Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Polusi Udara bagi Jantung dan Otak

Reporter

image-gnews
Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara pada dasarnya tidak hanya mengganggu jantung tetapi seluruh organ dalam tubuh, seperti kesehatan pernapasan, mata, maupun pembuluh darah. Racun-racun polusi yang masuk ke dalam darah dapat mempengaruhi integritas dinding pembuluh darah, bukan hanya di jantung tetapi juga di otak sehingga apabila integritasnya terganggu maka aliran darah juga terganggu.

Jika integritas dinding pembuluh darah terganggu maka dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah dini, kerusakan organ pada lokasi pembuluh darah berada. Apabila penyempitan pembuluh darah terjadi di otak maka memudahkan terjadinya demensia, stroke, aterosklerosis di otak.

"Kalau di jantung bisa serangan jantung, perubahan otot jantung, terjadi aritmia (gangguan irama jantung yang dapat berakibat fatal yaitu terjadinya kematian jantung mendadak, stroke, gagal jantung, maupun pingsan)," papar spesialis jantung di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Dicky Armein Hanafy.

Ia menyoroti fakta sebagian pasien yang mengalami serangan jantung saat ini, terutama di Jakarta, berusia lebih muda. Menurut Dicky, selain gaya hidup seperti kebiasaan merokok, polusi menjadi salah satu penyebabnya.

"Ini menurut saya cukup menyedihkan. Dari banyak penelitian, polusi juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya perubahan pembuluh darah jantung yang lebih dini," ujar penasihat Indonesian Heart Rhythm Society (InaHRS) atau Perhimpunan Aritmia Indonesia (PERITMI) itu.

Rekomendasi untuk kurangi dampak
Berbicara rekomendasi untuk masyarakat demi mengurangi dampak polusi udara bagi kesehatan, Dicky mengatakan konsumsi makanan mengandung antioksidan bisa menjadi pertimbangan dan memakai masker, khususnya saat berada di luar ruangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita bisa pertimbangkan antioksidan sehingga apa yang masuk, termasuk polutan, bisa diperbaiki dengan antioksidan. Pakai masker di luar ruangan," saran Dicky.

Ia mengatakan bepergian ke alam terbuka bisa membersihkan paru-paru dari polutan yang berdampak buruk bagi tubuh, termasuk jantung.

"Lebih baik begitu sehingga bisa membersihkan paru-paru dari polutan, sebisa mungkin hirup udara yang bersih," kata Dicky.

Ia merekomendasikan orang memakai masker dan mungkin mempertimbangkan masker khusus seperti N95 kala berada di luar ruangan, berbeda dengan anjuran saat pandemi COVID-19.

Pilihan Editor: Dampak Paparan Polusi Udara pada Tubuh, dari Jantung sampai Otak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atasi Kualitas Udara Buruk Jakarta, Mahasiswa UI Gagas Penyaring Karbon Monoksida Raksasa

2 hari lalu

Gedung perkantoran terselimuti kabut polusi di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Atasi Kualitas Udara Buruk Jakarta, Mahasiswa UI Gagas Penyaring Karbon Monoksida Raksasa

Lima mahasiswa UI merancang The Green Giant Purifier, sebuah alat penyaring udara berukuran besar untuk mengatasi masalah udara di DKI.


Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi CT Scan/Bethsaida Hospital
Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Apa beda keduanya?


Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

3 hari lalu

Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

Hasil simulasi penerapan BBM ramah lingkungan yang sesuai teknologi Euro 4 disebut mampu menurunkan polusi udara secara signifikan.


Janji Pramono Anung Atasi Masalah Banjir, Polusi, hingga Soal PPSU

4 hari lalu

Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Janji Pramono Anung Atasi Masalah Banjir, Polusi, hingga Soal PPSU

Pramono Anung berjanji akan menyelesaikan masalah-masalah kecil dulu yang ada di Jakarta.


Komplikasi Aritmia, dari Stroke hingga Gagal Jantung, dan Penanganannya

5 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Komplikasi Aritmia, dari Stroke hingga Gagal Jantung, dan Penanganannya

Aritmia atau gangguan irama jantung dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke dan gagal jantung. Berikut metode perawatannya.


Penyebab Gangguan Irama Jantung dan Macamnya

5 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com
Penyebab Gangguan Irama Jantung dan Macamnya

Aritmia atau gangguan irama jantung adalah kondisi medis yang signifikan dengan potensi dampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup.


Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

CT scan dan katerisasi jantung bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah jantung lebih awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Apa bedanya?


Polusi Tanah Ternyata Membahayakan Cacing dan Serangga

6 hari lalu

Mahasiswa fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (USK) yang tergabung dalam tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban Idul Adha 2024 memperlihatkan temuan cacing dan parasit pada jeroaan daging kurban di Banda Aceh, Aceh, Senin 17 Juni 2024. Pemerintah Aceh mengerahkan tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang terdiri dari anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Aceh dan ASN Dinas Peternakan serta mashasiswa USK untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan daging hewan kurban agar aman dikonsumsi manusia. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Polusi Tanah Ternyata Membahayakan Cacing dan Serangga

Polusi tanah mengancam habitat cacing, serangga, dan tungau di dalam tanah.


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Pedagang menjual foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto mempertimbangkan berbagai aspek terkait lokasi pelantikannya pada 20 Oktober 2024 mendatang.  TEMPO/Subekti.
Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pemerintahan Prabowo-Gibran akan dituntut untuk menyelesaikan persoalan polusi udara yang semakin parah.