Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perubahan Perilaku, Tanda Remaja Alami Gangguan Mental

Reporter

image-gnews
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Rodman Tarigan mengingatkan orang tua untuk mewaspadai perubahan perilaku yang menjadi tanda masalah mental pada anak remaja. Ia mengatakan apabila remaja tiba-tiba berubah dari ceria menjadi lebih tertutup, menarik diri dari kegiatan sekolah dan teman-teman, serta sering mengeluh sakit fisik tanpa sebab yang jelas, hal itu bisa dicurigai sebagai perubahan perilaku yang mengindikasikan masalah mental.

"Jadi, kalau ada satu saja yang kita temukan, sebagai orang tua perlu menyadari ada perubahan perilaku anak tersebut," ujar Rodman dalam seminar "Mendidik Remaja yang Kuat Secara Mental dan Sosial", Senin, 28 Agustus 2023.

Rodman mengatakan salah satu masalah pada anak usia sekolah dan remaja adalah kesehatan mental dan emosional. Dalam data yang dipaparkannya, 10 persen anak usia 15-24 tahun mengalami gangguan mental dan emosional. Dia mengatakan orang tua dan lingkungan sekitar harus mampu merespons perubahan perilaku pada remaja. Anak dengan masalah mental umumnya mengalami stres, depresi, bahkan melakukan tindakan-tindakan negatif seperti tawuran, kekerasan, hingga mencuri.

Menurutnya, jika ada setidaknya satu tanda perubahan perilaku yang mencolok, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkomunikasi dengan anak. Berikan kesempatan ia berbicara tentang perasaan dan pengalamannya. Orang tua harus menjadi pendengar yang baik dan memahami permasalahan yang ia hadapi.

Dukungan dalam hadapi masalah
Orang tua juga harus memberikan dukungan yang kuat dan memastikan anak tidak sendirian menghadapi masalahnya. Selain itu, orang tua juga dapat mengenalkan anak pada aktivitas yang produktif dan positif. Namun, Rodman tidak memungkiri pada sejumlah kasus ada remaja yang enggan berbicara tentang masalah mereka kepada orang tua. Hal ini bisa dipicu kurangnya kepercayaan atau faktor lain yang memengaruhi hubungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika hal tersebut terjadi, proses identifikasi akar permasalahan bisa menjadi lebih sulit dan butuh kesabaran. Apabila orang tua merasa mereka tidak mampu menangani permasalahan anak, mencari bantuan pakar bisa menjadi pilihan. 

Rodman mengatakan layanan konseling bisa dimanfaatkan untuk menangani remaja dengan masalah mental. Pemerintah telah menyediakan layanan konseling melalui program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di puskesmas, yang dirancang untuk memberikan dukungan psikologis kepada remaja.

"Itu sudah ada di semua puskesmas dan dikover BPJS. Apabila tidak bisa diatasi di puskesmas akan dirujuk ke rumah sakit PPK (pemberi pelayanan kesehatan) 2, di situ ada dokter anak, mungkin juga layanan psikolog atau psikiater," jelasnya.

Pilihan Editor: Orang Bossy, Mengenali Penyebab Munculnya Sikap Itu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi cewek pakai payung saat jalan di bawah matahari terik. shutterstock.com
Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.


Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 hari lalu

Ilustrasi anak kecil pacaran. huffpost.com
Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.


Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

5 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

5 hari lalu

Ilustrasi pria berada di rumah. Foto: Freepik.com/Pressfoto
7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

11 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

12 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.