantu menyelesaikan masalah yang mendera Anda dan pasangan. Berbicara dengan orang yang benar-benar objektif akan sangat membantu dibandingkan meminta saran teman atau keluarga.
Dengarkan pasangan
Masalah utama lain yang menyebabkan retaknya rumah tangga adalah komunikasi yang lemah. Seringkali kita hanya ingin didengar dan kerap berbicara terus tanpa mau tahu tanggapan dan pendapat orang lain. Mulailah menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan memberi kesempatan bicara pada pasangan. Aktif menanggapi dan mendengarkan menjadi kunci dalam membina rumah tangga yang sehat dan awet.
Tunjukan cinta pada pasangan
Hal sepele seperti memberi bunga atau membuatkan secangkir kopi membuat pasangan semakin merasa diperhatikan. Setelah menikah, pasangan cenderung saling acuh. Jangan lupa Anda dan pasangan merupakan satu tim. Menghabiskan waktu berkualitas berdua juga akan membuat masing-masing merasa spesial dan dicintai.
Pilihan Editor: Saran buat Orang Dewasa yang Masih Serumah dengan Orang Tua