TEMPO.CO, Jakarta - Closure dalam hubungan upaya mendapat ketenangan saat perpisahan. Closure bertujuan untuk proses pemulihan. Dikutip dari situs web Marriage, closure atau mengakhiri suatu hubungan diartikan dengan menerima jalinan tersebut telah berakhir.
Clouser in Relationship
Istilah ini sebenarnya adalah keinginan individu untuk mencari jawaban yang tegas agar tidak terjebak dalam kebingungan. Itu sebabnya, saat mengakhiri hubungan harus tetap tenang. Berucap terima kasih kepada pasangan, karena bersedia berbicara akan baik manfaatnya.
Baca juga:
Saat mengakhiri hubungan dengan pasangan, beri waktu diri untuk memproses emosi supaya lebih tenang. Buat percakapan secara jujur dan tak perlu takut bertanggung jawab atas peran dalam berakhirnya hubungan tersebut. Saat mengakhiri hubungan juga mengungkapkan secara jelas, tidak ingin kembali bersama dan menetapkan batasan yang jelas.
Closure dibutuhkan untuk menjalani kehidupan yang nyaman setelah putus. Adanya closure setelah putus akan memberikan kepastian, hubungan telah berakhir, supaya bisa lebih tenang membangun jalinan asmara dengan orang lain setelahnya.
Jika tidak ada perbincangan yang saling terbuka untuk mengakhiri hubungan akan membuat bertanya-tanya tentang apa yang salah. Jika tak mengakhiri hubungan akan menyulitkan untuk membangun hubungan baru yang bermakna. Sebab pikiran terjebak dalam kebingungan.
Dilkutip dari Verywell Mind, closure itu merujuk rasa pengertian, kedamaian, dan penerimaan dari akhir hubungan. Bukan berakhir karena penolakan, atau penghindaran.
Inti closure rasa penyelesaian dan pelepasan dari keterikatan hubungan. Closure in a relationship memberi kemampuan untuk bergerak maju untuk menjalin hubungan asmara yang selanjutnya.
Pilihan Editor: Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Pasangan dan Mengganggu Hubungan