TEMPO.CO, Jakarta - Rhinitis adalah peradangan pada lapisan rongga hidung. Kondisi ini ditandai dengan gejala berupa pilek, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Rhinitis bisa berupa alergi atau tidak dan bisa menular.
Dilansir dari Healthline, rhinitis alergi dapat terjadi ketika menghirup alergen. Kondisi ini juga dapat terjadi secara musiman. Misalnya pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, atau terjadi sepanjang tahun.
Rinitis alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mendeteksi alergen, yang kemudian memicu reaksi alergi. Meskipun zat ini tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.
Tetapi jika tubuh alergi terhadap sesuatu, tubuh akan merespons seolah-olah mereka berbahaya. Sistem kekebalan tubuh juga akan bereaksi terhadap alergen dengan memproduksi antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE).
Hal ini menyebabkan sel-sel tertentu dalam tubuh melepaskan bahan kimia yang terlibat dalam respons inflamasi, termasuk yang dikenal sebagai histamin. Rangkaian peristiwa ini akan menimbulkan gejala rinitis.
Rhinitis alergi musiman biasanya disebut "demam jerami." Ini biasanya terjadi pada musim semi, musim panas, atau awal musim gugur. Tergantung pada alergen, seseorang juga dapat mengalami kondisi ini beberapa kali per tahun.
Rhinitis alergi musiman biasanya dipicu oleh spora jamur di udara atau serbuk sari dari tanaman tertentu, seperti rumput, pohon, bunga, dan rumput liar.
Sedangkan rhinitis alergi abadi, atau yang terjadi sepanjang tahun, dapat dipicu oleh berbagai alergen, termasuk Bbulu dan air liur hewan peliharaan, kotoran kecoa, dan kotoran tungau atau debu.
Sementara itu, rhinitis non alergi tidak dipicu oleh alergen tertentu, melainkan disebabkan oleh satu atau lebih pemicu pemicu non-alergi. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan seseorang untuk jangka waktu yang singkat atau panjang.
Dikutip dari Mayo Clinic, rhinitis non alergi menyebabkan bersin atau hidung tersumbat. Kondisi ini bisa menjadi masalah jangka panjang karena tidak memiliki penyebab yang jelas.
Kondisi ini dapat mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa. Tapi lebih umum terjadi setelah usia 20 tahun. Ada beberapa faktor-faktor yang memicu gejala rhinitis. Gejala ini bervariasi di setiap orang, beberapa di antaranya yaitu:
- Debu, asap dan iritasi lainnya di udara
- Perubahan cuaca
- Obat-obatan
- Makanan panas atau pedas
- Masalah kesehatan jangka panjang
Pilihan editor: 10 Risiko Kesehatan Akibat Terus Terpapar Pencemaran Udara