TEMPO.CO, Jakarta - Budaya Timur punya kebiasaan melepas sepatu bila masuk ke dalam rumah. Tapi tidak demikian dengan di Barat, di mana orang terbiasa memakai sepatu di dalam rumah, bahkan di kamar tidur yang seharusnya bersih.
"Hal pertama yang ingin saya katakan adalah rata-rata orang tak sadar kita hidup di dunia yang penuh kuman. Kita tidak terbiasa untuk melakukan sterilisasi setiap pagi," kata Dr. William Schaffner, pengajar penyakit penular di Pusat Medis Universitas Vanderbilt di Nashville, Amerika Serikat.
Baca juga:
Dengan kata lain, sepatu bisa saja membawa bakteri dari luar, begitu juga seluruh tubuh. Jadi, haruskan melepas sepatu sebelum masuk rumah demi alasan kebersihan? Berikut pendapat pakar.
Penyakit bukan dari sepatu
Jack Gilbert, pengajar pediatrik di Sekolah Kedokteran Universitas California San Diego dan pakar ekologi mikrobial mengatakan sebenarnya risiko menularkan penyakit dari bakteri yang dibawa sepatu sangat kecil. Pasalnya, manusia sendiri melepaskan sekitar 30 juta sel bakteri setiap jam hanya dengan berdisi di sebuah ruangan,
"Anda mengeluarkannya lewat napas, menyapunya dari kulit atau rambut. Anda jelas melepaskan bakteri di setiap lingkungan Anda berada," kata Gilbert kepada HuffPost.
Bukan kuman yang dibawa sepatu dari luar yang sebenarnya menjadi masalah tapi bakteri yang diinjak sepatu di dalam rumah dan menyebarkannya ke area lain. Kemudian, bukan bakteri di sol sepatu yang bikin kita sakit tapi yang berada di tangan yang kotor. Itulah pentingnya rajin mencuci tangan agar bakteri tidak berpindah ke mulut, hidung, atau mata.
Menurut Schaffrer, kebiasaan masyarakat Timur yang melepas sepatu sebelum masuk rumah ada baiknya juga, bukan soal membawa kuman ke dalam rumah tapi menjaga kebersihan lantai dari noda, misalnya noda tanah atau lumpur.
"Jadi alasannya bukan karena takut kuman terbawa masuk tapi lebih ke keinginan untuk melihat lantai tetap bersih," tuturnya.
Pilihan Editor: Infeksi Jamur Kuku, Bagaimana Kiat Mengurangi Risikonya?