Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Varian Pirola, Varian Covid-19 dengan Mutasi Lebih Besar Daripada Omicron

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaOtoritas kesehatan Amerika Serikat sedang melacak penyebaran varian Covid-19 baru yang telah terdeteksi pada manusia dan sampel air limbah di beberapa negara. Varian dengan julukan Pirola ini membuat beberapa ilmuwan siaga tinggi. Varian Pirola sangat berbahaya karena memiliki jumlah mutasi lebih besar dibandingkan subvarian omicron sebelumnya yang telah berkembang sejak 2021. 

Meskipun sejauh ini hanya menyebabkan sejumlah kecil infeksi, Pirola yang memiliki BA.2.86 terkenal memiliki banyak perbedaan genetik dan telah terdeteksi di beberapa lokasi dalam waktu singkat sejak akhir Juli lalu. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), BA.2.86 dapat melewati kekebalan dan menyebabkan infeksi pada orang yang telah pulih dari Covid-19 atau telah menerima vaksin Covid-19, seperti tertuang dalam Today.com.

Pada 17 Agustus 2023, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia mengklasifikasikan BA.2.86 sebagai varian yang sedang dipantau karena memiliki jumlah besar mutasi teridentifikasi. Lalu, pada 31 Agustus 2023, varian BA.2.86 telah dihubungkan dengan 28 kasus di 8 negara yang juga mendeteksi virus ini. Adapun, sebanyak 8 negara tersebut, antara lain Amerika Serikat, Swedia, Portugal, Israel, Inggris, Afrika Selatan, dan Perancis. Saat ini, para ilmuwan masih berlomba untuk menyelidiki varian tersebut dan bagaimana mutasinya dapat memengaruhi penularan serta tingkat keparahannya. 

Senada dengan CDC, Dr. Rajendram Rajnarayanan, Asisten Dekan Riset dan Associate Professor di New York Institute of Technology College of Osteopathic Medicine di Arkansas State University menyatakan bahwa Pirola memiliki 30 mutasi yang lebih banyak daripada varian Covid-19 lain. Namun, tingkat kekebalan tubuh yang tinggi dapat mencegah lonjakan varian ini, seperti omicron.

Merujuk usatoday, tidak ada gejala unik dari varian Pirola yang diketahui sampai saat ini. Seseorang yang terjangkit Pirola di Michigan dilaporkan memiliki gejala ringan dan tidak perlu dirawat di rumah sakit. Saat ini, para ilmuwan sedang bekerja untuk mencari tahu risiko dan sebab dari Pirola yang berbeda dengan varian lain. Dengan begitu, seseorang bisa lebih mudah mengidentifikasi dirinya memiliki virus Pirola. 

Meskipun gejala varian Pirola masih dipelajari lebih lanjut oleh para ilmuwan, tetapi terdapat gejala paling umum dari Covid-19 yang juga menjadi gejala varian terbaru ini, yaitu: 

  • Hidung berair atau tersumbat
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Perubahan pada indra penciuman

Di sisi lain, seseorang juga bisa mencegah varian Pirola masuk ke tubuh dengan cara sebagai berikut, antara lain:

1. Masker

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengenakan masker dapat menghalangi konsumsi molekul Covid-19 masuk ke tubuh. 

2. Hand Sanitizer 

Seseorang dapat aman dari varian Pirola dengan rajin mencuci tangan menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen.

3. Alat pembersih udara

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, alat ini memasukkan partikel varian Covid-19, termasuk varian Pirola melalui penggunaan filter HEPA. Alat ini tidak hanya memiliki kemampuan menyaring sangat baik, tetapi juga tenang, mudah digunakan, dan memiliki penyaring yang dapat dicuci.

Pilihan Editor: Jokowi Umumkan Status Endemi Covid-19, PB IDI Tetap Anjurkan Ikuti Vaksin ke-4

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

19 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

20 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

21 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

22 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

24 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

24 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza